Sering kami menyebutkan bahwa tahun ini era quad-core sudah dimulai untuk tablet dan smartphone... Namun apa benar demikian? Dan apakah dual-core benar - benar akan ditinggalkan? Sepertinya perlu ada revisi, karena ternyata dengan sedikit optimalisasi, dual-core juga bisa sekencang quad-core!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
[/caption] Seperti yang pernah kami ulas sebelumnya selama Mobile World Congress akhir Februari 2012 lalu, HTC mengembangkan line up smartphone barunya dengan brand "One"... Dan di luar dugaan dan prediksi sebelumnya, ternyata smartphone dengan prosesor quad-core pertama yang masuk pasar Indonesia justru dari HTC, melalui One X. Quad-core, dan dukungan nama NVIDIA melalui Tegra 3, sepertinya sudah menjadi satu modal tersendiri bagi smartphone yang memilihnya sebagai jantung penggerak utama. Demo yang dirilis pun menunjukkan kualitas yang tidak kalah dengan konsol sekalipun. Namun ada yang aneh, seperti yang pernah kami tunjukkan sebelumnya melalui uji benchmark HTC One XL yang masih menggunakan CPU dual-core Snapdragon S4 dari keluarga chipset MSM8960 milik Qualcomm, ternyata performanya setara, atau bahkan pada beberapa bagian mampu menggungguli CPU quad-core. [/caption] Satu alasan paling tepat yang bisa kami ungkapkan, semua versi Android saat ini, baik yang Ice Cream Sandwich, dan juga semua aplikasi serta game - gamenya, secara coding software masih belum bisa mengoptimalkan CPU quad-core! Namun tetap berdasarkan hasil uji kinerja, Tegra 3 dengan quad-core dan GPU yang hebat itu jelas mengungguli semua dual-core yang muncul setahun belakangan -- kecuali chipset dual-core terbaru, seperti yang digunakan dalam HTC One XL. Jadi kesimpulannya di sini, belum tentu quad-core lebih kencang dibandingkan dual-core terbaru, atau setidaknya, Google dan para pengembang aplikasi / game perlu segera meng-update kembali versi Android mereka supaya bisa mendukung sepenuhnya kinerja chipset dengan CPU quad-core tersebut. Lanjut ke halaman 2 untuk hasil uji benchmark terbarunya... Dan bicara perbandingan, kami mendapatkan hasil tes lagi yang membandingkan antara HTC One X dan HTC One X versi operator AT & T (yang nantinya untuk pasar internasional bakal dikenal sebagai HTC One XL -- duh, penamaan yang membingungkan ya!) melalui Anandtech. Bisa kamu simak parade benchmark-nya di bawah: Buka halaman selanjutnya, kami jelaskan sedikit dari hasil benchmark tersebut... Dari hasil uji melalui beberapa aplikasi benchmark tersebut, jelas terlihat jika Snapdragon S4 dengan CPU berkode Krait dan berteknologi 28nm (dibandingkan Tegra 3 yang masih 40nm) tersebut ternyata mampu berjalan sekencang quad-core. Kinerja Javascript yang bakal kamu rasakan selama browsing, juga terlihat unggul. Melalui benchmark Linpack yang menguji CPU-nya, hasilnya pun juga tidak mengecewakan. Lalu ada BaseMark OS yang menguji keseluruhan kinerja hardware terhadap OS Android, malah One S tampil sebagai jawara. Sedangkan Vellamo merupakan aplikasi benchmark yang dikembangkan Qualcomm dengan fokus kinerja browser, dan hasilnya bisa ditebak, chipset Qualcomm yang menduduki peringkat pertama :p Qualcomm memang berhasil mengoptimalkan chipset mereka, karena Krait memang dibangun dari arsitektur yang lebih baru, lebih efisien untuk kebutuhan daya batereinya, namun tetap kencang, tidak seperti Tegra 3 yang CPU-nya berbasiskan ARM Cortex-A9 dengan teknologi 40nm. Namun kinerja CPU tersebut rupanya berbanding terbalik ketika kita melihat hasil GPU-nya (melalui aplikasi GLBenchmark atau Basemark ES 2.0 V1), karena ULP GerForce pada chipset Tegra 3 tersebut tetap mengungguli Adreno 225 -- GPU mobile dengan teknologi setara dengan Adreno 220 yang sudak eksis setahunan lalu. [/caption] Oh ya, pada hasil uji di atas, ada terlihat