Game Dev Gathering 2014, Bukan Sekedar Event Kumpul-kumpul Biasa!
Mulai sharing, diskusi, open recruitment, hingga konser tunggal ada di sini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konferensi developer game terbesar di Indonesia, Game Developer Gathering (GDG) 2014 sukses digelar untuk yang keenam kalinya pada hari Sabtu, 6 Desember 2014 kemarin. Bertempat di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Jl. Scientia Boulevard, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, GDG 2014 ini tak ubahnya menjadi ajang kumpul bareng para pelaku industri game di Indonesia, mulai dari para developer game senior yang membagikan kisah suksesnya dalam mengembangkan dan memasarkan game, developer-developer muda yang memamerkan hasil karyanya, hingga mahasiswa yang tertarik untuk terjun ke dunia pengembangan game. Tahun ini, GDG diselenggarakan oleh Duniaku.net dan Toge Productions, bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), serta didukung oleh Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika dari Kemenkominfo, Emtek Group, XL, dan Microsoft.
GDG 2014 ini adalah GDG kedua yang diselenggarakan di kampus UMN setelah yang pertama diselenggarakan pada tahun 2012 lalu. Namun penyelenggaraan tahun ini berbeda dengan dua tahun lalu, dimana tahun ini panitia membagi konferensi menjadi tiga ruang kelas berbeda layaknya Casual Connect. Sistem penyelenggaraan dalam tiga kelas berbeda ini juga pernah dilakukan oleh panitia pada GDG 2013 lalu yang diselenggarakan di kampus Binus University. Animo para peserta dalam mengikuti GDG 2014 ini terlihat sangat tinggi (baca: Wow! 900 Tiket Peserta GDG 2014 Sudah Sold Out!). Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya para peserta "dadakan" yang mendaftar langsung di lokasi acara. Tercatat ada sekitar 200 orang yang sebelumnya belum mendapatkan tiket akhirnya mendaftar on the spot di lokasi.
Tiga kelas berbeda yang disajikan dalam GDG 2014 ini antara lain kelas Design, Business, dan Tech (baca: Hanya di Game Dev Gathering 2014, Kamu Bisa Dapat Ilmu Gratis dari Para Ahli!). Bukan hanya dari sisi peserta saja yang mengalami peningkatan, tetapi dari segi pembicara pun GDG 2014 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding perhelatan tahun sebelumnya (baca: Yuk Berkenalan dengan Para Pembicara di GDG 2014 - Bagian 1 dan Bagian 2). Tercatat ada 26 pembicara yang hadir, dimana sepuluh diantaranya adalah pembicara dari perusahaan internasional. Sebut saja seperti Calvin Kim dari Facebook yang membawakan materi bagaimana cara memonetisasai game yang baik; komposer legendaris Megaman, Manami Matsumae (baca: Komposer Legendaris Megaman Siap Ikut Ramaikan GDG 2014!)yang memperlihatkan kebolehannya dalam sebuah konser tunggal plus berbagi pengalaman dalam sebuah talkshow; hingga Johannes Reuben yang mengisi workshop Unity Engine.
Bukan hanya sesi sharing, diskusi dan workshop dalam kelas saja yang menyedot minat banyak peserta dalam GDG 2014 ini. Di lobi depan UMN, peserta juga membeludak untuk mencicipi game-game yang dipamerkan oleh para developer yang mengikuti showcase dan digital showcase (baca: Puluhan Karya Keren dari Developer Indonesia Mejeng dalam Showcase GDG 2014!). Total ada 30 studio game yang lolos seleksi showcase yang pernah dilakukan oleh Duniaku, ditambah dengan beberapa nama seperti Toge Productions, Agate Studio, Artoncode Indonesia dan Touchten Games. Para developer ini bukan hanya memamerkan game mereka kepada peserta saja, melainkan ada juga beberapa booth yang menggelar event kecil-kecilan berhadiah untuk para pengunjung. Contohnya seperti Toge Productions yang menggelar kompetisi game terbaru mereka Luggage Line, Artoncode Indonesia yang memperkenalkan novel Winterflame yang baru saja mereka rilis, atau Touchten yang menggelar sesi tanda tangan bersama Manami Matsumae.
Ajang ini juga tampak dimanfaatkan para developer untuk mencari talenta-talenta baru bagi studio mereka dan juga partner strategis untuk ke depannya. Penulis juga sempat melihat ada beberapa developer yang menggelar open recruitment bagi para peserta yang tertarik untuk ikut terjun dalam dunia pengembangan game. Beberapa booth juga diisi oleh para sponsor dengan berbagai event kecil yang menarik, seperti contohnya XL Gudang Aplikasi yang membuka kesempatan kepada para developer untuk submit aplikasi langsung di booth dengan berbagai kemudahan.
Yang baru dalam GDG 2014 tahun ini adalah adanya sebuah penghargaan prestisius GDG Award 2014 (baca: Inilah Para Nominator GDG Award 2014!). Penghargaan ini diberikan kepada game-game terbaik Indonesia, yang terbagi menjadi delapan kategori antara lain Critics Choice, Citizen Choice, Most Promising Game, Most Innovative Gameplay, Best Audio, Best Visual dan Best Story. Penilaian dilakukan oleh tim juri dari AGI yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti Andi Suryanto (Presiden dari AGI), Kris Antoni (representatif developer, IGDA), Ami Raditya (representatif media, Duniaku.net) dan Dodick Zulaimi Sudirman (representatif akademisi, UMN). Dari hasil penjurian ini, akhirnya didapatkan para jawara GDG Award 2014 antar lain Critics Choice yang akhirnya disabet oleh Infectonator 2 (Toge Productions), Most Innovative Gameplay disabet oleh Koutack (Stellar-Null), Best Visual diraih oleh DreadOut (Digital Happiness), Best Audio diraih oleh Valthirian Arc 2 (Agate Studio), Best Story yang jatuh kepada Almightree (Chocoarts), Most Promising Game yang dianugerahkan kepada Celestian Tales: Old North (Ekuator Games) dan terakhir Citizen Choice yang akhirnya direbut oleh Eremidia: Dungeon! (RPG MakerID).
Rangkaian acara GDG 2014 tidak berhenti di GDG Award saja. Seusai penutupan, para developer yang mengikuti showcase dan pembicara kembali berkumpul dalam Networking Night. Di acara santai ini, lagi-lagi dimanfaatkan oleh para developer untuk saling sharing dan diskusi satu sama lain, atau bahkan mencari partner yang tepat untuk mengerjakan proyek selanjutnya. Sepertinya, satu hari penyelenggaraan GDG tidak cukup bagi mereka, dan banyak dari mereka yang berharap GDG bisa dilaksanakan kembali tahun depan, namun lebih meriah dan bisa diselenggarakan di berbagai kota beberapa kali dalam satu tahun.
Sampai jumpa di GDG 2015!