Inilah Daftar Lagu Naruto dari yang Terbaik sampai Terjelek (Bagian 2)
Setelah pada minggu lalu kita sudah melihat posisi 84 - 71 sekarang kita akan melihat lagu yang pernah mengisi Naruto dari posisi 70 - 61. Apakah lagu favoritmu ada di dalam daftar minggu ini? #boruto #naruto
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah pada minggu lalu kita sudah melihat posisi 84 - 71 sekarang kita akan melihat lagu yang pernah mengisi Naruto dari posisi 70 - 61.
[read_more id="330266"]
Pada minggu lalu kita sudah melihat 14 lagu dalam posisi 84 - 71 yang pernah jadi lagu pembuka dan penutup dari serial Naruto dan Naruto Shippuden. Kali ini Duniaku.net akan kembali mengurutkan lagu dari serial ini mulai dari yang paling bagus, biasa saja, dan terjelek.
Daftar ini akan muncul setiap Sabtu. Tetap cek Duniaku.net untuk mengetahui lagu Naruto favoritmu berada di posisi keberapa.
Untuk minggu ini, kita akan melihat lagu yang berada di posisi 70 - 61 di mana masih banyak lagu filler dan tidak memorable masih ada di dalam daftar ini. Penasaran siapa saja yang masuk ke dalam daftar untuk minggu ini? Simak daftarnya di bawah ini.
(NB: Lagu yang ada di dalam urutan ini diambil dari lagu yang pernah masuk dalam serial TV Naruto dan Naruto Shippuden. BGM serta lagu dari film dan edisi shounen-hen tidak dihitung.)
[page_break no="70" title="Halcali – Long Kiss Goodbye (Ending Naruto Shippuden 7)"]
[youtube_embed id="DXq_5eukLF8"]
Duo hip hop asal Meguro, Tokyo yang terdiri dari Haruka dan Yukari ini sejatinya merupakan grup hip hop yang catchy dan paling manis pada masanya apalagi mereka mendapat mentor dari para legenda hip hop Jepang seperti Rip"> Slyme, Scha"> Dara Parr, dan m-flo">. Keunikan mereka dalam mengisi soundtrack anime terpancar dalam lagu ">Tip Taps Tip yang menjadi lagu penutup dari Eureka Seven.
Sayangnya, hal itu tidak bisa mereka ulang pada lagu Long Kiss Goodbye yang menjadi kontribusi ketiga mereka untuk lagu tema anime. Long Kiss Goodbye sangat jauh dari akar musik mereka dan malah bermain dengan pop rock dengan rapping di tengah yang terdengar out of place. Meskipun reff dari lagu ini cukup catchy tetapi alangkah baiknya jika lagu ini diberikan kepada band seperti Zone, Scandal, atau Stereopony.
Posisi di Oricon: 53
[page_break no="69" title="Saboten – Scenario (Ending 15 Naruto)"]
[youtube_embed id="w1114vD4afU"]
Salah satu lagu punk yang setengah matang kembali muncul dalam daftar ini. Band asal Osaka ini memainkan musik pop punk yang sebenarnya sudah banyak dimainkan band lain dan sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Tetapi progresi nada yang terlalu cepat dan vokal yang tidak mempunyai karakter yang kuat membuat lagu ini terdengar biasa saja dan tidak ada sesuatu yang spesial di dalamnya.
Posisi di Oricon: 60
[page_break no="68" title="Raiko – Alive (Ending Naruto 4)"]
[youtube_embed id="975eNYcWwM0"]
Ah, tahun 2004. Jaman ketika kita masih gemar membeli kaset di toko kaset dan selalu membeli kaset Linkin Park berjudul Meteora. Saat di mana kita masih teringat dengan video klip seperti ">Somewhere I Belong yang selalu diputar ketika mau pergi ke sekolah dan merengek ke orang tua kita untuk membeli gunpla yang ada di video klip itu. Kita juga ingat masa-masa kita mendengar rap rock dan kita menjadi keren karenanya.
