Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serial Earth Defense Force, atau di Jepang dikenal sebagai Chikyû Bōeigun, awalnya masuk dalam bagian serial Simple berbudget rendah garapan D3 Publisher. Namun seperti Onechanbara, Earth Defense Force, atau juga biasa disebut dengan singkatannya saja, EDF, diterima dengan baik dan melahirkan fanbase tersendiri. cerianya sendiri berkisar pada kenyataan bahwa manusia benar tidak sendirian di alam semesta. Dan malangnya, makhluk asing tersebut ternyata memiliki agenda yang tidak baik terhadap Bumi. Beruntung sebelumnya Bumi sudah ancang-ancang dengan membentuk Earth Defense Force, pasukan militer gabungan yang didukung hampir semua negara di dunia, dan mereka bertugas untuk menghalau serangan para alien yang mengancam Bumi. Ceritanya memang generik, namun aksi yang disajikan tetap asyik dimainkan, meskipun developer game ini menganggapnya sebagai game yang simple. [gallery link="file" ids="163749,163748,163747"] Seri terbaru EDF dikonfirmasikan awal September 2014 lalu. Bukan hanya satu, melainkan dua, dan menandai sebagai EDF pertama yang menginvasi konsol now-gen. Pertama kita melihat yang "lebih besar." Menjadi semacam varian baru dari Earth Defense Force 2025 (ya, karena memang game yang sama dengan tambahan episode baru), Earth Defense Force 4.1: The Shadow of New Despair saat ini dikembangkan untuk PlayStation 4, serta pertama kali dikenalkan selama press conference pre-TGS 2014 oleh Sony Computer Entertainment Japan Asia. Game ini rencananya dirilis tahun depan. [youtube id="qbxuEw-kM-w"] Selama TGS 2014, saya berkesempatan melihat langsung demo game ini, dan mendapati bahwa seri baru untuk konsol ini mengajukan satu pertarungan yang tidak ditawarkan dalam seri sebelumnya. Dalam Earth Defense Force 4.1, kalian akan melihat pertarungan monster raksasa melawan robot, yang juga berukuran besar. Seperti yang kalian lihat di atas, ada monster yang disebut, Erginus, dan disebutkan menjadi makhluk yang muncul dari kedalaman lautan (lha, kok jadi seperti Godzilla nih!?). Namun D3 Publisher mencoba tetap di garisnya, dan menyambungkan monster tersebut sebagai salah satu "senjata" yang dibawa makhluk asing dari luar angkasa. Namun anehnya, monster besar ini memiliki ciri-ciri fisik makhluk Bumi. Jadi sejauh ini asal-usulnya tidak diketahui. Karena monster Erginus tiba-tiba saja muncul di permukaan Bumi, maka pasukan Earth Defense Force perlu mengajukan benteng berjalan yang disebut Baram. Robot setinggi 50 meter berbentuk tubuh manusia tersebut bisa bertarung di segala medan (ok, saya paham, kalian pasti terinspirasi oleh Pasific Rim!). Lihat saja trailer pertarungan monster besar tersebut di bawah [youtube id="ftw8AuOF0kQ"] Walaupun menjadi port dari game PlayStation 3 dan Xbox 360 yang dirilis awal tahun ini, namun game ini menawarkan visual yang lebih baik, dan juga tambahan konten cerita yang tidak kalian temui dalam game aslinya. Untuk Class karakter, prajurit EDF yang bisa kalian pilih masih sama, Ranger, Wing Diver, Fencer, atau yang terbaru dan sekadar untuk mendukung class lainnya, Air Raider. [gallery link="file" ids="163746,163745,163744"] Sedangkan demo yang kami lihat selama TGS 2014, memperlihatkan bagaimana kekuatan konsol now-gen seperti PS4 mampu merender lebih banyak obyek di layar. Ada lebih banyak orang pada satu adegan, misalnya. Permainan juga standar seperti seri sebelumnya, dimana kalian menghadapi alien-alien keroco berbentuk semut, sampai harus menghadang Erginus. Monster besar ini membutuhkan sekadar senjata konvensional, dan kalian mendapat kesempatan mengendalikan Baram, dengan pilihan senjata yang minim, sekadar jotos sana-sini saja, sembari juga tetap membersihkan musuh-musuh kecil di bawah. Duniaku Network adalah media partner #TokyoGameShow untuk Indonesia