Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Android 4.1, atau lebih keren dengan sebutan Jelly Bean, pasti sudah sering kamu dengar. Pertama kali diperkenalkan 27 Juni 2012 lalu selama event Google I/O, yang dibangun berdasarkan kernel Linux 3.1.10, berperan menjadi update tambahan untuk Android 4.0 Ice Cream Sandwich, dengan fokus meningkatkan kenyamanan penggunaan user interface, baik itu dalam fungsi dan kinerjanya. Perbaikan kinerja yang paling krusial menurut Google disebut sebagai "Project Butter," menggunakan touch anticipation, triple buffering, extended vsync timing dan fixed frame rate pada 60fps untuk menghasilkan perpindahan animasi antar muka yang lebih smooth melalui penerapan CPU yang lebih tepat. Kemudian mulai 9 Juli 2012 lalu, Jelly Bean dirilis kepada pada Android Open Source Project (AOSP) untuk perkembangan selanjutnya, menyusul rangkaian update OTA dirilis serentak untuk Galaxy Nexus, Nexus S dan Motorola Xoom pada 11 Juli 2012 kemarin. Meskipun keputusan Google merilis update ini bisa jadi membuat penyebaran Ice Cream Sandwich yang baru 10% saja dari total Droid yang eksis di pasaran makin melambat, namun langkah Jelly Bean ini lebih ditujukan untuk memberi solusi antar muka yang lebih user friendly antara tablet dengan smartphone. Karena seperti kita ketahui Android 3.0 Honeycomb dikembangkan khusus untuk tablet serta banyak menggunakan antar muka dengan tampilan lansekap, sedangkan Ice Cream Sandwich mencoba mem-port antar muka dengan beberapa gimmick unik seperti operasi berbasis sentuhan dan task manager yang eye catching pada Honeycomb ke smartphone, Jelly Bean ini justru memperbaiki beberapa kinerja port Honeycomb-Ice Cream Sandwich yang terasa masih kasar. Termasuk optimalisasi tampilan portrait khusus untuk tablet berlayar 7 inchi, sehingga aplikasi yang memang didesain untuk tablet tidak semuanya harus dipaksa tampil lansekap . Namun jika kamu sudah terpengaruh bahwa ada versi baru Android, dan berharap apakah bisa di-install di Droid-mu, segera buang angan - angan tersebut, karena sekali lagi Jelly Bean yang lebih banyak mengotimalkan kinerja CPU dan juga memory ini membutuhkan spesifikasi yang mumpuni. Jelly Bean membuat kolom notification lebih berguna, pada halaman selanjutnya... Melalui optimalisasi software pada Jelly Bean, Google berhasil membuat Android 4.1 mereka ini berjalan lebih cepat. Waktu booting Droid yang menjalankan Jelly Bean lebih cepat sekitar 30% dibandingkan Droid dengan Ice Cream Sandwich. Dalam kondisi standar tanpa dijejali aplikasi pihak ketiga , Samsung Galaxy Nexus mampu hidup dan aktif pasca booting hanya dalam waktu 35 detik saja. Kemudian terlihat juga font yang digunakan masih berjenis Roboto, walaupun aksen neon-biru yang dominan pada Ice Cream Sandwich agak dikurangi di sini, sementara layar belakang hitam menjadi default-nya -- wajar, karena warna hitam tidak membutuhkan pencahayaan tambahan, membuat irit baterai. Sedangkan pada sisi lock-screen-nya, kamu bisa langsung mengakses beberapa fungsi melalui shortcut seperti camera ketika kamu menyapukan jari ke arah tertentu. Jelly Bean juga menjadi debut Google merombak kolom notification, dan nantinya kamu bisa mendapatkan bagian teratas layarmu tersebut memiliki fungsi lebih dari sekadar menunjukkan notifikasi. Perubahan terlihat pada antar mukanya, kembali sorotan warna neon biru dihilangkan, dan berganti ke putih. Apalagi dengan ukuran kolom notofikasi yang membesar, membuat tulisan yang muncul di sana lebih mudah dilihat, serta makin memudahkanmu membaca isi email yang baru masuk. Notification juga makin membuat gatal tangan kita karena kamu bisa mencubit beberapa notifikasi yang berbeda menjadi satu baris, sementara sapuan dua jari ke arah yang berlawanan memperluas notifikasi yang tadinya berkumpul menjadi satu. Misalnya jika kamu mendapatkan notifikasi Calendar, kamu bisa langsung bertindak melalui notification tersebut