10 Rivalitas di Indonesia
Dinamika kehidupan di Indonesia yang terdiri atas latar belakang yang berbeda, potensial menimbulkan pilihan yang tidak sama atas suatu layanan, produk atau aktualisasi diri . Di dalam daftar ini akan ditulis rivalitas paling berkesan, unik dan mengesankan dari pilihan masyarakat Indonesia yang terjadi sampai saat ini.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dinamika kehidupan di Indonesia yang terdiri atas latar belakang yang berbeda, potensial menimbulkan pilihan yang tidak sama atas suatu layanan, produk atau aktualisasi diri . Di dalam daftar ini akan ditulis rivalitas paling berkesan, unik dan mengesankan dari pilihan masyarakat Indonesia yang terjadi sampai saat ini.
#10. Indomie (Indofood) dan Mie Sedap (Wings Group)
Kedua produsen mie instan terbesar di dunia ini telah menjadi rival sejak munculnya mie sedap pada tahun 2.000 an. Jumlah produksi kedua pabrik menguasai pasar mie instan jumlah mencengangkan yaitu diatas 50 % dari total konsumsi mie dunia.
Persaingan dagang kedua produk ini bukan hanya dilakukan melalui inovasi produk yang berusaha merebut hati konsumen tapi juga melalui iklan iklan kontroversial seperti ditunjukkan media dibawah ini
Kampanye iklan indomie terbaru pun sering ditunggangi mie sedap fanboy dengan menciptakan cerita indomie yang sangat kreatif.
beli mie sedaap.
Itu cerita indomie ku. Apacerita indomie mu.?
Meskipun Indomie masih mendominasi pasar, Mie sedap terbukti mampu menjadi lawan setara dalam perebutan mahkota produsen mie di negara dengan konsumsi mie instan terbesar di dunia.
#9. TNI dan POLRI
Toyota dan Mitsubishi merupakan pabrikan automotif dari negara jepang. Kedua merek ini menguasai pasar Indonesia sejak tahun 1980 an setelah surutnya dominasi mobil eropa dan amerika.
Kedua pabrikan ini sepertinya berlomba lomba untuk merebut hati konsumen indonesia dengan produk produknya yang sangat bisa diterima oleh pasar Indonesia. Beberapa produk yang bersaing adalah seperti Kijang, Kuda dan Livina, Jazz dan Yaris, CRV, RAV4 dan Pajero.
Entah kenapa walaupun rivalitas luar biasa tapi harga mobil tetap semakin tinggi di Indonesia :(
#5. Detikcom, Kompas.com dan Vivanews.com
Ketiga media mogul ini tidak terbantahkan merupakan pemilik tahta dari bisnis media internet di Indonesia. Detik yang mulai lebih dahulu sekarang mulai dilibas oleh Kompas dan Vivanews yang baru seumur balita. Ketatnya persaingan untuk menyediakan berita paling aktual dan paling update menjadikan ketiga media itu sering mengabarkan berita klenik, mesum atau menggunakan judul yang menipu untuk menarik pembaca.
#4. Telkomsel, Indosat dan Xl Axiata
Trio Carrier yang muncul mulai tahun 1990 an akhir ini yang sekarang mengusai pasar telekomunikasi Indonesia. Dengan jumlah total pelanggan sebesar 160 Juta orang ketiga carrier ini dipercaya menguasai sekitar 90% lebih pangsa pasar Jasa telekomunikasi di Indonesia.
Rivalitas dari ketiga carrier tersebut begitu erat mencengkram dan meneror (?) kita sebagai pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia, tidak kurang dari 15 merk diluncurkan oleh ketiga operator tersebut untuk meraup sebesar mungkin pelanggan. Promosi ketiga carrier ini juga begitu gencar sampai seringkali melewati batas etik dari beriklan, seperti ditunjukkan oleh Iklan dibawah ini
Jika ada yang menganggap bahwa persaingan selalu baik untuk pelanggan, saya pribadi merasa dirugikan. Harga yang lebih murah berarti semakin banyak pengguna-yang dikombinasikan gagapnya operator untuk investasi di teknologi infrastruktur baru berarti semakin sering drop call, nomor tidak dikenali dan Salah Sambung
#3. Aqua dan Minuman Botolan Lainnya
Aqua telah menancapkan dominasi sebagai penyedia produk yang mereknya sudah menjadi stereotipe dari minuman air botol. Entah tidak terhitung jumlah pesaing yang berusaha menggeser Aqua dari tahtanya tapi tak terhitung juga yang gagal memenuhi ekspektasi.
Akuisisi Aqua Golden Missisipi oleh Danone pada akhir tahun 1990 memperkuat posisi pasar Aqua sebagai pemimpin di penyedia Air Botolan jauh melebihi Club sebagai pemegang posisi nomor 2.
Menyadari bahwa posisi Aqua tidak bisa digeser, produsen lain mulai menciptakan ceruk baru yang segera diisi oleh minuman ber-ion seperti Mizone, Pocari Sweat dan puluhan produk lain yang tidak bisa disebutkan satu satu. Ceruk pasar ini dipercaya pelan pelan menyusul Aqua sebagai market leader minuman berbotol.
#2. Honda dan Yamaha
Entah kapan kedua pabrikan ini mulai bersaing, yang jelas pada saat sebagian besar dari Ayah kita belum sekolah kedua pabrikan sepeda motor ini sikut sikutan untuk menancapkan dominasinya di Indonesia. Sekarang,walaupun berasal dari negara yang sama tidak ada tanda tanda bahwa keduanya melakukan kompromi, seperti halnya Stoner yang masih bersaing ketat dengan Lorenzo di klasemen Moto GP.
Persaingan yang paling dirasakan di Indonesia adalah penjualan kendaraan bermotor yang susul menyusul, bahkan pada tahun 2010 kemarin Yamaha mampu mengungguli honda untuk angka penjualan pada bulan tertentu.
Walaupun Yamaha memberikan kompetisi dan tekanan yang tidak pernah berhenti, Honda tetap lebih unggul, dibuktikan dengan masih kentalnya kebiasaan masyarakat luar daerah untuk menyebut nama honda sebagai jenis kendaraan bermotor yang beroda dua.
#1. ITB, UI, UGM dan (Mungkin) IPB(?)
Sebagai pamungkas tentu saja adalah rivalitas antara ITB, UI dan UGM adalah 3 perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang telah menghasilkan pemimpin pemimpin di level nasional bahkan Internasional. Rivalitas ketiga perguruan tinggi tersebut sudah terjadi dari awal dibentukya perguruan tinggi itu sendiri oleh pemerintah kolonial belanda.
Karya yang sudah dihasilkan oleh ketiga perguruan tinggi tersebut, tidak hanya pada level nasional, tapi bahkan sudah merambah pada taraf internasional. Salah satu lulusannya bahkan sekarang menduduki posisi sangat penting di Bank Dunia setelah mengundurkan diri dari jabatan menteri keuangan.
[/caption]
Dominasi ketiga perguruan tinggi ini jugalah yang yang mungkin bertanggung jawab atas rusaknya bangsa dan tumpah darah Indonesia, salah satu buktinya adalah sudah ratusan Menteri yang berasal dari perguruan tinggi tersebut. Well, sorry bagi pembaca artikel ini dari perguruan tinggi yang saya sebutkan.
Walaupun saat ini beberapa perguruan tinggi lain seperti ITS, Universitas Kristen Petra, Bina Nusantara, dan Universitas Padjajaran berusaha untuk menyusul ketiganya masih berada pada tingkat persaingan yang sama sekali berbeda.