Adaptasi manga atau anime jadi film layar lebar itu sulit.
Bukan hanya Hollywood, studio Jepang pun kadang gagal saat ingin mengadaptasi manga.
Lihat saja gimana jadinya Attack on Titan movie.
Tapi ada adaptasi manga yang benar-benar berhasil. Beberapa di antaranya bahkan mungkin tak kamu sangka dari manga, karena filmnya sukses berdiri sendiri. Apa saja?
Kaget film Korea ini masuk ke daftar?
Oldboy memang adaptasi manga. Ceritanya berdasarkan dari manga Old Boy karya Garon Tsuchiya dan Nobuaki Minegishi.
Ceritanya pun familier, yakni Shinichi Goto tiba-tiba dikurung lama sekali. Begitu bebas, ia pun memburu penangkapnya.
Situasi yang sama dialami oleh Oh Dae-su di versi film Korea.
Oldboy sendiri adalah film yang sangat menggigit, dengan twist ending yang menohok.
Secara keseluruhan, saya merasa tiga film Kenshin adalah film yang solid. Bagian ketiganya lebih lemah dari dua sebelumnya, tapi tetap terasa bagus sebagai penutup saga melawan Shishio.
Rurouni Kenshin pun seakan membuktikan asal digarap dengan benar, manga atau anime juga bisa menjadi film yang keren.
Hingga Rurouni Kenshin: The Final dan The Beginning, kualitas film Kenshin juga tetap terjaga.
Judul yang satu ini mungkin tidak dikenal banyak pembaca. Lady Snowblood adalah film tahun 1973 yang diadaptasi dari manga berjudul sama.
Lady Snowblood menyajikan aksi balas dendam penuh darah dari Yuki dengan mantap. Film ini pun memiliki banyak penggemar dari seluruh penjuru dunia.
Kalau kamu belum menonton filmnya, kamu mungkin pernah menonton film lain yang terinspirasi dari Lady Snowblood: Kill Bill. Yup, Quentin Tarantino memang menyukai film ini, sampai unsur-unsur dari Lady Snowblood pun masuk ke Kill Bill.
Crows Zero adalah adaptasi dari manga Crows, yang sangat populer di Jepang.
Bukan sekedar menyajikan kisah Bouya Harumichi, Crows Zero menyajikan cerita prekuel sebelum Bouya datang.
Kita melihat sepak terjang Genji Takiya, putra Yakuza yang berusaha menaklukkan Suzuran.
Film pertama dan kedua Crows Zero terasa sangat oke.
Manga dan anime Gintama terkenal mampu menyajikan komedi-komedi absurd yang mengocok perut.
Film Gintama sukses menyajikan pula komedi-komedi tersebut. Aktor-aktornya, terutama Shun Oguri selaku pemeran Gintoki, sukses menyajikan kegilaan-kegilaan di manga ke layar lebar.
Tak terasa juga film yang satu ini usianya sudah satu dekade lebih.
Dirilis saat Death Note masih panas-panasnya, film yang satu ini sukses besar menyajikan kisah adu otak antara Kira dan L ke layar lebar.
Bahkan, kalau soal kesetiaan pada cerita, film ini jelas mengungguli Death Note versi Netflix yang rilisnya lebih baru.
Alita: Battle Angel termasuk adaptasi yang oke. Terutama mengingat ini adaptasi dari Hollywood, bukan dari studio Asia seperti enam judul lain di daftar ini.
Meskipun katanya pendapatan Alita di bawah ekspektasi studio, film yang satu ini disukai oleh kritikus dan terutama penonton.
Ini terutama terlihat di Rotten Tomatoes, di mana nilai audiensnya 92%. Sementara itu nilai kritikus adalah 61%, biasa saja tapi tetap terhitung fresh.
Itulah tujuh film adaptasi manga terbaik sejauh ini. Cocok nih ditonton saat ngabuburit. Gimana pendapat kamu?