dengan men-snooze alarm atau mengirim email ke guest yang sebelumnya di-set menghadiri event Calendar tersebut. Apa lagi bagian notification yang berubah adalah penunjuk waktu yang kini diposisikan di jelas di sebelah kiri, lengkap dengan hari dan minggu di sebelah kanan. Sentuhan interface lainnya kamu dapatkan pada bagian incoming missed call yang bisa dengan mudah kamu respon balik dengan adanya tombol callback, atau foto yang baru kamu ambil bisa dengan mudah di-share setelah dijepret melalui kamera. Dan di halaman 3, kita bisa melihat Project Butter menjadikan Android serasa iOS... Jelly Bean juga mengenalkan metode baru untuk sepenuhnya menyembunyikan aplikasi untuk bisa mengirimkan notification di kolom notifikasi, Namun untuk menemukannya, kamu perlu masuk ke dalam setting Application, di sana mengklik setiap aplikasi yang mungkin memunculkan notification, maka kamu juga menemukan kolom "Show notifications" di bawah opsi Force stop dan Uninstall. Fitur ini menjadi salah satu yang terbaik dari Jelly Bean. Masuk ke bagian Home Screen, memang di sini kurang begitu diperhatikan juga mengingat mayoritas pengguna Droid lebih suka meng-install launcher pihak ketika. Namun dalam Jelly Bean, widget bisa kamu posisikan dimana saja di home screen, membuatmu lebih bebas memodifikasi home screen. Dan widget tersebut juga bebas kamu ubah ukurannya. Bicara widget, opsi baru yang dimasukkan Google adalah widget Sound Search, memungkinkanmu menambahkan satu tombol di home screen yang bisa kamu sentuh untuk mengetahui lagu apa yang saat ini kamu dengarkan. Jasi saat mendengarkan lagu, sentuh, maka Sound Search bakal mencari tahu track, artist dan cover art info yang kemudian muncuk di sebelah tombol yang bisa mempermudahmu langsung membelinya dari Google Play Music. Di awal kami sebutkan Project Butter. Sebutan Google untuk beberapa optimalisasi software tersebut menjadi inti dari Jelly Bean ini, yang bisa kamu rasakan selama berinteraksi dengan antar mukanya. Project Butter membuat antar muka Android menjadi lebih smooth, seperti pada iOS, dan itu pun bisa didapatkan entah pada gadget dengan layar kecil seperti Galaxy Nexus atau yang berlayar 7 inchi seperti Nexus 7. Mencapai hal itu tidak mudah bagi Google, karena mereka menggunakan beragam metode mulai "vsync timing" (memastikan frame rate tetap konsisten pada semua bagian layar selama melakukan proses draw dan animation) hingga melakukan triple buffering, menjadi komponen kunci yang menghasilkan performa yang sangat smooth pada user interface. Bukan sekadar peningkatan frame rate dan peningkatan respon sapuan tangan pada layar yang membuat Jelly Bean begitu smooth, namun Android 4.1 juga melakukan sinkronisasi setiap sentuhan jarimu melalui vsync timing, mencoba mengantisipasi dimana posisi kamu bakal mengarahkan jari tersebut. Google juga memperbaiki software step pada Jelly Bean, dengan memberi perintah yang tepat melakukan boost atau penambahan processing power pada sentuhan jari berikutnya, agar latency-nya (delay pada sistem) bisa berkurang. Lebih jelasnya, bisa kita lihat seberapa smooth dan cepatnya antar muka Jelly Bean dibandingkan Ice Cream Sandwich...
Fast & Smooth - Android 4.1, Jelly Bean
httpv://youtu.be/V5E5revikUU
Google Now is Now Here... in page 4!
pada intinyaIntroducing Google Now
httpv://youtu.be/pPqliPzHYyc
Dan lanjut ke halaman 5 untuk fitur baru lainnya...
Nexus 7Chrometext-to-speech,near-field communicationhalaman 6Google Mapsmenghentikan dukungan Flash untuk Androidhalaman 7Motorola sendiri sudah menjadi bagian resmi GoogleSamsung Galaxy S IIIHTC One XHTC One SMotorola DroidAsus Eee Pad MeMO 370TSamsung Gakaxy SIIGalaxy Notehalaman Google+- Samsung GT-P7510 Galaxy Tab 10.1
- Samsung Epic 4G
- Samsung Galaxy Tab GT-P1000
- Samsung Galaxy Nexus
- ASUS Transformer Prime TF201
- Samsung Galaxy S II Skyrocket SGH-I727
- Google Nexus Q
- Samsung Galaxy S
- Samsung Galaxy S3 SGH-T999 (T-Mobile)