Review Shadow of the Ninja, Game Gaya Retro yang Menantang!
Menantang, ngeselin... tapi asyik juga
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Action
PUBLISHER: SEGA
DEVELOPER: NatsumeAtari Inc.
RELEASE DATE: 29 Agustus 2024
RATING: 3,5/5
Pada 29 Agustus 2024, Shadow of the Ninja dirilis untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, dan PlayStation 5.
Seperti apa game-nya? Simak review Shadow of the Ninja dari saya berikut ini!
Catatan: review ini saya buat berdasarkan versi PS5-nya.
1. Gambaran Shadow of the Ninja
Situs resmi Shadow of the Ninja memberi gambaran begini soal game-nya,
"Di masa depan yang jauh, ada seorang ninja legendaris...
Berlomba melintasi gedung-gedung pencakar langit yang gelap, lepaskan keterampilan ninja untuk mengalahkan ancaman tank dan robot! Bebaskan manusia dari tirani Empat Jenderal Iblis! Rasakan pengalaman super realisme dalam game klasik!"
Baca Juga: Trailer Persona 3 Reload Ini Perlihatkan Pertarungan Lawan Joker P5!
2. Gayanya masih retro, tapi sebenarnya ada berbagai peningkatan dibanding versi aslinya
Shadow of the Ninja pertama rilis tahun 1990 untuk Nintendo Entertainment System. (NES).
Nah Shadow of the Ninja versi 2024 ini adalah versi remake-nya.
Gimana visual game ini dibanding yang 1990?
Shadow of the Ninja versi baru ini saya lihat masih mempertahankan gaya side-scrolling. Dan visualnya pun sebenarnya masih terasa retro. Namun di aspek grafis, game ini tentu memperoleh banyak peningkatan dibanding versi 1990.
Desain karakternya saja, Hayate dan Kaede, disajikan berbeda. Keduanya terasa lebih anime sekarang dibanding versi 1990.
Latar belakang, penampilan musuh, dan berbagai aspek lain juga sudah diperbarui dibanding dulu.
Kalau dulu di area awal latar belakangnya gelap, sekarang kamu bisa melihat background bergaya futuristis di belakang.
Bahkan ada aspek menarik. Ketika saya melawan boss di stage 1, misalnya, ada sentuhan visual seperti arena dibanjiri air begitu HP si boss sudah turun ke titik tertentu, membuat pertempuran makin unik dan berkesan.
Meski si boss ini mempertahankan serangan tertentu dari versi NES, dia juga punya berbagai cara bertempur yang terasa baru, sehingga pertempuran bisa terasa lebih heboh dan menegangkkan.
3. Game yang akan menguji kesabaran kamu
Shadow of the Ninja ini tingkat kesulitannya tergolong menantang.
Yang retro bukan hanya visualnya memang, tapi gameplay dan tingkat kesulitannya juga.
Kalau kamu mati di suatu area, begitu kamu memulai lagi kamu akan mulai dari awal area tersebut.
Jadi kita misalkan di Stage 1-1. Di ujung area itu ada semacam boss yang akan menyerang dengan serangan slide. Kalau kamu kalah sebelum menghabisi boss itu kamu akan mengawali dari awal area lagi...
Setidak-tidaknya, setelah kamu mati kamu biasanya akan dapat item yang bisa membantu seranganmu atau bahkan memulihkan kamu ketika kamu mengulang stage. Jadi rasa frustrasimu mungkin tidak akan terlalu parah.
Game ini juga punya beberapa ciri khas game side-scrolling tempo dulu seperti: penempatan musuh yang kadang bikin gemes karena jahatnya dan bagian platforming yang bisa ngeselin.
Jumlah Stage di game ini sebenarnya hanya sedikit, yaitu 6. 5 stage berdasarkan versi NES yang telah diperbarui, serta 1 stage yang beneran baru.
Tapi dengan tingkat kesulitan begini, dan semakin tinggi stage tentu saja semakin sulit pula tantangannya, menyelesaikan keenam stage itu bisa jadi tidak akan mudah.
Berdasarkan pengalaman saya, kunci untuk bisa menyelesaikan Shadow of the Ninja ya dengan memahami sistem pertempuran, item-item yang bisa kamu temukan, dan terutama senjata yang bisa kamu gunakan.
