Para peretas yang mengatasnamakan Impact Team berhasil mencuri data pengguna situs persilingkuhan Ashley Madison.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ashley Medison diluncurkan sejak 2001 lalu dan merupakan sebuah situs yang dikhususkan untuk pasangan yang ingin berselingkuh. Namanya diambil dari dua penamaan bayi paling populer yakni 'Ashley' dan 'Madison'. Menurut data Alexa per bulannya Ashley Madison diakses lebih dari dua juta pengunjung.
Situs ini menggunakan tagline "Hidup itu singkat. Ayo Selingkuh". Meski kedengarannya riskan, toh nyatanya situs ini legal dan beriklan secara umum. Ashley Madison dipromosikan lewat radio dan televisi. Bahkan bahasa iklan cukup berani dengan menyarankan seseorang untuk lebih bahagia dan berselingkuh di sela jam kerja. Sejak muncul Ashley memang menuai banyak kontroversi dan kecaman publik. Tapi mereka tetap eksis hingga saat ini. Terbaru sekelompok hacker mengumandangkan perang dengan perusahaan Avid Life Media yang menciptakan Ashley Madison. Mereka membobol data pribadi dari situs dan mempublikasikannya. Kenapa para hacker melakukan itu? Yuk simak informasi di bawah ini.
Alasan Hacker Bobol Situs Perselingkuhan Ashley Madison
[read_more id="215614"] Para peretas yang mencuri data pengguna Ashley Madison menamakan dirinya '
Tanggapan Avid Life Media dan Dampak Sosial di Masyarakat
[read_more id="214788"] Mendapat penyerangan dari Impact Team, pihak pengelola Ashley Madison tampaknya lebih memutuskan mengambil langkah hukum. Mereka tampak tak berniat melakukan perdamaian dan meminta bantuan FBI serta kepolisian setempat. Tim yang dibentuk sudah melakukan investigasi secara mendalam pada kasus ini. Di lain pihak sejumlah pakar keamanan dan jurnalis Brian Krebs mengungkapkan bahwa mereka berhasil menghubungi sejumlah pengguna Ashley yang data pribadinya dibocorkan. Kabar terbaru, bocoran informasi tersebut membawa dampak sosial di masyarakat. Dua pengguna Ashley Madison dilaporkan bunuh diri setelah identitasnya terungkap. Hal ini diungkapkan oleh kepolisian Toronto, Kanada dalam sebuah konferensi pers. Mereka tampak geram dan berusaha mengungkap siapa dibalik Impact Team. Avid Life Media pun menawarkan imbalan sekitar Rp 5,3 Milyar pda siapapun yang bisa membongkar identitas hacker. Salah satu pejabar kepolisian, Bryce Evans menyarankan agar pengguna yang datanya bocor untu menonaktifkan rekening mereka. Menurut Evans, peristiwa ini merupakan pencurian data terbesar di dunia dan unik karena mengungkapkan puluhan juta data informasi lengkap para pengguna. Dari catatan kepolisian diketahui bahwa pembobolan ini diketahui pada 12 Juli lalu. Hacker memberikan pesan soal pencurian dan tawaran permintaan mereka pada sejumlah pegawai Ashley Madison. "Perbuatan ini melawan hukum dan tidak bisa ditolerir. Ini peringatan untuk Anda," kata Evans pada Impact Team.