Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Akhir akhir ini kita sering disuguhi informasi untuk pembelian gadget dengan harga super murah, yang paling baru ini adalah vendor smartphone asal negeri tirai bambu Oppo yang melakukan hal sama. Lalu kenapa vendor smartphone menjual barang dagangan dengan harga yang tidak masuk akal tersebut. Jawabannya tidak lain adalah strategi pemasaran yang menggunakan social media. Diharapkan dengan menjual device dengan harga sangat murah tersebut, informasinya akan menyebar secara viral sehingga akan menutupi potential loss yang muncul dari menjual device dibawah pasaran. Untuk memahami seberapa besar keuntungan vendor Smartphone dalam menjalankan taktik ini, kita harus melihat seberapa viral halaman tersebut dibagikan melaluii sosial media. Kalau kita ambil contoh laman Bli Bli yang coba menjual Samsung Galaxy Note 4 mulai dengan harga Rp10.000 saja. Dari laman ini kita bisa ketahui bahwa laman tersebut dibagikan sampai 23.000 kali melalui sosial media Dengan jumlah share sebanyak itu, berdasarkan perkiraan kami yang berasal dari website ini, biaya iklan yang harusnya dikeluarkan oleh vendor smartphone harusnya sebesar Rp200 Jutaan. Ini belum menghitung publikasi gratis dari website seperti detik, kompas dan media teknologi lainnya. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar keuntungan dari vendor smartphone jika yang didiskon hanya beberapa device saja. Konsumen sendiri dirugikan, entah seberapa banyak waktu total yang dihabiskan di laman laman tersebut. Strategi pemasaran yang memanfaatkan rasa penasaran dari konsumen di Indonesia ini sudah beberapa kali dilakukan, tercatat pertama kali hal ini dilakukan oleh Blackberry di Pacific Plasa tahun 2011 kemarin lalu berbagai vendor lain menyusul. Strategi pemasaran ini yang kemudian disebut dengan "hunger" marketing yang memanfaatkan rasa lapar kita sebagai customer. Jadi apakah kita layak termakan strategi ini ? tuliskan komentar kamu dibawah ini.