Yang paling basic? Menekan segitiga di versi PS5 akan mengeluarkan kusarigama, sabit yang diikat dengan rantai besi. Senjata ini punya jangkauan yang lebih panjang dari pedangmu dan bisa diandalkan menghadapi sejumlah musuh berbahaya.
Selain itu ya... beberapa bagian saya rasa butuh trial and error untuk mengantisipasi berbagai perangkap dan penempatan musuh yang bisa mempersulitmu.
4. Local co-op
Shadow of the Ninja memiliki fitur local co-op.
Jadi kalau kamu punya dua controller, kamu bisa main berdua.
Menurut saya keasyikkan utama Shadow of the Ninja itu ya di sini. Saat kamu dengan temanmu bersama-sama menghadapi stage dan boss Shadow of the Ninja yang sulit.
Salah satu yang menonjol adalah kalau ada salah satu pemain yang mati di multiplayer, ninja yang tersisa masih punya kesempatan menyelesaikan stage atau boss. Jadi kamu tidak langsung mengulang dari awal area.
5. Kalau misalnya sudah selesai, apakah ada alasan untuk main lagi?
Apakah ada alasan untuk main Shadow of the Ninja lagi kalau kamu sudah selesai menamatkannya?
Ada, tapi lebih kalau kamu cocok dengan gameplay-nya dan ingin tantangan ekstra.
Kamu bisa mencoba main Arcade Mode lagi tapi dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
Kamu juga bisa mencoba Time Attack untuk menyelesaikan stage secepat mungkin.
Selain itu ya mungkin kamu bisa mencoba menuntaskan Trophy di game ini...
6. Keluhan dan kesimpulan
Saya memberikan Shadow of the Ninja nilai 3,5 dari 5 bintang. Itu benar-benar hampir 4 dari 5 bintang.
Secara keseluruhan saya merasa game-nya bisa terasa fun dan menantang kalau kamu sudah paham mekanik-mekaniknya.
Walau saya tetap merasa ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan...
Satu yang saya kurang suka: cara menggunakan item repot.
Kalau misalnya kamu ingin menggunakan item spesifik, kamu harus menahan R1 lalu menggunakan D-Pad untuk mencapai item yang kamu mau. Kalau kamu sekedar menekan R1, maka kamu antara kembali menggunakan pedang standarmu (jika tadinya kamu memilih item lain), atau kamu akan mengakses item terakhir yang kamu dapatkan.
Seharusnya mungkin ada cara yang lebih baik mengakses item. Terutama karena ada tombol yang tidak terpakai di versi PS5, seperti R2 dan L2.
Jika ini dalam situasi melawan boss, atau kamu misalnya hendak menggunakan bom untuk mengatasi musuh menyebalkan yang menghadang jalanmu, atau kamu sekedar ingin pilih item penyembuh, maka cara repot pilih item ini bisa bikin kamu mati dengan menyebalkan.
Bukan karena skill issue, tapi mekanik pilih item-nya ngeselin.
Tantangan di game ini juga oke, tapi saya bertanya-tanya apa tidak bisa ada keringanan semacam satu kesempatan ekstra setelah mati, sebelum kamu harus mengulang dari awal stage lagi...
Mengesampingkan itu saya tetap menyukai game-nya. Terutama kalau lagi ada teman yang bisa diajak local co-op.
Game ini menurut saya cocok untuk:
-Yang menyukai game dengan gaya visual dan permainan retro. Side-scrolling game ini terasa oke dan visual barunya terasa oke juga menurut saya.
-Yang cari game bisa dimainkan local co-op dengan teman, saudara, orang tua.
-Memang penggemar Shadow of the Ninja orisinal.
-Pemain yang sabar. Kesabaran bisa membantumu menyelesaikan beberapa tantangan di game ini.
Untuk yang gak suka gaya retro, atau yang kira-kira bisa frustrasi dengan gameplay-nya, jelas saya tidak merekomendasikan, karena nanti kamu hanya kesal saja.
Gimana menurut kamu review Shadow of the Ninja ini? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Cerita Game Metaphor: ReFantazio, Perebutan Takhta Raja!