Opini: 4 Alasan One Punch Man Terasa Perlu Direvisi dari Bab 195
Salah satunya adalah porsi Saitama yang perlu diperhatikan
Seperti yang kita tahu, Murata memutuskan untuk merevisi lima bab yang telah rilis sehingga ceritanya kembali lagi ke bab 195.
Alasan resminya tak diketahui. Namun saya memang merasa ada beberapa faktor alur ini perlu direvisi.
Apa saja alasannya? Menurut opini saya, ini empat alasan One Punch Man terasa perlu direvisi dari bab 195.
Baca Juga: 4 Hal Baru yang Terdapat pada Revisi One Punch Man Bab 195
1. Pada versi lama, Saitama jarang dapat kesempatan dialog meski statusnya adalah tokoh utama
Sebagai tokoh utama, biasanya karakter tersebut tentu mendapat jatah dialog yang lebih banyak daripada kebanyakan tokoh lainnya.
Namun pada versi lama bab 195 sampai 202, Saitama tak dapat banyak jatah untuk berdialog.
Ia cuma dapat momen dialog satu kata saja pada bab 195 versi lama dan tidak diperlihatkan ikut berbicara selama di laboratorium. Yang lebih parah lagi, jatah Saitama seperti dicuri Flashy gara-gara konfliknya berhubungan dengan para ninja.
Oleh karena itu, keputusan Murata untuk memberi Saitama jatah dialog baru tentu akan membuat status protagonis utama terasa makin tegas.
2. Pencapaian Saitama yang perlu diberi atensi lebih
Bukan cuma jatah dialog, Saitama sendiri juga tergolong agak kasihan soal apresiasi untuk kerja kerasnya.
Memang sih secara watak, ia tak peduli akan hal itu. Cuma untuk kebutuhan cerita, momen orang-orang mulai mengetahui dan menghargai pencapaian Saitama akan membuat kisah heroiknya terasa lebih menarik.
Saitama akan terasa lebih keren sebagai tokoh utama jika orang yang memahami kekuatan dan pencapaiannya bukan cuma teman-teman dekatnya tapi juga orang lain yang selama ini jarang berinteraksi dengannya.
Kalian mungkin bisa merasakannya ketika Sitch dan Blast yang notabene jarang berhubungan dengan Saitama malah langsung tahu pencapaian heroik sekaligus potensi mengerikan yang dimiliki hero botak tersebut.
3. Untuk membangun nuansa ketegangan yang baru dalam perjalanan konflik yang digadang-gadang akan lebih parah dari insiden Garou
Selain untuk memperbaiki citra Saitama sebagai tokoh utama, alasan One Punch Man perlu direvisi adalah untuk membangun suasana cerita menjadi lebih tegang dan terfokus.
Pada versi lamanya, penulis belum merasa antusias karena fokus masalah utamanya kala itu hanya Empty Void yang dirasa tak terlalu mengancam terutama semenjak ia diperlihatkan berhasil dihajar Blast dengan mudah.
Namun, nuansa ketegangan itu akhirnya kembali muncul setelah Murata merevisinya dan mengungkapkan bahwa masalah yang jauh lebih besar dari Garou atau Empty Void akan segera datang dari dialog Blast.
Hal itu tentu menjadi peluang bagus karena pembaca akan lebih antusias dalam menantikan perkembangan cerita One Punch Man menuju ke arah masalah tersebut.
4. Untuk memasukkan ide-ide tambahan yang belum masuk karena isi bab versi lamanya kebanyakan terlalu singkat
Semenjak arc Ninjas dimulai, mungkin kalian merasa kalau banyak bab yang akhir-akhir ini terasa jauh lebih singkat.
Tak heran jika Murata sampai merevisi sampai beberapa bab.
Nah, kesempatan ini tentu akan jadi titik baru bagi si mangaka untuk memasukkan ide-ide yang belum sempat direalisasikan pada versi lamanya.
Hal ini tentu akan membuat cerita One Punch Man akan terasa lebih segar dan tak terlalu terasa padat. Karena pada versi sebelumnya, kita seperti dipaksa untuk terus mengikuti konflik para ninja tanpa bisa menikmati hal lain.
Itulah beberapa alasan kenapa One Punch Man perlu direvisi seperti sekarang.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Kenapa Blast Tahu Saitama yang Kalahkan Garou One Punch Man?