Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Batman + Cerita Isekai + Jojo's Bizarre Adventure + Naruto + Gurren Lagann = NINJA BATTOMAN!!!

 

Bila dibandingkan dengan Marvel yang cenderung produktif dalam melakukan kolaborasi dengan rumah-rumah produksi anime di Jepang seperti Marvel Disk Wars: The Avengers serta seri-seri Marvel Anime, DC bisa dibilang masih malu-malu kucing.

Tercatat, baru film DTV Batman: Gotham Knight (2008) yang menjadi film animasi DC pertama yang sepenuhnya diproduksi oleh studio animasi Jepang, yang dalam kasus ini merupakan proyek keroyokan antara Madhouse, Production I.G., Studio 4 °C, dan Bee Train yang masing-masing memproduksi 1-2 segmen di dalam film antologi tersebut.

Namun di tahun 2018 ini, akhirnya DC kembali lagi berkolaborasi dengan kreator-kreator anime top asal Jepang untuk menciptakan sebuah sajian anime movie yang mengambil karakter-karakter dari semesta DC -spesifiknya mitologi Batman- namun dengan citarasa animasi Jepang yang ekstravagan dan meleburkan batas antara realita dan khayalan.

Yak, sambutlah Batman Ninja! Tidak tanggung-tanggung, proyek anime movie ini digarap oleh tangan-tangan yang sudah sangat berpengalaman seperti sutradara Junpei Mizusaki (Jojo's Bizarre Adventure), penulis Kazuki Nakashima (Gurren LagannKill La Kill), desainer karakter Takashi Okazaki (Afro SamuraiGaro: Vanishing Line), dan komponis musik Yugo Kanno (Psycho-PassAjin: Demi Human).

Dengan staf-staf yang sudah sangat unggul seperti ini, apakah Batman Ninja bisa memenuhi ekspektasi atau paling tidak bisa menghibur penontonnya? Atau malah berakhir mengecewakan seperti film-film live action DC akhir-akhir ini? Mari simak ulasannya di sini!


Ketika Para Pahlawan dan Penjahat Gotham City Terlempar ke Jepang di Era Sengoku

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Dikisahkan pada suatu malam yang (tidak) tenang di Gotham City, terjadi pertarungan sengit di Arkham Asylum di mana Batman/Bruce Wayne berusaha untuk menghentikan Gorilla Grodd yang ingin mengaktifkan "Quake Engine" miliknya yang bisa mengakibatkan malapetaka untuk seluruh penduduk Gotham.

Sialnya, usaha Batman berakhir sia-sia karena mesin tersebut berhasil diaktifkan. Setelah tertelan ke dalam portal misterius yang muncul akibat aktifnya Quake Engine, sang ksatria Gotham tersebut mendapati dirinya terlempar ke Jepang. Namun Jepang yang ia "kunjungi" ini bukanlah Jepang biasa, karena ia terlempar ke Jepang di era Sengoku!

Sekedar terlempar ke Jepang berabad-abad di masa lalu masih belum cukup untuk membuat Batman tersiksa, karena tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk menguak fakta bahwa musuh-musuh bebuyutannya di Gotham City seperti The Joker, Penguin, Deathstroke, Two-Face, dan Poison Ivy telah menguasai Jepang dengan mengambil alih posisi daimyo di tiap daerah.

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Namun harapan Batman untuk bisa menghentikan niat jahat para daimyo ini masih belum pupus, karena meskipun ia kehilangan gadget-gadget canggih miliknya, ia masih ditemani oleh "The Bat Family" seperti Nightwing, Robin, Red Robin, Red Hood, Alfred, dan bahkan Selina Kyle/Catwoman yang juga ikut terlempar ke dalam portal waktu ciptaan Gorilla Grodd tersebut.

Bersama The Bat Family dan pasukan pemberontak yang telah meramal akan kedatangan seorang ksatria berkostum kelelawar yang akan menyelamatkan Jepang dari cengkraman daimyo kejam, Batman pun maju untuk bertempur untuk memperbaiki sejarah dan kembali ke masa depan!


Dengan staf-staf produksi yang top, apakah Batman Ninja bisa memenuhi ekspektasi penonton? Simak ulasan detilnya di halaman kedua!

Cerita yang Standar

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Dari segi kisah, tidak ada yang istimewa dari Batman Ninja. Seperti biasanya, film ini menceritakan usaha Batman dalam menghentikan musuh-musuh ikoniknya dengan trik-trik cerdik yang sudah menjadi ciri khas Batman sejak dulu. Ada kala ia menaruh kepercayaan kepada lawannya yang sepertinya sudah bertobat, namun dikhianati, dan akhirnya kembali berdiri untuk menaklukkan mereka semua. Yah, tipikal hero's journey yang standar-standar saja.

Adapun yang membuatnya menarik adalah latar kisah dan tempatnya yang berubah drastis dari suasana Gotham yang suram ke Jepang di era Sengoku. Ayolah, siapa yang tidak girang melihat Batman dan rekan-rekannya berpakaian bak samurai dan ninja?

Dalam durasi 85 menit, karakter yang muncul dalam Batman Ninja ini tergolong sangat banyak. Selain Batman dan Joker, masih ada Catwoman, Robin, Red Robin, Nightwing, Red Hood, Alfred, Poison Ivy, The Penguin, Two-Face, Deathstroke, Gorilla Grodd, dan Harley Quinn, semuanya dipermak dengan pakaian khas Jepang di masanya.

