Chrome Mobile Lepaskan Status Beta, Makin Kencang Merender Website
Selama Google I/O 2012 lalu, Google juga meng-update dua web browser mereka. Chrome untuk desktop mencapai versi 20, dan Chrome mobile akhirnya keluar dari versi Beta. Berikut impresi kami untuk Chrome versi mobile.

Melalui presentasi selama hari kedua Google I/O Developer Conference yang digelar pada 28 Juni 2012 lalu, salah satu yang menjadi fokus update adalah Google Chrome. Browser tersebut kembali mendapatkan pembaruan, yang bisa di-download mulai 29 Juni lalu, dan kemudian melalui event yang sama versi mobile-nya yang diperuntukkan untuk Android dan iOS akhirnya melepas label "versi beta," dan dirilis sebagai browser yang siap menjadi pilihan untuk berselancar internet secara mobile.
Untuk Chrome versi desktop, yang oleh Google kini diklaim memiliki pengguna aktif mencapai 310 juta, di-update ke versi Chrome 20. Menurut informasi yang kami dapatkan dalam blog mereka, webkit versi baru ini datang dengan banyak bug fix (detail bisa dilihat di sini) dan engine HTML5 yang lebih baru, serta dukungan JavaScript yang lebih baik. Melalui detail daftar bug fix-nya, beberapa yang krusial seperti untuk pengguna Macbooks dengan GPU Intel HD 4000, yang sebelumnya banyak mengalami kernel panic. Kemudian mereka yang menggunakan Chrome di Linux 64-bit, dan sebelumnya tidak bisa melihat content Flash, kini sudah diperbaiki.
Download Google Chrome desktop melalui link ini. Atau jika kamu sudah meng-installnya, update ini seharusnya berjalan otomatis. Namun jika kamu memeriksa di Chrome-mu (masuk ke Tool -> About Googlre Chrome) masih versi 19, maka di sana langsung berjalan update otomatisnya saat kamu terhubung ke internet.
Dan bicara Flash, rupanya berbanding terbalik dengan varian Chrome mobile, karena memang Google melepaskan dukungan flash untuk Chrome. Browser yang sudah lama muncul sebagai proyek eksperiemtal dan dilabeli "versi beta" tersebut akhirnya dirilis secara resmi selama hari pertama Google I/O. Google Nexus 7 pun menjadi tablet pertama yang menggunakannya secara default. Dan ini juga menjadi pertanda bahwa browser Android lama (biasanya dilabeli sebagai "Internet" dalam Android-mu) bakal segera ditinggalkan dan berganti menjadi Chrome.
Untuk Chrome versi final ini sebenarnya tidak banyak yang berubah dari beta-nya. Namun penulis merasakan jauh lebih stabil, hanya sesekali membuat lambat karena makan cukup banyak RAM, dan jika sempat hang masih saja susah di-kill melalui task manager. Namun bagi mereka yang suka browsing melalui Chrome desktop, pasti akan menyukai tampilannya yang serupa, begitu ringan dan kencang merender halaman web, kinerja javascript dan HTML5 yang tidak meragukan, serta saya juga menyukai gimmick seperti animasi ketika men-switch tab dan juga pop up bubble untuk men-zoom web link.
Dan tentu saja fitur sinkronisasi dengan Chrome browser yang tidak bisa ditandingi browser lain di kelas mobile. Kamu bisa bebas membuka website dan banyak tab di Chrome desktop, namun tetap bisa dibuka kembali melalui Chrome mobile (melalui akun Google yang sama). Bisa kamu lihat video di bagian akhir artikel ini untuk lebih jelasnya. Atau kamu bisa manfaatkan aplikasi ChromeMark dari Play Store ini untuk manajemen bookmark yang lebih baik.
Lanjut ke halaman 2...
Namun kembali ke content Flash yang tidak didukung dalam Chrome mobile tersebut, Google sendiri memang tidak menyebutkan detailnya. Namun bisa ditilik ke belakang, sejak November 2011 lalu Adobe sendiri berniat menghentikan pengembangan Flash untuk mobile. Satu yang mendasari adalah kenyataan bahwa Flash sebenarnya dikembangkan untuk desktop PC, butuh resource besar dan tidak cocok untuk mobile -- jika bisa dijalankan, kemampuannya bakal menurun. Apalagi belakangan justru HTML5 yang lebih berkembang pada desktop, dan tentu saja untuk kelas mobile pun developer browser lebih berlomba - lomba mengajukan kemampuan HTML5 browser mereka.
Demikian mulai Android 4.1 Jelly Bean, Adobe melepaskan dukungan Flash, dan dipastikan mulai 15 Agustus 2012 nanti, semua aplikasi Flash mereka ditarik dari Google Play Store. Sebenarnya sayang, karena content Flash menjadi salah satu nilai jual Android. Jadi jika kamu masih suka dengan content Flash yang lancar dieksekusi di Android, harap menjaga versi software-nya di bawah Android 4.1, ya!
- Download Chrome untuk Android dari Google Play Store.
- Download Chrome untuk iOS dari Apple App Store.
- Sedangkan yang ingin men-download dan meng-install versi Android-nya secara offline, bisa download saja .apk-nya (ukurannya 19 MB) dari link Mediafire berikut ini. Pastikan juga membuka artikel panduan download aplikasi Google Play Store via PC sebelumnya, jika ingin mempermudah mendapatkan aplikasi Play Store dengan mudah.
Signing in to Chrome: Tab Sync
httpv://youtu.be/-WCASaYzUYs
Introducing Chrome for Android Beta
httpv://youtu.be/lVjw7n_U37A
Your Chrome, Everywhere
httpv://youtu.be/tSKZy2ayvMs