beberapa kali HTC One S mengungguli kedua saudara seperguruannya, dan itu wajar mengingat One S secara ukuran (4.3 inchi) dan resolusi layarnya (960 x 540 pixel) di bawah One X dan One XL -- dengan 4.7-inchi serta resolusi 1280×720 pixel. Namun keseluruhan, kembali seperti yang kami katakan sebelumnya, belum tentu quad-core memberimu "angka" dua kali dibandingkan dual-core. Optimalisasi software (dalam hal ini Google dan pengembang aplikasi / game) serta hardware berperan penting dalam menghasilkan sebuah smartphone yang kencang, meskipun dengan hanya dua "otak" saja. Tapi mungkin hasil benchmark itu bakal kembali terevisi, karena NVIDIA sendiri sudah mengumumkan bakal merilis NVIDIA Tegra 3+ dengan peningkatan kemampuan akhir tahun ini. Masih ada lagi, klik di sini untuk berita terbaru mengenai HTC One... Di Indonesia, HTC merilis One X dan One V bersamaan pada 20 April 2012 lalu di Upper Room, Annex Building, Wisma Nusantara Complex-Jakarta. Harganya, untuk One X bisa kamu dapatkan dengan Rp 6.599.000, sedangkan One V yang memang masuk entry level HTC, berada di Rp 2,950,000. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, konsep casing polycarbonate unibody (seperti pada Nokia N9), serta nama HTC yang memang terkenal dengan build quality bagus, memang tidak terlalu tinggi. [/caption] Apalagi smartphone pesaing (di kelas Android) yang menjadi benchmark di sini adalah Samsung Galaxy S II dengan teknologi dual-core setahun lalu, yang harganya terpaut sekitar 1,5 jutaan. Jika dinalar, quad-core pasti mampu menghasilkan kemampuan dua kali lebih baik dari Galaxy S II misalnya. Namun harganya tidak dua kali lebih mahal. Jadi, masih masuk akal... Namun ketika melihat kenyataan ternyata Snapdragon S4 yang dual-core juga setara performanya, kami justru merasa One X itu kemahalan ya... hehe! Bahkan hasil benchmark Quadrant, Galaxy S II kami saja bisa mengungguli One X... hehe! [/caption] Namun tetap saja HTC adalah sesuatu di dunia smartphone. Interface Sense (yang kini menginjak versi ke 4.0) mereka begitu dalam merubah pengalaman antar muka default Ice Cream Sandwich. Dan seperti yang kami ulas sebelumnya, kamu mendapatkan space gratis Dropbox sebesar 25GB lho untuk setiap pembelian HTC One. Kemudian integrasi layanan berbasis cloud lainnya adalah dengan Evernote, yang menjamin sinkronisasi catatan penting hingga halaman website dalam penyimpanan di awan. Khusus One X dan XL, kamu dapatkan Layar Super IPS LCD 2 berlapis Gorilla Glass, 4.7 inchi dengan 720×1280 pixel, sedangkan One S menggunakan bahan Super AMOLED. [/caption] Sejauh ini, HTC sudah merilis dua kali upgrade firmware OTA (over the air) untuk One X, dan memperbaiki beberapa kasus sepertibrightnes otomatisnya yang tidak bekerja. Pertama pertengahan April lalu (meningkatkan versi OS ke Android 4.0.4), dan kemudian update kedua diberikan kemarin. Update tersebut berukuran sekitar 35 MB, serta merubah status versi firmware menjadi 1.29.401.7. Beberapa user melaporkan jika update tersebut memperbaiki daya tahan baterai One X. Kemudian beberapa aplikasi default dari HTC seperti MovieEditor, Rosie, Watch, hingga Camera juga meningkat versinya. Oh ya, kami sempat menyinggung mengenai buid quality, coba kamu lihat saja melalui video berikut ini, dimana One X diuji dengan sengaja dijatuhkan dari ketinggian sekitar 1- 2 meter. httpv://youtu.be/sBo3W6HdPbM Dan sebagai pelengkap, berikut artikel mengenai HTC One yang pernah kami ulas sebelumnya: - HTC Menyatukan Lineup Android Melalui Brand One - Style Desain Baru HTC Dalam One X, Sederhana Namun Powerfull - HTC One XL Preview, Kembar Identik Namun Beda Karakteristik - HTC One S, Smartphone HTC Paling Tipis dan Keras - Melalui One V, HTC Membangkitkan Kembali Legenda Android - Trio HTC One Segera Dirilis Indonesia