Road Safety Game di ajang Shell Road Safety Competition 2013
Pada tanggal 18 Desember 2013 lalu, Shell merilis game yang bertajuk Road Safety Game yang ditujukan untuk memberikan kesadaran bagi pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada tanggal 18 Desember 2013 lalu, Shell Indonesia menggelar kompetisi “Shell Road Safety Competition (RSC) 2013”. kegiatan lomba tertib lalu lintas yang dilaksanakan di Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara, Bumi Perkemahan Cibubur ini diikuti sebanyak 450 pelajar kelas 4,5 dan 6 dari 25 Sekolah Dasar (SD) terpilih di lima wilayah di Jakarta. Bersamaan dengan diadakannya kegiatan ini, Shell Indonesia juga meluncurkan sebuah game bertemakan road safety bertajuk Shell Road Safety Pop Game atau “Road Pop” yang merupakan game berbasis internet (web based) yang berisikan edukasi mengenai berbagai rambu lalu lintas untuk anak usia sekolah dasar. Peresmian RSC 2013 sekaligus peluncuran game dilakukan oleh President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia Darwin Silalahi disaksikan oleh Kombes DR. Chrysnanda Dwilaksana, Direktur Lalu Lintas POLDA Metro Jaya dan DR. Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah, DKI Jakarta.
Kegiatan tahunan Road Safety Competition ini senantiasa mendapatkan animo yang besar dari anak-anak SD, sehingga tahun ini Shell menciptakan permainan atau Road Safety game berbasis internet dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak lagi anak usia sekolah dasar untuk mendapatkan edukasi mengenai disiplin dan keamanan berlalu lintas.
Menurut Oscar Kurniawan dari Tanoshii Creative, pengembang permainan Shell Road Safety Pop Game atau ”Road Pop”, ia tertantang untuk menciptakan bentuk permainan dengan pesan mengenai disiplin berlalu lintas yang dimulai dengan pengenalan rambu lalu lintas. Berbeda dengan kebanyakan game yang umumnya hanya menguji ketrampilan jari jemari, maka game ini akan menguji pengetahuan anak usia sekolah mengenai rambu berlalu lintas dengan cara yang lebih menyenangkan. Saat ini, permainan Road Safety terdiri dari 4 level dengan 3 sub level setiap tingkatnya, yang berisi tentang pengenalan rambu lalu lintas bagi murid usia sekolah. Target dari permainan ini pada setiap levelnya adalah menyamakan minimal 3 icon rambu-rambu lalu lintas atau perangkat keselamatan berkendara dalam satu garis. Permainan ini terdiri dari tahapan tertib berlalu lintas mulai dari pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor dan mobil. “Kami mencoba memadukan unsur edukasi dan fun dalam game ini,” ungkap Oscar.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes DR. Chrysnanda Dwilaksana menyambut baik kehadiran game Road Safety ini yang khusus ditujukan kepada anak usia sekolah dasar. “Kami harapkan selain mengenalkan rambu lalu lintas sejak dini, game ini akan menjadi sarana lain bagi anak-anak untuk bisa memahami tertib berlalu lintas di jalan raya. Sehingga ke depan mereka bisa menjadi agen perubahan dalam tertib berlalu lintas di Indonesia,” ungkap Kombes Chrysnanda.
Data Kepolisian Republik Indonesia mencatat adanya 109.038 kasus kecelakaan dengan jumlah korban meninggal sebanyak 27.441 jiwa sepanjang tahun 2012 lalu. Bahkan, WHO menilai bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia selama dua tahun terakhir telah menjadi pembunuh nomer tiga tebesar setelah penyakit jantung dan TBC. Data WHO tahun 2011 menyebutkan bahwa 67% korban kecelakaan berada pada usia produktif yaitu 22-50 tahun, 1000 di antaranya merupakan anak-anak dan remaja.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah DKI Jakarta, Dr. Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd, edukasi tertib lalu lintas dan keamanan berlalu lintas di jalan menjadi sangat penting dilakukan pada anak-anak usia sekolah untuk mencegah meningkatnya korban kecelakaan pada usia anak-anak dan remaja. Itu sebabnya, lanjut dia, digelarnya ajang kompetisi Shell Road Safety Competition 2013 sekaligus peluncuran game berbasis internet ini akan menambah lengkap media edukasi pengenalan rambu lalu lintas bagi anak-anak usia sekolah. Apalagi saat ini, teknologi informasi telah begitu akrab di kalangan anak usia sekolah. “Kami menyambut baik setiap partisipasi yang dilakukan pihak swasta maupun perorangan dalam membantu menciptakan kesadaran berlalu lintas di masyarakat sejak dini,” ungkapnya.
Untuk saat ini“Road Pop” game dapat diakses lewat www.amandijalan.com, laman yang dibangun Shell Indonesia untuk edukasi perilaku tertib dan aman berlalulintas bagi masyarakat “Tantangannya adalah bagaimana membuat edukasi rambu lalu lintas ini diminati dan disukai karena ada unsur fun dan kompetisi di dalamnya,” ungkap Oscar yang merupakan pemenang dalam kompetisi Shell LiveWIRE Business Start-Up Awards (BSA) 2012 lalu.
Kompetisi Pengetahuan Berlalu Lintas
Program Shell Road Safety Competition adalah salah satu program investasi sosial Shell Indonesia yang bertujuan untuk memotivasi siswa sekolah dasar untuk menguji pengetahuan dan ketrampilan berlalu lintas. Dalam kompetisi ini, siswa berlomba menunjukkan kemampuannya bertata-tertib di jalan yang telah dikondisikan mirip dengan jalan raya sebenarnya di Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara. Kompetisi terdiri dari beberapa macam lomba yaitu lomba Sepeda Lintas, Mewarnai Tong Sampah, Cerdas Cermat, Membuat dan Menyanyikan Jingle hingga Presentasi Aman Berlalu Lintas.
Acara Shell RSC sudah diselenggarakan oleh Shell Indonesia sejak tahun 2009. Pendidikan berlalu lintas telah menjadi prioritas kegiatan Investasi Sosial Shell di banyak negara selain di Indonesia, seperti di negara tetangga Malaysia dan Singapura yang juga telah menyelenggarakan Shell Traffic Gamesselama puluhan tahun yang lalu.
Shell Traffic Games 2013 atau untuk yang ke-33 kalinya telah diselenggarakan di Singapura pada Agustus 2013 lalu. Di negara ini, kegiatan tersebut telah melibatkan mulai dari anak pra sekolah hingga anak usia sekolah. Bahkan mereka dapat belajar mengenai keamanan berlalu lintas lewat online game baru yaitu “Traffic Guardians” yang diciptakan oleh tim yang terdiri dari sembilan pelajar di Politehnik Nanyang. Shell Traffic Games sendiri pertama kalinya dilaksanakan sejak tahun 1958 yang lalu dengan tujuan mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya keamanan berlalu lintas melalui lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan.