Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu event besar dalam bidang teknologi informasi kembali digelar. Internationale Funkausstellung Berlin (IFA), atau bisa disebut juga sebagai Berlin Radio Show yang bakal digelar 31 Agustus – 5 September 2012 besok di Berlin, Jerman. Merupakan salah satu pameran industri tertua di Jerman, yang kini diadakan setiap tahun sebagai ajang industri memamerkan perangkat elektronik dan perlengkapan rumah tangga. Tentu saja smartphone dan tablet menjadi salah satu produk elektronik yang banyak dikonfirmasikan selama IFA, mengingat pasar di Eropa yang juga cukup besar. Dan tentu saja Duniaku tidak ketinggalan bakal meng-update apa saja gadget menarik yang muncul selama acara tersebut. Dan inilah salah satu alasan kenapa Samsung untuk smartphone-nya, maksimal hanya memberikan resolusi kamera 8 megapixel saja... toh, kamera smartphone lebih banyak digunakan untuk berjejaring sosial, bukan!? Memang dari brand ternama, kita sudah mendapati Kodak Polaroid Polaroid SC1630 dan Nikon Coolpix S800c. Namun ketika membaca nama Galaxy terpasang di sebuah kamera digital point-and-shoot, kami yakin kamu juga tidak akan melewatkannya. Rumor muncul beberapa waktu lalu, bahwa Samsung juga mengerjakan sebuah kamera digital prosumer berbasis Galaxy S III. Namun banyak yang meragukan... walaupun Samsung sendiri mengatakan dengan lemari es berbasis Android yang sudah mereka luncurkan tahun lalu, bahwa mereka bisa menginjeksikan sistem operasi "robot ijo" tersebut pada banyak perangkat elektronik di rumah. Dan selama IFA 2012, keraguan akan kamera digital Galaxy pun musnah. Inilah Samsung EK-GC100 Galaxy Camera, kamera point-and-shoot pertama yang langsung menjalankan Android 4.1 Jelly Bean. Ketika membuka kembali spesifikasi dua smartcamera (sebutan kami untuk kamera digital pintar tersebut) sebelumnya, dan membandingkannya dengan Galaxy Camera ini, ternyata jauh sekali jurangnya... Kamera pintar Samsung ini dibekali layar 4.8 inchi berbahan Super Clear LCD dengan resolusi HD 1,280 x 720 pixel (serta 308 ppi). Sayang ya, bukan Super AMOLED yang kami sukai karena warna hitamnya bisa terlihat begitu hitam. Namun karena layar kamera ini bakal lebih banyak digunakan untuk melihat foto berwarna, pilihan Super Clear LCD masuk akal juga (memangnya kamu mau melihat foto dominan hitam hanya untuk menikmati warna hitam Super AMOLED yang begitu kuat?). Selain tentu saja, harga material Super Clear LCD lebih murah dari Super AMOLED. Lanjut halaman 2... Dan seperti yang kami paparkan di awal, satu alasan kenapa Samsung tidak memperbesar ukuran lensa kamera smartphone-nya lebih dari 8 megapixel adalah agar tidak membuat kita bingung memilih ketika Galaxy Camera dirilis nanti pada Oktober 2012. Jadi jika kamu membutuhkan point-and-shoot yang bisa langsung membantumu bersosialisasi, atau dengan mudah mentransfer foto yang baru saja kamu ambil tanpa harus direpotkan dengan colok kabel USB, Galaxy Camera bisa menjadi pilihan terbaik. Apalagi ketika mendapati sensor 16.3 megapixel 1/2.3" BSI CMOS, lensa yang cukup lebar (F2.8,23 mm, dilengkapi 21x zoom digital), dan bahkan dibekingi dengan LED flash Xenon model pop-up yang tersimpan dengan rapinya. Memang termasuk standar, apalagi dengan profil tubuh Galaxy Camera yang cukup besar. Namun ketika melihat lensanya, f/2.8-5.9, 23-480mm jelas bakal memberikan iutput yang jauh lebih baik dibandingkan tipikal smartphone manapun, bahkan yang sensor kameranya mencapai 13 megapixel. Kinerjanya