Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dewasa ini, platform mobile yang sudah umum dipilih untuk bermain game mobile ada dua, iOS dan Android. Keduanya baru saja mendapatkan revisi software, dengan iOS mengawalinya pertengahan September 2014 lalu menjadi iOS versi 8. Dibandingkan pendahulunya, memang tidak banyak yang bisa dirasakan perubahannya, karena desain yang masih sama dengan iOS 7. Apple hanya mengunggulkan layanan baru bernama HealthKit, yang terintegrasi dengan aplikasi Health. Sesuatu yang sudah biasa kita temui di Android sejak awal tahun ini. Sebaliknya untuk Android, ada banyak yang bisa ditemui dari revisi terbarunya. Bahkan Google menyebutnya sebagai upgrade terbesar OS Android sejak pertama kali diperkenalkan. Selama Google I/O 2014 Annual Developers Conference yang akhir Juni 2014 lalu, Google mengumumkan banyak inovasi dan fitur baru untuk OS Android mereka. Satu yang menjadi fokus event tersebut tidak lain versi baru Android, penerus Android 4.4 KitKat, yang saat itu masih dalam tahap Developers Preview disebut sebagai Android L. Saat itu Google menyebut Android L sebagai update paling ambisius untuk OS Android mereka hingga saat ini, dan mengenalkan pembaruan antar muka Android secara menyeluruh. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah didesain ulangnya antar muka keseluruhan Android dengan bahasa desain responsif yang disebut sebagai "material design". Perubahan lainnya yang akan membuat pengalaman mengoperasikannya lebih menyenangkan adalah sistem notification yang memungkinkan notification diakses langsung dari lockscreen, dan ditampilkan di dalam aplikasi lainnya, semacam banner melayang di sisi atas layar. Dan membuat kinerjanya lebih sigap, adalah perubahan di sisi internal melalui Android Runtime (ART) yang resmi menggantikan Dalvik untuk peningkatan kinerja aplikasi, selain diklaim lebih hemat baterai. Dan berlanjut pertengahan Oktober 2014 kemarin, Google resmi mengkonfirmasikan nama OS baru mereka sebagai Android 5.0 Lollipop. Android 5.0 dianggap sebagai lompatan besar karena memberikan banyak perubahan untuk platform ini. Paling kentara adalah antar muka barunya, banyak sekali fitur baru, dan mungkin detail yang tidak akan kalian rasakan di permukaan, seperti penggunaan runtime ART sebagai standar. Dan sesuai kodratnya, Lollipop akan diberikan Google untuk pertama kali untuk beberapa perangkat baru mereka, seperti Nexus 6, Nexus 9 dan Nexus Player (melalui sub-platform AndroidTV), Nexus lainnya, serta perangkat dengan identitas Google Play Edition dalam beberapa minggu dan bulan ke depan. Beberapa gadget tersebut juga sudah kami ulas sebelumnya, jadi pastikan kalian tidak ketinggalan mengenal kehebatannya. Kami sudah mengulas banyak mengenai apa saja yang baru di Android 5.0 Lollipop dalam artikel sebelumnya (baca: Google Umumkan Android 5.0 Lollipop. Merombak Antar Muka, Kinerja Cepat, Dan Lebih Hemat Baterai). Dari artikel tersebut, kita mengetahui jika Material Design bukan sekadar perubahan tema warna saja, namun ada banyak yang bisa dieksplorasi di balik visual yang seakan menjadi selimut terluarnya. Berikut kami paparkan penjelasan lebih dalam fitur-fitur antar muka dan juga sistem yang baru diterapkan Google melalui Android 5.0 mereka. Oh ya, buka juga artikel berikut (baca: Android 5.0 Lollipop Bakal Membuat Smartphone Berikut Ini Terasa Lebih Manis!) untuk mengetahui smartphone apa saja yang sudah dipastikan mendapatkan manisnya permen lollipop ini. Hint: Di salah satu halaman artikel ini, kami berikan bonus, semua file wallpaper default yang diberikan Google untuk Android 5.0 Lollipop. Coba kalian cari, ada di halaman berapa!?
