Mekanika Dota 2 : Pengertian dan Macam-Macam Disable (Bagian 2)

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Disable di Dota 2 memiliki banyak macam, ada yang membuat musuh tidak dapat bergerak, menyerang dan menggunakan item atau membuat pergerakan musuh menjadi lambat. Untuk lebih lengkapnya yuk simak pengertian dan macam-macam disable berikut ini.

[read_more link="http://www.duniaku.net/2017/02/25/pengertian-dan-macam-disable-di-dota-2/" title="Mekanika Dota 2: Pengertian dan Macam-macam Disable (Bagian 1)"]

Silence

Silence adalah salah satu efek disable di Dota 2yang membuatmu tidak dapat menggunakan spell selama durasi silence berlangsung. Tetapi musuh yang terkena efek silence masih dapat bergerak, menyerang dan menggunakan item serta skill pasif tidak terkena silence.

• Contoh dari spell yang memiliki efek silence adalah  Global Silence​, Gust​, dan  Crippling Fear.

Mute

Cara kerja dari mute secara keseluruhan hampir sama dengan silence, yang membedakannya adalah efek dari mute membuatmu tidak dapat menggunakan item juga.

• Contoh spell yang memiliki efek mute adalah  Doom​ dan Static Storm yang telah di-upgrade  Aghanim's Scepter.

Break

[duniaku_adsense]

Break akan memberikan efek disable yang membuat kemampuan pasif (skill pasif) tidak berfungsi. Pada umumnya hampir semua skill pasif dapat ter-disable menggunakan break. Tetapi ada beberapa skill pasif yang tidak ter-disable seperti Reincarnation dan Requiem of Soul.

Break juga tidak melakukan disable skill pasif yang sinergi dengan spell lain dari hero, seperti Grow yang memengaruhi damage dari Toss. Break juga tidak membuat skill pasif pada item terkena disable.

• Contoh spell yang memiliki efek break adalah  Silver Edge, Doom yang mendapat upgrade Aghanim's Scepter ​ dan Demonic Purge​ yang mendapat upgrade  Aghanim's Scepter.

Forced Movement

Forced Movement adalah salah satu disable, unit yang terkena efek ini akan dipaksa berpindah tempat dan membuatmu tidak dapat bergerak selama durasi berlangsung. Beberapa spell bahkan membuatmu tidak dapat menyerang, menggunakan item dan menggunakan spell selama durasi forced movement berlangsung.

• Contoh spell forced movement yang membuatmu tidak dapat melakukan apa-apa adalah Meat Hook​ (Ketika melakukan hook pada musuh), Vacuum​ dan Skewer​.
• Contoh spell forced movement yang membuatmu hanya tidak dapat bergerak adalah  Meat Hook​ (Ketika melakukan hook pada teman) Gust​ dan Force Staff.

Root

Root (dulunya bernama ensnare) adalah salah satu disable di Dota 2yang membuat unit yang terkena root tidak dapat bergerak dan menggunakan beberapa spell seperti  Teleportation​ dan blink dari Blink Dagger, Anti-Mage​ dan Queen of Pain. Tetapi unit yang terkena efek root masih bisa membalikkan badan, menggunakan spell dan item. Beberapa spell yang memiliki efek root juga membuat unit tidak dapat menyerang (disarm).

• Contoh spell yang memiliki efek root Earthbind​, Entangling Claws​ dan Rod of Atos
• Contoh spell yang memiliki efek root serta disarm adalah Frostbite​ dan Overgrowth​

[duniaku_baca_juga]

Hex

Unit yang terkena efek hex akan berubah bentuk menjadi ayam, babi, atau kodok yang membuat unit tersebut tidak dapat menyerang, menggunakan item dan skill. Movement speed unit yang terkena hex akan berkurang yang membuat unit tersebut menjadi lambat.

• Contoh spell hex yaitu Hex​, Hex​, dan Scythe of Vyse.

Yuk buka halaman 2 untuk mengetahui macam-macam disable selanjutnya!

Trap

Secara teknis trap bukanlah disable, karena unit yang terkena trap masih dapat bergerak, menyerang, menggunakan spell dan item. Tetapi spell yang memiliki efek trap akan membuat suatu hambatan yang membuat unit tidak dapat berjalan melewati hambatan tersebut.

• Contoh spell yang dapat membuat trap yaitu Sprout,  Power Cogs​ , Fissure​  dan Ice Shards​.

[read_more link="http://www.duniaku.net/2017/02/21/3-tipe-damage-di-dota-2/" title="Mekanika Dota 2 : Penjelasan 3 Tipe Damage di Dota 2"]

Taunt

Taunt adalah salah satu disable di Dota 2 yang membuat unit menyerang unit lainnya secara paksa. Unit yang terkena taunt tidak dapat digerakkan, menggunakan item dan spell. Unit tersebut hanya akan menyerang sumber dari taunt tersebut hingga durasinya habis, taunt juga dapat menghentikan channeling musuh.

Jika unit yang terkena taunt tidak dapat menyerang, maka ia hanya akan mengikuti sumber dari taunt tersebut hingga durasinya selesai.

• Contoh spell yang memiliki efek taunt yaitu Berserker's Call​, Duel​ dan Winter's Curse​.

Hide

[duniaku_adsense]

Hide (banishing) akan membuat suatu unit yang terkena efek ini menjadi hilang untuk sementara waktu. Ketika sedang menghilang, unit tersebut tidak dapat terkena spell (ada pengecualian untuk spell tertentu) dan tidak dapat bergerak, menyerang, menggunakan spell dan item. Spell yang memiliki efek hide statusnya akan menjadi invulnerable ( tidak dapat diserang/ kebal terhadap damage).

• Contoh spell yang memiliki efek hide yaitu Astral Imprisonment​, Phase Shift​ dan Snowball.​

Ethereal

Ethereal adalah disable di Dota 2 yang membuat unit yang terkena efek ethereal ini menjadi tidak dapat menyerang dan diserang. Unit yang terkena ethereal akan kebal terhadap serangan fisik, tapi akan menambah damage ketika terkena spell bertipe magic musuh. Ketika musuh terkena efek ethereal, musuh tersebut akan terkena efek slow juga.

• Contoh spell yang memiliki efek ethereal  Decrepify​, Ghost Scepter dan  Ethereal Blade.

Disarm

Disable di Dota 2 selanjutnya adalah disarm. Hampir mirip dengan ethereal tetapi perbedaannya ialah unit yang terkena disarm masih dapat diserang oleh musuh. Unit yang terkena disarm masih dapat menggunakan spell dan juga item.

• Contoh spell disarm adalah Deafening Blast​, Frostbite​ dan Heaven's Halberd.

[duniaku_baca_juga]

Blind

Unit yang terkena efek blind akan membuat serangan dari unit tersebut menjadi meleset (miss). Unit yang terkena efek blind masih bisa menggunakan item, spell, dan bergerak.

• Contoh spell blind yaitu Blinding Light​, Drunken Haze​, dan Laser​.

_{Sumber : Dota2.Gamepedia.com. Diedit oleh Arya W. Wibowo}