Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain masalah benchmark yang menyelimuti Galaxy S4 beberapa hari lalu, rupanya ada kasus lain yang melibatkan smartphone utama Samsung tersebut. Bukan sekadar kasus, namun justru musibah, karena seorang pengguna Galaxy S4 dari Hong Kong yang malang harus kehilangan apartemennya karena Galaxy S4 yang dia operasikan tiba-tiba meledak, dan membakar seisi apartemen. Pria malang ini dikenal sebagai Mr. Du, dan dia sedang memainkan game di Galaxy S4-nya, sambil men-charge smartphone tersebut, ketika tiba-tiba gadget tersebut meledak. Karena ledakan dari smartphone-nya itu, dia langsung melemparkannya ke arah sofa, namun karena muncul letupan api kecil dari smartphone tersebut, yang akhirnya menyambar sofa dan gorder, dan menjalar ke seisi apartemen (khususnya lantai satu) yang ludes ikut terbakar. Bahkan kobaran apinya sampai ikut melalap mobil Mercedes-nya. Selama insiden tersebut, Mr. Du dan istrinya berhasil meloloskan diri dari apartemennya, dan hanya menderita luka ringan, terutama Mr. Du yang saat itu sedang memainkan Galaxy S4. Menurut Mr.Du, dia menggunakan Galaxy S4 dengan perlengkapan yang asli, termasuk baterai dan juga menggunakan charger orisinal dari Samsung. Dia mendapatkan smartphone tersebut bulan lalu, dengan membelinya dari orang lain. Pemadam Kebakaran sendiri memang berhasil memadamkan apartemen mereka, dan butuh waktu sekitar 30 menit untuk sepenuhnya menjinakkan apinya. Sampai berita ini kami tulis, sementara penyebab kebakaran masih ditulis bukan sebagai keadaan yang mencurigakan. Namun Galaxy S4 yang diutarakan menjadi sumber api itu sendiri sudah ludes terbakar. Pihak resmi Samsung sendiri sudah menerima laporan tersebut, dan juga langsung mengadakan penyelidikan untuk mencari tahu apa penyebabnya. Mengutip berita tersebut dari sumber aslinya, penulis sendiri merasa aneh dengan Mr. Du yang memiliki dua buar Mercedes terparkir di apartemennya, namun ternyata membeli sebuah Galaxy S4 dalam kondisi second. Dia memang memang mengklaim bahwa semua kelengkapan smartphone tersebut orisinal. Namun dia menggunakannya sambil men-charge, sesuatu yang sering dianjurkan melalui buku manual seriap produk smartphone/tablet, agar jangan menggunakannya ketika di-charge. Apalagi memainkan game, yang memang membutuhkan kinerja intens CPU dan GPU. Memaksanya bekerja keras sambil di-charge, rentan membuat suhu perangkat kerasnya meningkat, bisa-bisa overload. Dari pengalaman penulis, kasus suhu perangkat keras yang panas sudah biasa terjadi pada sebuah Android. Memaksanya digunakan terus ketika di-charge, seandainya menimbulkan masalah, harusnya hanya berefek pada mainboard-nya saja yang kena, alias mati total, bukan meledak. Itu pengalaman pribadi penulis ketika menggunakan Galaxy SII, yang memang sangat hot ketika digunakan intens. Dan saat itu ketika kondisi casingnya sudah panas, sambil di-charge, tiba-tiba saja Galaxy SII penulis mati dengan sendirinya, dan harus masuk service center. Syukurlah, tidak sampai membuatnya meledak, karena memang pernah ada kasus yang melibatkan salah satu varian Galaxy SII meledak di dalam kantong seorang penggunanya. Hanya saja kasus smartphone Samsung meledak bukan kali ini saja. Dua kasus yang paling fresh terjadi Mei 2013 dan awal Juli lalu. Pertama pada bulan Mei, seorang gadis 18 tahun bernama Fanny Schlatter dari Swiss juga mengalami kejadian serupa, dimana Galaxy SIII-nya meledak ketika disimpan di dalam kantong celana, dan menimbulkan luka bakar yang cukup serius. Beruntung gadis tersebut selamat. Galaxy SIII-nya sendiri memang masih utuh, namun dalam kondisi hangus. Samsung juga menanggapi langsung melalui DailyMail, meskipun sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Kasus lainnya terjadi awal Juli lalu. Seorang wanita bernama Sarah Shurrab di Abu Dhabi yang men-charge Galaxy S4-nya di malam hari, dan menemukan ada letupan api di bagian port USB-nya. Untunglah dia berhasil memadamkan apinya sebelum menyambar benda lain. Pihak Samsung lokal juga merespon kejadian tersebut, dan mengganti Galaxy S4 beserta flip cover-nya yang rusak karena terbakar ringan. Itu dua yang terbaru. Februari 2013 lalu juga ada kasus lain di Korea dan melibatkan Galaxy Note. Sementara di sepanjang 2012 setidaknya ada 3 kasus Galaxy meledak lainnya. Kita tunggu saja apakah ada respon resmi Samsung perihal masalah pertama Galaxy S4 meledak ini, karena memang cukup parah. Seakan estafet saja ya, mulai Galaxy SII hingga yang keempat, semuanya pernah terbelit kasus panas yang meledak. Seandainya Galaxy S4 yang dimiliki Mr. Du itu varian dengan chipset Exynos 5 Octa, bisa jadi karena memang terlalu panas hardware-nya. Penulis sendiri yang pernah menggunakan Galaxy S4 versi octa-core juga merasa suhu casingnya ternyata tidak lebih dingin dari Galaxy SIII ketika digunakan dengan intens. Oh ya, kasus ini sekaligus menjadi pelajaran bagi kita, agar jangan menggunakan smartphone/tablet yang sedang di-charge untuk melakukan proses dengan demand CPU dan GPU yang berat, seperti bermain game. Pengguna Galaxy-nya Samsung juga bisa mengaktifkan mode "Power Saving" yang mampu menurunkan clock speed CPU sekitar 20% dari kondisi default, meminimalkan kecerahan layar, dan mematikan semua fungsi getar, sehingga berujung pada suhu hardware yang lebih adem. Sumber: Xianguo, DailyMail