Jika di game lain kamu harus menghindari kematian, di game ini justru kamu harus mencari cara untuk mati. Lho bagaimana bisa? Simak penjelasannya di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
BEKRAF Game Prime 2016 mungkin telah berakhir, tapi euforia acara tersebut masih dapat dirasakan hingga saat ini. Selain menjadi tempat refreshing untuk mencoba game-game karya anak bangsa. BEKRAF Game Prime 2016 juga dapat menjadi sarana bagi talenta-talenta muda dari berbagai universitas untuk menampilkan game-game mereka. Salah satu game yang menarik perhatian pengunjung adalah How To Die karya Yoga Pralista dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
How To Die sendiri merupakan sebuah game
platformer yang menceritakan sebuah kotak ajaib yang terperangkap di sebuah tempat misterius. Sang kotak kemudian berupaya untuk menemukan jalan keluar dari tempat tersebut, namun sayang sekali jalan keluar yang ia cari tidak pernah ditemukan. Kotak yang putus asa akhirnya memutuskan untuk mati daripada terperangkap disana.
Namun hal aneh terjadi ketika si kotak berhasil mati ia justru akan hidup kembali dan pindah ketempat yang lainnya. Kotak tersebut kemudian memutuskan untuk mencari cara untuk terus mati agar dapat mengungkap tempat misterius tersebut.
Dalam game ini pemain akan berperan sebagai kotak ajaib. Pemain diminta mencari petunjuk dan jalan keluar dari tempat misterius itu. Pemain juga diminta untuk memecahkan
puzzle dan cara untuk membuat si kotak ajaib mati agar dapat masuk ke level berikutnya.
Ada hal unik dibalik pembuatan game ini. Ketika ditanya mengenai darimana Yoga Pralista mendapatkan ide untuk membuat
How To Die, ia menjawab bahwa ide tersebut muncul tiba-tiba ketika ia sedang mandi. Wah ternyata mandi bisa memberikan inspirasi yah!
Dalam membuat game ini Yoga Pralista bekerjasama dengan ETC Studio untuk membuat art dan musik. Selain itu ia juga bekerja sama dengan PENS dan Essential untuk promosi dan konsultasi. Game yang masih dalam tahap pengembangan ini diperkirakan akan segera dirilis pada akhir Februari mendatang. Tapi jangan khawatir jika kamu penasaran dan tidak sempat mencoba game ini saat datang ke BEKRAF Game Prime 2016, versi demo dari game ini telah tersedia di itch.io. Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih mendalam mengenai game ini. Simak wawancara tim redaksi Duniaku.Net dengan Yoga Pralista berikut ini.
Q: Bisa jelaskan seperti apa game How To Die ini? A:
How To Die ini adalah sebuah game
puzzle platformer yang menceritakan tentang Bejo, sebuah kotak ajaib yang terperangkap di sebuah tempat misterius. Bejo telah menelusuri tempat tersebut, namun tidak ada jalan keluar disana. Bejo yang telah putus asa pun memutuskan untuk mati daripada terperangkap disana selamanya. Namun ketika Bejo mati, sesuatu yang aneh terjadi. Dia hidup lagi. Bejo pun mulai menyadari bahwa setiap kali dia mati, dia akan dihidupkan lagi di tempat yang berbeda. Akhirnya, Bejo pun memutuskan untuk terus mati karena hanya itu satu-satunya cara untuk memperoleh lebih banyak petunjuk tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Di dalam game ini pemain akan berperan sebagai Bejo dalam mencari petunjuk, memecahkan
puzzle, dan mencari cara untuk mati
Q: Kenapa karakter utamanya berbentuk kotak? A: Awalnya saya memilih bentuk kotak karena terinspirasi dari game buatan Mas Ade dari Dreamly Games yang berjudul
The Escperiment. Saya merasa bahwa bentuk kotak di game itu terlihat lucu dan unik. Selain itu proses pembuatan dan animasinya juga simple, jadi saya memutuskan untuk menggunakan kotak dengan mata sebagai tokoh utama di dalam game ini
Q: Apa yang membuat kamu terinspirasi untuk mengambil judul dan membuat game How To Die? A: Sebenarnya ide tentang
How To Die ini muncul secara tiba-tiba saat saya sedang mandi. Kebetulan saat itu sedang ada event
game jam di Jogja dan saya bingung mau memilih ide apa. Lalu tiba-tiba saya berpikir bagaimana jika di dalam game yang biasanya pemain harus menghindari kematian saya ubah menjadi harus mencari cara untuk mati. Misalnya jika Super Mario justru harus mencari jamur supaya dia bisa mati, namun ternyata jamur tersebut sangat sulit untuk didapat, bukankah itu bakal jadi game yang unik dan menarik ? Lalu saya ajukan ide ini ke Mas Ade yang kebetulan saat itu satu tim
game jam dengan saya. Judul
How To Die ini sebenarnya adalah ide dari Mas Ade
Q: Berapa lama waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk membuat game ini? A: Saat ini game
How To Die masih dalam tahap
development dan sudah memasuki bulan ke 5, namun versi demonya telah tersedia di itch.io. Perkiraan game ini akan selesai dan siap rilis pada akhir Februari 2017
Q: Berapa orang tim yang membuat game ini? Bisa jelaskan sedikit pembagian tugasnya? A: Saat ini tim
development-nya masih saya sendiri, tapi untuk beberapa
art dan musik saya bekerja sama dengan teman-teman di ETC Studio untuk membantu saya. Selain itu saya juga bekerja sama dengan PENS dan Essential untuk promosi dan konsultasi
Q: Setelah How To Die apa kamu berencana untuk membuat game lain? A: Ya, saya ada beberapa
project yang akan saya kerjakan setelah
How To Die Q: Jika iya, bisa anda bocorkan sedikit kira-kira game seperti apa yang akan kamu buat selanjutnya? A: Salah satu
project yang akan saya kerjakan nanti adalah sebuah
project dengan ETC Studio yang menceritakan petualangan sebuah robot dalam menyelamatkan Bumi dari kehancuran.
Diedit oleh Febrianto Nur Anwari