Raiko dengan Alive mungkin bisa menjadi personifikasi era 2004 ketika genre rap rock dan mixture rock masih menjadi favorit anak-anak pada zaman dahulu dan Raiko kembali mengingatkan akan era tersebut dengan Alive. Hanya saja mereka terlalu meng-copy paste Linkin Park mulai dari gimmick DJ scratch, vokalisnya yang ingin menjadi Chester tetapi tidak sampai di titik tertingginya, musiknya yang terlalu pop rock, dan rapping yang terdengar ingin menjadi Mike Shinoda tetapi apa daya ujungnya hanya menjadi versi KW-nya.
Posisi di Oricon: 40
[page_break no="67" title="Little By Little – Kimi Monogatari (Ending 3 Naruto Shippuden)"]
[youtube_embed id="a8fhEM_Wt1g"]
Little By Little yang mengambil namanya dari judul lagu Oasis berjudul sama"> sering membuat musik pop rock yang enak dengan kualitas yang lumayan bagus meski tidak hebat dan lagu Kimi Monogatari menjadi pengecualian dari apa yang sudah disebutkan di atas.
Kimi Monogatari berjalan terlalu datar dan ingin dibuat megah dengan permainan string section dan piano di tengahnya tetapi gagal dalam eksekusinya karena sudah terbawa mood lagu yang biasa saja dan tidak ada yang spesial ketika mendengar lagu ini pertama kali. Mendengar ini seolah mendengar lagu britpop yang gagal.
Posisi di Oricon: 97
[page_break no="66" title="Kuroneko Chelsea – Ao No Lullaby (Ending 37 Naruto Shippuden)"]
[youtube_embed id="bg7x67TIasg"]
[duniaku_baca_juga]
Band asal Kobe ini memang sungguh setia dengan musik garage rock dengan balutan alternative rock-nya. Tetapi kenapa mereka tidak mendapatkan perhatian lebih dari pecinta musik di Jepang? Mungkin jawabannya adalah mereka memainkan musik yang sama dan tidak ada sesuatu yang diimprovisasi dari genre yang mereka usung sehingga hampir semua lagunya terdengar flat.
Seperti lagu Ao no Lullaby yang terdengar seru pertama kali tetapi ketika mendengar beberapa kali dan mencermatinya lagu ini terdengar biasa saja dan terlalu banyak memainkan gimmick garage rock standar mulai dari nuansa musiknya, vokalisnya yang ingin terdengar serak serak basah seperti Julian Casablancas dari The Strokes, dan riff gitar serta beberapa efek reverb yang ingin terdengar seperti band skena New York di awal tahun 2000an.
Posisi di Oricon: 95
[duniaku_adsense]
Cek halaman berikutnya untuk melihat siapa saja yang ada di posisi 65 - 61
[page_break no="65" title="Surface – Sunaona Niji (Ending Naruto Shippuden 5)"]
[youtube_embed id="17oW-rYIwiM"]
[duniaku_baca_juga]
Harusnya lagu dengan mood mellow atau melankolis bisa membawa emosi pendengarnya untuk setidaknya menjadi mellow sukur-sukur kalau sampai bisa menangis. Tetapi grup yang satu ini gagal membawa musik mereka yang sudah mellow menjadi sebuah pengalaman emosionil bagi pendengarnya.
Kekurangan terbesar dari Sunaona Niji adalah mereka membawakan musik yang emosional dengan cara yang biasa dan tidak berkesan karena terkesan seperti track pop rock mellow era 2000an awal. Ditambah dengan vokal yang terdengar terlalu rock dan terlalu laki sehingga tema lagu yang melankolis ini gagal tersampaikan dengan baik.
