5 Hal yang Dikhawatirkan dari Live Action One Piece
Apa kamu juga khawatir dengan proyek live-action One Piece? ---------- Pameran komunitas game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info: http://www.gameprime.asia
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Eiichiro Oda mengumumkan karyanya akan diadaptasi ke dalam live-action, mungkin inilah hal yang dikhawatirkan dari live-action One Piece oleh penggemar.
[duniaku_baca_juga]
Seperti sudah kamu ketahui, serial TV One Piece versi Hollywood resmi akan diproduksi. Kabar mengejutkan ini langsung diumumkan oleh Eiichiro Oda, sang mangaka One Piece.
Bukannya antusias, para penggemar justru pesimis dengan kehadiran live-action One Piece. Tak heran mengingat banyaknya korban-korban animanga yang gagal ditangani dengan baik oleh Hollywood ketika diadaptasi menjadi live-action.
Mungkin inilah lima hal yang dikhawatirkan dari live-action One Piece.
[page_break no="1" title="Pemeran yang Dipilih"]
[duniaku_adsense]
Siapa yang akan berperan sebagai Luffy? Apakah Sanji bakal sekeren yang ada di animanga-nya? Atau mungkinkah Chopper hadir di dunia nyata? Ya pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin langsung terlintas di benakmu ketika mengetahui jika One Piece bakal diadaptasi menjadi live-action.
Seperti kebanyakan film live-action sebelumnya, pemilihan cast menjadi hal paling krusial. Dengan membawa aktor dan aktris yang dirasa cocok memerankan si karakter, akan menjadi sesuatu nilai tambah bagi penonton yang sudah terbiasa memahami si karakter di dalam animanga.
Tentu para penggemar berharap jika pemeran yang dipilih mampu membawa karakter animanga One Piece ke dunia nyata.
[page_break no="2" title="Alur Cerita"]
Hal yang dikhawatirkan dari live-action One Piece selanjutnya adalah alur cerita. Jika kamu pernah menyaksikan live-action Attack on Titan, mungkin kamu akan sedikit trauma dengan masalah ini. Film pertamanya setidaknya masih mencoba mengikuti manga. Lalu datang film kedua, yang benar-benar menukik kacau dan disebut-sebut sebagai salah satu adaptasi animanga terjelek sepanjang masa.
Masih dari live-action Attack on Titan, karakterisasi di sana pun kacau. Mikasa, misalnya, dari salah satu perempuan paling badass dalam sejarah animanga seakan berubah menjadi karakter penderita. Kalau hal serupa terjadi pada tokoh seperti Zoro, Nami, Sanji, dan Robin, pasti para fan akan murka.
Sudah begitu, kisah One Piece sudah berlangsung selama dua dekade. Selama itu fan sudah melihat petualangan Luffy dan kawan-kawan dari East Blue, menembus Grand Line, lalu mencapai New World. Apakah cerita animanga One Piece yang telah berlangsung selama kurang lebih 20 tahun dapat diangkat secara sempurna sebagai sebuah live-action?
Mari kita berdoa agar nantinya sutradara Marty Adelstein tak terlalu berimprovisasi dalam menggarap live-action One Piece. Fan animanga tidak membutuhkan adaptasi sekelas Dragonball Evolution dan Attack on Titan lagi.
[page_break no="3" title="Rumah Produksi"]
Rumah produksi Amerika seakan menjadi mimpi buruk bagi beberapa film live-action Jepang. Kamu mungkin masih ingat bagaimana nasib live-action Dragon Ball yang berakhir secara tragis karena film itu dikerjakan oleh orang-orang yang bahkan tidak pernah membaca Dragon Ball.
Stigma negatif seputar studio Hollywood ini pun tentu membayangi pengerjaan live-action One Piece. Apakah mereka siap menghadirkan petualangan Luffy dan kawan-kawan sebagai sekelompok bajak laut yang mencari harta karun One Piece, atau malah One Piece bakal dibuat layaknya film bajak laut Amerika yang sangat populer, Pirates of the Carribean. Mari kita tunggu nanti.
Apalagi ya hal yang dikhawatirkan penggemar terhadap proyek live-action One Piece? Cek di halaman kedua.
[page_break no="4" title="Harapan yang Terlalu Tinggi"]
[duniaku_baca_juga]
Hal yang dikhawatirkan dari live-action One Piece selanjutnya bukan datang dari teknis pembuatannya, melainkan dari sudut penggemar. Meski banyak yang pesimis saat pemberitaan live-action One Piece, namun tak sedikit orang yang cukup antusias menyaksikan Luffy dan kawan-kawan hadir di dunia nyata.
Tapi terkadang harapan tinggi malah jadi mimpi buruk bagi penggemar. Contohnya saja beberapa live-action gagal seperti Fist of The North Star, Attack on Titan, ataupun Speed Racer, film tersebut gagal memberikan apa yang diinginkan oleh penggemar.
Jadi rasanya wajar jika kamu jangan terlalu banyak berharap pada live-action One Piece nanti.
[page_break no="5" title="Detail yang Sulit Ditampilkan di dalam Live Action"]
[duniaku_adsense]
Kita banyak disajikan unsur-unsur fantasi liar khas Eiichiro Oda di dalam animanga One Piece. Hal tersebut jugalah yang menjadi salah satu faktor mengapa One Piece layak dinobatkan sebagai animanga terbaik saat ini dengan jutaan penggemar di seluruh dunia.
Masalahnya, kehadiran live-action One Piece yang digarap oleh Tomorrow Studio ini, dikhawatirkan akan menghilangkan unsur fantasi di dalamnya. Demi menghemat ongkos produksi, Hollywood memang lebih sering mengambil pendekatan realistis. Padahal pendekatan seperti itu untuk manga yang sangat fantasi seperti One Piece ya hanya akan membuat marah.
Namun melalui surat terbuka, Eiichiro Oda menyebut jika live-action One Piece telah direncanakan sejak tiga tahun lalu. Oda juga mengatakan bahwa dia tidak akan mengkhianati para fans yang mendukungnya selama 20 tahun.
Nah apa sekarang kamu masih khawatir dengan live-action One Piece?
[read_more id="322160"]
Diedit oleh Fachrul Razi
Pameran komunitas game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> http://www.gameprime.asia/pameran