[page_break no="" title="Kendali Penuh Atas Semua Gangguan Notifikasi "]
Notification yang menjadi prioritas menjadi salah satu highlight Android 5.0. Untuk mengeset sebuah notifikasi menjadi prioritas, ada menu khusus, dan shortcut di notification. Mengatur apa yang ada di sana, kalian dengan mudah mengendalikan aplikasi apa yang bisa mengganggu kalian dan kapan diperbolehkan muncul. Mode “priority” itu sendiri bisa diaktifkan melalui volume slider, sehingga hanya aplikasi penting kalian saja yang bisa menembusnya. Daftar aplikasi apa saja yang yang bisa dimodifikasi setting notification-nya bisa kalian lihat di dekat akhir dari bagian Sounds & Notification pada setting sistem utama. Dari sana, kalian bisa memilih sembarang aplikasi dan aktifkan block, priority, atau sensitive. Yang terakhir harus dipilih jika perangkatmu bisa di-enkripsi. Notification yang di-block tidak akan muncul, sedangkan yang priority akan tetap bisa muncul meskipun dalam mode priority (yang bisa diakses melalui interface volume slider), serta notification yang di-set sensitive tidak akan ditampilkan di lock screen. Cara lain untuk mengakses setting notification tersebut sama seperti dalam Android sebelumnya, dengan sentuh dan tahan. Di sini ketika kalian melakukan itu, akan muncul tombol di sisi kanan setiap notification yang mengarahkan ke setting notification-nya. Ketika kalian berada dalam mode priority, sebuah bintang ditampilkan di sisi kanan-atas di sebelah sinyal untuk mengingatkan jika kalian berada dalam mode tersebut. Juga ada daftar setting yang mengendalikan bagaimana dan kapan kalian bisa diganggu dengan cara yang lebih umum, seperti melalui message, call, reminder, atau sebuah jadwal yang sudah ditentukan. Hal ini meskipun lebih kompleks, namun jelas lebih baik dibandingkan satu opsi mudah mode do not disturb yang mematikan semua notifikasi, yang hanya berguna selama pengguna beristirahat.
[page_break no="" title="Solusi Hemat Daya Rasa Oranye Dari Google"]
Bicara daya tahan baterai, Android 5.0 mendapatkan peningkatan manejemen baterai dan juga mode Battery Saver (ya, built in dalam Android, tidak bergantung racikan produsen hardware) untuk menurunkan kecepatan CPU serta mematikan radio ponsel (dicontohkan pada Nexus 5, mampu menambah waktu penggunaan hingga 90 menit ketika daya baterai sudah menipis), dan juga memberi pengguna serta developer kendali yang lebih detail mengenai aplikasi apa saja yang mengkonsumsi daya baterai berlebih. Google juga memungkinkan Android 5.0 dijalankan dalam mode power saving untuk memaksimalkan daya tahan baterai. Apa yang langsung kelihatan dari opsi mode power saving ini adalah dominan warna oranye. Ketika kalian aktifkan mode power saver, maka status bar dan nav bar Android (jika ada nav bar, ini adalah opsi kontrol di sisi bawah layar) akan berubah oranye, dan akan terus seperti itu sampai kalian mematikan power saver. Aktifnya mode tersebut dibarengi dengan kecerahan layar menurun drastis, semua animasi dimatikan, background data juga dinonaktifkan, efek getar juga ikut mati. Dengan merubah status bar dan nav bar menjadi oranye, Google ingin memastikan jika kalian tahu sedang berada dalam mode penghematan daya, dan segera mencari sumber listrik atau mematikan gadget.
[page_break no="" title="Satu Sentuhan Amankan Berjuta Konten Lollipop"]
Kalian suka meminjamkan smartphone ke teman yang alasannya hanya sekadar untuk SMS atau telepon, namun sempat kecolongan karena ternyata mereka bukan sekadar menelepon? Keamanan untuk antisipasi mereka yang suka iseng dengan alasan meminjam tersebut menjadi perhatian Android 5.0. Google memasukkan fitur untuk mengamankan smartphone dari tangan temanmu melalui Screen Pinning. Untuk menggunakannya, pertama buka Settings – Security, dan aktifkan Screen Pinning di bagian akhir daftar. Dan untuk merasakan benefitnya, kalian cukup membuka interface Recents Apps dan sentuh tombol pin yang berada di pojok kanan-bawah dari kartu terdepan pada recent apps tersebut (jika butuhnya hanya untuk menelepon, kalian tinggal pin saja aplikasi Phone). Begitu aplikasi ter-pin, tombol Home dan Recent App tidak akan bisa berfungsi ketika ditekan, serta tombol Back juga hanya berfungsi di dalam aplikasi tersebut. Ikon pada status bar juga menghilang, dibarengi dengan kolom notification tidak bisa diakses lagi. Menahan tombol Back dan Recent bersamaan akan membuat kalian keluar dari mode Screen Pinning. Google mengamankannya sampai dalam kondisi standby. Ketika layar dimatikan, dan kemudian diaktifkan kembali, maka aplikasi yang ter-pin tadi akan terus aktif, sehingga kalian tidak perlu kembali mem-pin aplikasi yang diperlukan. Jika kalian mengaktifkan kuncian seperti password atau pattern unlock, maka akan ada opsi untuk mengaktifkan langsung kuncian layar ketika penguna aplikasi ter-pin tersebut mencoba meninggalkan aplikasinya. Sayangnya, tidak ada cara untuk kembali ke aplikasi yang ter-pin tadi begitu lockscreen aktif. Cara ini bisa berguna untuk orang tua yang ingin memberikan gadget mereka ke anak-anak. Tinggal pin saja aplikasi atau game yang ingin mereka mainkan, maka konten lain yang ada dalam perangkat tersebut tetap aman. Setidaknya ada penghematan, tidak perlu membeli dua gadget berbeda, satu untuk anak, dan satu untuk bapaknya. Cukup satu saja!
[page_break no="" title="Tetapkan Prioritas, Sharing Konten Makin Mudah"]
Melalui Androir 5.0 Lollipop, Google juga memberi perubahan drastis untuk opsi menu Sharing Android. Kini dengan cerdasnya, menu Sharing diurutkan berdasarkan prioritas, menunjukkan padamu tujuan share paling sering digunakan di urutan teratas dari daftar. Google juga masih mempertahankan tombol 'Always' dan 'Just Once' yang muncul ketika kalian ingin membagikan sesuatu menggunakan suatu aplikasi dari daftar Sharing tadi, meskipun kini mereka tidak terlihat menonjol, karena dengan daftar prioritas, kita tidak perlu melakukan beberapa langkah untuk membagikan konten.
[page_break no="" title="Tidak Kuatir Kehilangan Daftar Aplikasi Terakhir"]
Satu yang langsung kentara dari perubahan Android 5.0 adalah daftar Recent App, yang kini bukan lagi berjajar dari atas ke bawah, melainkan berbentuk tumpukan kartu 3D dengan animasi yang sangat lembut. Dan seperti yang kalian sadari dari daftar Recent App tersebut untuk semua gadget Android, akan langsung hilang begitu perangkat kalian di-restart ulang. Kini melalui Lollipop tidak lagi. Daftar aplikasi tersebut akan tetap eksis meskipun kalian reboot device atau mematikan dan menyalakannya kembali. Tidak diketahui berapa batas tumpukan kartu Recent App yang akan bertahan dan kembali muncul begitu kita mengaksesnya, mungkin juga ini dipengaruhi kapasitas memory RAM setiap gadget Android, namun yang pasti kalian akan tetap menemukan daftar yang sama ketika menghidupkan kembali smartphone / tablet Android 5.0. Jika daftar kartu tersebut terlalu banyak dan mengganggu, kalian tetap bisa menyapukan jari di setiap kartu untuk menghapusnya.
[page_break no="" title="Utak-atik Notification, Cari Tahu Siapa Pemicunya"]
Seperti yang kami tuliskan sebelumnya, sentuh dan tahan notification menawarkan link ke tampilan informasi suatu aplikasi yang menghasilkan notifikasi tersebut. Kini dengan Android 5.0, Google memperbaiki fungsi tersebut. Cukup tahan di notifikasi, memunculkan nama aplikasi dan ikonnya, sekaligus link ke setting notification. Yang kami sukai adalah bagaimana animasinya. Jadi misalnya, kalian mendapatkan notifikasi pesan Gmail, ketika ditahan pada notifikasi tersebut, kalian mendapatkan nama aplikasi yang memproduksinya (Gmail tentunya), kapan notification itu dihasilkan, dan link ke setting notification (tombol di sebelah kanan). Animasinya ditampilkan dengan halus, dengan perubahan tampilan di satu notifikasi itu saja (yang lain akan tetap), memperlihatkan perubahan dari tampilan 10 new message, ke ikon dan nama aplikasi Gmail. Tahan lagi di kolom yang kini memunculkan Gmail tadi, akan mengembalikan ke notifikasi yang semula.
[page_break no="" title="Launcher Standar Android Kini Bisa Pulihkan Layout"]
Android 5.0 juga memungkinkan kalian memindahkan data homescreen dari satu perangkat ke lainnya dengan hanya menyentuhkan keduanya bersamaan menggunakan bantuan Near Field Communication. Namun jika kalian tidak memiliki gadget dengan NFC, atau tidak suka proses tersebut, proses pindah data ini juga bisa mengambil data yang sudah di-backup ke akunmu. Bahkan kalian bisa memilih aplikasi tertentu untuk mengunduhnya. Seperti misalnya memulihkan backup daftar aplikasi yang kalian tempatkan di homescreen, di Android 5.0 kalian akan menemukan folder atau posisi khusus berwarna abu-abu untuk menempatkan aplikasi yang sama, begitu aplikasi itu di-install (jika belum ter-install). Mengklik aplikasi yang berwarna abu-abu tadi, membawa kalian ke halaman khususnya di Google Play Store.