pun tidak diragukan. Mulai merekam video full HD 1080p pada 30 bingkai per detiknya. Dan meskipun Samsung tidak terbuka untuk detail kekuatan prosesor serta memory yang membekinginya, namun Galaxy Camera juga mampu mengambil video dengan resolusi D1 (720×480) pada 120 bingkai per detik. Untuk kemudahan interaksi dengan perangkat HDTV, kamu bisa memanfaatkan HDMI 1.4. Foto dan video yang diambil bisa disimpan ke dalam jatah internal storage 8GB, yang masih bisa diperbesar melalui slot microSD. Masuk pada value added software yang ditanamkan Samsung, beberapa preset bisa langsung kamu pilih ketika mau mengambil foto. Mulai Auto, Casual, Smart Pro hingga Expert. Aplikasi untuk mengedit foto pun telah disediakan juga, termasuk yang bisa memudahkanmu mengatur dan membagikan foto, melalui fitur Share Shot, yang konsepnya langsung diambil dari Galaxy S III dan memungkinkanmu dengan mudah membagikan foto dengan pengguna Galaxy Cameras atau smartphone Galaxy lainnya melalui koneksi WiFi -- tepatnya WiFi Direct, dan sepengetahuan penulis hanya Galaxy kelas atas yang memiliki WiFi Direct ini. Lanjut halaman 3... Memang dengan layarnya yang lega, kamu bakal dibawa untuk lebih banyak berinteraksi melalui antar muka Android. Namun karena esensinya sebagai kamera, masih banyak tombol fisik kamu temui di sepanjang tubuh kamera ini. Seperti tombol flash release (untuk memunculkan flash dari ujung kanan-atas), tombol power, tombol zoom dan juga shutter release. Dan ketika kamu mencoba mengoperasikannya melalui layar sentuh, menjadi sebuah pengalaman baru pengendalian kamera digital. Apalagi preset Auto yang disediakan langsung mengarahkanmu pada antar muka sentuh untuk mengambil fokus, dan menyerahkan sisa pemotretan dan output fotonya pada kinerja prosesor gambar di dalamnya. Kemudian preset seperti Smart Pro Mode menyediakan banyak setting ideal untuk 10 skenario berbeda, seperti opsi Waterfall Trace dan Night Trace, dimana kamu bakal mendapatkan fungsi seperti shutter yang melambat untuk keadaan tertentu. Kata smart pun menunjukkan jika kamera ini tidak memalukan ketika diminta untuk berbagi hasil fotonya. Setidaknya kamu mendapati WiFi dan Bluetooth untuk kemudahan membagikan foto dan terhubung ke internet. Samsung pun tidak ketinggalan menyematkan opsi koneksi data 3G dan 4G jika kamu ingin berlangganan paket data provider. Namun untuk menghemat space, slot SIM yang dipilih berukuran micro, dan diletakkan di sebelah slot microSD serta baterai 1,650 mAh. Selain aplikasi bawaannya memudahkanmu berbagi foto, tentu saja kamu masih bisa mengakses Play Store untuk men-download aplikasi berbasis sharing foto lainnya, termasuk Instagram -- yang nantinya bakal di-update untuk men-dukung fungsi zoom. Kemudian juga ada fungsi Auto Cloud Backup yang memberimu opsi untuk langsung mengirim hasil foto ke flash disk di awan -- tentu saja kamu perlu terhubung internet via WiFi atau koneksi profider untuk melakukannya. Lanjut halaman 4... Dan jika terhubung internet, kamu pun bisa mengunakannya sebagai media untuk browsing website, bahkan chatting, update status, membaca dan merespon email seperti Galaxy lainnya. Sayang ukurannya cukup besar dibandingkan tipikal point-and-shoot, dan pasti kamu akan kerepotan memasukkannya ke saku celana. Dan jika memang kamu sedang tidak memerlukan fungsi telepon, hanya kamera cerdas dan masih bisa diajak bersosialisasi, fitur dan kemampuan kamera dengan prosesor quad-core 1.4GHz ini sangat menarik untuk ditunggu.