Wah buat kamu yang menggunakan laptop model baru, yang pake USB-C Chargernya harus hati-hati!!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Buat kamu yang menggunakan gadget dengan lubang port USB-C untuk melakukan charge, harap berhati-hati. Sebab bisa saja yang kamu gunakan adalah Charger Apple yang telah menjadi sarang virus. Salah satu gadget yang memang sudah menggunakan USB-C sebagai port untuk charge adalah berbagai varian gadget dari Apple. Apple memang telah mengubah berbagai produk baru mereka, menggunakan port USB-C sebagai port untuk mengisi daya baterai. Yang menjadi masalah adalah USB-C tidak hanya sekedar menjadi tipe colokan yang mentransfer listrik ke baterai. USB-C juga memiliki kapabilitas sebagai media untuk transfer data. Laptop Model Baru Menggunakan USB-C Sebagai Port Charger Mereka[/caption] Salah satu ahli keamanan cyber dari Inggris, "MG" (tidak ingin disebut namanya) menunjukkan kepada BBC, bagaimana charger Apple yang telah disulap menjadi sarang virus bekerja. Sang pengguna Macbook, tidak akan menyadari bahwa Macbook atau gadget yang digunakannya sedang tertular malware yang berasal dari charger yang digunakan. Hal ini disebabkan charger yang telah penuh berisi malware atau virus tersebut bekerja secara diam-diam di background. MG mengatakan bahwa charger yang telah dia modifikasi ini, memang telah dicoba di Macbook. Tidak terlepas kemungkinan juga bisa bekerja di berbagai laptop lainnya, seperti Lenovo, HP atau merk lainnya yang menggunakan USB-C untuk melakukan charging. Hal yang memudahkan charger Apple ini bisa menjadi sarang malware, adalah bentuknya yang besar. Sehingga mudah sekali charger ini dimodifikasi. Nantinya, laptop atau Macbook yang telah terinfeksi malware tersebut, akan dibawa ke berbagai situs palsu untuk melakukan login. Yang sebenarnya, situs tersebut adalah situs phising untuk mencuri username dan password. Tidak hanya itu, menurut MG charger Apple "palsu" tersebut, juga bisa dimasukan berbagai malware lainnya yang memiliki berbagai serangan. Yang memiliki tujuan sama, yaitu mencuri berbagai data dari pengguna. MG mengatakan bahwa cara peretasan seperti ini, bukanlah sesuatu yang baru. Konsep peretasan yang dilakukan MG ini, sama dengan konsep meretas sebuah smartphone, yang menggunakan USB port untuk melakukan charging. Ketika sebuah smartphone sedang di-charge, charger yang telah berisi malware tersebut akan melakukan aksinya secara diam-diam, dan akhirnya mencuri seluruh data pengguna smartphone tersebut.