[page_break no="" title="Quick Setting Tak Lagi Ganggu Interaksi Notification"]
Pada Android sebelumnya, ketika kalian membuka area Quick Setting (kolom berisi banyak toggle seperti Bluetooth, WiFi dll), maka kalian tidak bisa akses notification ketika Quick Setting dibuka. Dan kini dalam Android 5.0, kalian bisa melakukan itu. Ketika membuka Quick Setting di Android 5.0, akan menyatukan semua daftar notification jika ada banyak, namun tidak menyembunyikan beberapa notification yang paling atas (lihat ada ikon notifikasi bertumpuk di kanan-bawah notifikasi “Connected as a media device” pada gambar). Jadi beberapa yang teratas akan tetap terlihat, dan kalian kini bisa sentuh dan sapukan jari ke bawah dari sana untuk melihat sisa notifikasi yang disembunyikan, tanpa perlu menutup Quick Setting.
Rahasia Tersembunyi Android 5.0 Lollipop, Flappy Pop!
Flappy BirdFlappy Bird
Google Pastikan Kalian Bisa Mencari Dari Mana Saja
homescreen,homescreen
Tombol “Sihir” Penghilang Semua Notifikasi Kembali!
Laman yang Diakses Chrome Bisa Ditemukan Dimana Saja
Masih berhubungan dengan Recent App, kini Google juga mengintegrasikan aplikasi browser favorit kita, Chrome ke dalam interface Recent App. Sejauh ini, masih diintegrasikan dengan Chrome Beta, yang ketika dibuka di Android 5.0, maka kalian akan mendapatkan informasi jika tab yang masih terbuka di dalam browser tersebut juga bakal dimasukkan ke dengan Recent App, dalam bentuk task yang berbeda di tengah tumpukan kartu tersebut. Hal ini juga menghilangkan tombol tab dari Chrome. Jadi untuk berpindah tab, kalian bisa menggunakan tombol Recent App. Fitur ini sepertinya tidak akan langsung ditawarkan Google nanti dalam Android 5.0 final, namun akan mereka berikan jika sudah benar-benar stabil saja, dan bekerja untuk browser Chrome non-beta. Selain Chrome, Google memang sudah berencana membuat Recent App ini bisa menampilkan banyak kartu sekaligus dari satu aplikasi.
Permudah Verifikasi Akun Google Dengan Keamanan Ganda
Jika akun Google kalian menggunakan opsi verifikasi dua lapis, maka Android 5.0 menyederhanakan prosesnya. Sebelumnya untuk verifikasi akun 2 langkah, selain memasukkan password, kalian juga akan diarahkan ke sebuah laman Google untuk memasukkan kode PIN, yang sekaligus juga ada permintaan untuk memasukkan password lagi. Melalui Android 5.0, prosesnya menjadi mudah, karena kini verifikasi melalui PIN menjadi satu dalam antar muka memasukkan password.
Pulihkan Identitas Android Baru Tidak Pernah Semudah Ini
Bagi kalian yang sering gonta-ganti gadget Android, sebelumnya memang Google membantu dengan otomatis langsung terhubung ke PlayStore dan mengunduh SEMUA… ya, semua aplikasi dan game yang pernah kalian unduh dari PlayStore dari semua gadget kalian sebelumnya, ke gadget yang baru. Meskipun, mungkin kalian tidak membutuhkan semuanya, karena bisa saja aplikasi yang sudah kalian install beberapa tahun lalu otomatis juga di-install kembali. Melalui PlayStore, baik di desktop atau di pernagkat mobile, kalian bisa memilah-milah mana aplikasi yang mungkin tidak kita perlukan, lantas dihapus saja. Namun prosesnya pun butuh waktu, dan merepotkan.homescreen
- Kopi data akun Google dan data aplikasi dari gadget Android kalian sebelumnya (jika gadget tersebut belum dijial misalnya) menggunakan Android Beam dan Bluetooth.
- Memulihkan data dari gadget tertentu yang disimpan di akun Google, dan kemudian memilih kembali aplikasi dan mana saja yang ingin direstore datanya ke gadget yang baru (sayangnya restore data tersebut juga harus diaktifkan oleh developer aplikasi, jadi kalian tidak bisa mendapatkan data yang krusial seperti di dalam sistem di-restore dengan cara ini, seperti bagaimana kita biasa memulihkan data aplikasi dengan proses ROOT – dan install aplikasi backup pihak ketiga). Opsi kedua ini cocok untuk gadget Android yang masih belum dilengkapi sarana komunikasi melalui NFC.
Jadi Asisten Ketika Hubungan Bermasalah
Google Juga Ingin Warnai Waktumu
Privasi Makin Dalam, Multi User Kini Untuk Smartphone
Tidak Perlu Akses ROOT Dapatkan Fitur Berikut
Emoji Baru Ramaikan Chatting Kalian
Sumber gambar: Android Police