Posisi di Oricon: 27
[page_break no="64" title="Analogfish – Speed (Ending Naruto 10)"]
[youtube_embed id="gRCkryenDqo"]
[read_more id="331616"]
Band yang terbentuk tahun 1999 ini sudah memang salah satu tetua di kalangan musik alternative rock, garage rock serta punk rock di sana. Tetapi ketika mendengar intro pembukanya saja mereka sudah terdengar ingin mengikuti band lainnya seperti The Blue Hearts (ya siapa lagi kalau berbicara soal punk rock di Jepang) dan berbagai macam grup lainnya.
Sebenarnya lagu ini masih terhitung enak tetapi mereka seolah terjebak dalam krisis identitas antara punk rock dengan garage rock di lagu ini dan hasilnya adalah perpaduan yang aneh dan tidak begitu memorable.
Posisi di Oricon: 80
[page_break no="63" title="Home Made Kazoku – Freedom (Ending Naruto Shippuden 17)"]
[youtube_embed id="Wt8XWVon9_w"]
Trio hip hop yang terdiri dari Micro, Kuro, dan DJ U-Ichi ini memang ahlinya membuat lagu upbeat yang terdengar"> seperti"> datang dari era golden age hip-hop dimana sample, instrument organik, dan berbagai macam string section bersatu padu dan menghasilkan sebuah lagu hip hop yang enak untuk didengar serta asyik untuk bergoyang.
Pada single ke-20 berjudul Freedom mereka membuang semua pakem itu dan beralih ke lagu dengan BPM yang tinggi dengan balutan musik electropop seperti layaknya sebuah boyband baru yang ingin mendapat atensi dari para pendengarnya. Dari segi beat mereka seolah kembali jatuh ke era 2000an dimana beat eurohouse dari Tetsuya Komuro masih berjaya, tapi sayangnya era sudah berganti dan beat seperti ini tidak relevan lagi di masa lagu Freedom dirilis dan hasilnya mereka tidak jauh beda dengan grup pendatang baru yang lain.
[page_break no="62" title="Shinkuhurou – Niji (Ending Naruto Shippuden 28)"]
[youtube_embed id="xfJ1jmrC98c"]
Band yang datang dari Perfektur Ibaraki yang terdiri dari Akimoto Matsumoto dan Mina Takahara ini membawa Niji untuk menjadi lagu tema Naruto Shippuden. Pada awalnya lagu ini terdengar begitu mulus apalagi ada nada-nada ala band post-punk dengan ketukan drum yang cepat.
Tetapi begitu lagu masuk ke titik reff seketika kenikmatan dari Niji menurun drastis. Penurunan nada yang terjadi di bagian reff membuat lagu ini seperti lagu band alternative rock pendatang baru yang tidak memberikan sesuatu yang spesial. Meski mereka sudah menambah gimmick seperti string section tetap saja tidak bisa menyelamatkan lagu ini.
[page_break no="61" title="Thinking Dogs – Sonna Kimi, Konna Boku (Ending Naruto Shipuuden 36)"]
[youtube_embed id="9ng1Pk0_PUI"]
Thinking Dogs bukanlah band punk rock lebih-lebih lagi band pop punk. Tetapi demi Naruto Shippuden mereka rela merubah arah musiknya menjadi pop punk dan hasilnya ya tetap enak tetapi ada rasa setengah hati di dalamnya.
Band yang ternyata lagunya semua ditulis oleh orang yang paling bertanggung jawab atas 48/46Group Yasushi Akimoto ini membuat sebuah lagu yang terlalu menyontek lagu lain seperti “Good"> Luck My Way” dari L’Arc~en~Ciel. Mungkin di lagu ini mereka ingin menangkap tema shonen dengan memainkan lagu pop punk tetapi hey tidak semua lagu dari anime shonen harus terdengar pop punk untuk terdengar bagus kan.
Di edisi berikutnya kita akan mengurutkan lagu tema Naruto dan Naruto Shippuden dari posisi 60 - 51. Apakah lagu Naruto favorit kamu ada di urutan ini? Sampaikan jawabanmu di kolom komentar.
Diedit oleh Fachrul Razi