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Porsi terbesar jelas diberikan kepada Batman dan Joker yang memang selalu menjadi fokus utama kisah-kisah Batman di komik, namun sayangnya selain Catwoman dan Bat Family, sisa-sisa villain lainnya hanya terkesan menjadi tempelan dan sebatas fan service semata.

Lupakan dulu logika dari trilogi The Dark Knight yang (katanya) membumi itu, karena kamu bakal melihat hal-hal yang luar biasa gila seperti Batman menggunakan ninjutsu ala Naruto untuk memanggil ribuan kelelawar atau melihat kastil-kastil raksasa berubah menjadi robot steampunk dan bertarung habis-habisan bak Mazinger atau Gurren Lagann.

Percayalah, kamu tidak akan menonton Batman Ninja untuk ceritanya, melainkan melihat bagaimana tim produksi sadar bahwa dari awal konsep kisahnya sudah konyol luar biasa dan mereka buat semakin konyol lagi, sampai-sampai menembus batas antara keren dan norak. Tergantung selera pribadi masing-masing, bisa jadi ini akan membuatmu sangat senang dengan film ini atau sebaliknya malah membencinya.


Perpaduan Animasi 2D dan 3D yang Apik!

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Satu hal yang bakal langsung menarik perhatianmu dari awal film dimulai adalah gaya animasinya. Meninggalkan animasi 2D tradisional dari film-film animasi DC sebelumnya, Batman Ninja memadukan unsur animasi 2D dengan animasi 3DCG dengan estetik yang sangat khas dengan anime-anime Jepang yang berlatar di era feodal. Penuh warna-warni yang menarik mata dengan detil-detil yang mengagumkan.

Pernah menonton animasi pembuka dari serial Jojo's Bizarre Adventure? Ya kurang lebih Batman Ninja memiliki gaya animasi seperti itu untuk sebagian besar durasinya, namun sayang dalam durasi 85 menit kualitas animasinya tidak bisa selalu konsisten. Seringkali latar 2D yang digambar dengan penuh detil terasa tidak padu dengan karakter yang di-render 3D yang juga sayangnya bisa dibilang agak kaku dan terlalu halus di beberapa bagian.

Meskipun tidak separah animasi Berserk (2016) yang luar biasa amatiran itu, perbedaan dua gaya animasi di atas terasa cukup mencolok dan sedikit mengganggu kenikmatan menonton terutama bila menyaksikannya di layar yang besar seperti HDTV.

Tapi cukup sampai di situ saja kekurangannya dari segi visual, karena dari segi desain karakter, Batman Ninja benar-benar all-out! Menyadur dari desain-desain orisinal komiknya, Okazaki tetap setia dengan patokan tersebut dengan sedikit menambahkan citarasa khas anime yang sangat stylish, namun tak pernah kehilangan esensi dari karakternya.

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Kapan lagi kamu bisa melihat Batman dalam kostum ala samurai, shogun, dan ninja? Tidak hanya sebatas Batman saja, kamu juga bakal melihat Joker mengenakan pakaian bak Nobunaga Oda, Deathstroke yang sepertinya dengan ber-cosplay ria menjadi Masamune Date, dan masih banyak lagi, keren!. Sepertinya varian kostum-kostum ini memang dibuat untuk menjual action figure-nya yang pasti akan muncul nanti. Yah, namanya juga Jepang.

Koreografi adegan-adegan aksinya pun tidak main-main. Duel pedang-pedangan bak Zatoichi atau lompat-lompatan di pohon seperti adegan silat di Crouching Tiger Hidden Dragon tampak benar-benar hidup dan dianimasikan dengan baik di sini, tak ada editing yang mengandalkan fast cut yang sering menghantui banyak anime aksi akhir-akhir ini, banyak long take keren yang dijamin bakal membuatmu terpukau dengan detil animasinya!

Namun Batman Ninja tak hanya berkutat pada satu art style saja, ada satu sekuen di pertengahan film di mana gaya animasinya bergeser secara radikal dari kombinasi 2D+3D menjadi ala lukisan cat air yang sangat indah seperti film Tale of Princess Kaguya (Ghibli, 2013). Jujur, kalau kamu tidak tertarik dengan mitologi Batman-pun, setidaknya kamu harus menonton Batman Ninja paling tidak sekali saja untuk melihat keindahan visual dan estetiknya yang sangat kaya.


Verdict

Review Batman Ninja: Campursari Isekai Batman yang Gila dan Gokil!

Batman Ninja benar-benar setia dengan judulnya yang norak, hampir semua elemen dari mitologi Batman dicampursarikan dengan elemen anime-anime yang tidak hanya terbatas pada sekedar anime silat saja, namun juga merambah ke genre fiksi ilmiah dan super robot, dikemas dalam sebuah sajian yang ringkas namun sangat menghibur.

Mungkin tidak semua orang bakal menerima konsep over the top, tapi kalau kalian ingin menghabiskan waktu selama 85 menit untuk melihat sajian animasi yang ekstravagan dan fan service yang gila-gilaan, ini adalah film yang cocok untukmu!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU