Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stellar Blade rilis pada 26 April 2024 untuk platform PlayStation 5.
Saya sudah memainkannya. Gimana kesan saya? Simak di bawah ini!
1. Gambaran cerita Stellar Blade
Umat manusia terusir dari Bumi setelah kalah dalam perang melawan makhluk mengerikan yang disebut Naytiba. Untuk merebut kembali rumah mereka yang hilang, Eve dan pasukannya dikerahkan dari Koloni untuk melawan Naytiba dan merebut kembali Bumi.
Kalau kamu sudah main demo Stellar Blade, kamu akan mendapati kalau unit Eve tidak bernasib baik...
Akhirnya, Eve bertemu dengan seorang penyintas bernama Adam, yang menuntunnya ke Xion, kota terakhir umat manusia yang masih hidup di Bumi. Eve kemudian melakukan kontak dengan tetua Orcal dan menjalin hubungan dengan penduduk Xion, untuk melanjutkan misinya menyelamatkan umat manusia dan merebut kembali Bumi.
Baca Juga: Kesan Mencoba Demo Stellar Blade, Battle-nya Mendebarkan dan Fun!
2. Yang paling saya sukai dari Stellar Blade adalah pertempurannya
Saat saya main demo Stellar Blade, saya suka dengan pertarungannya.
Tempo pertarungannya bisa terasa sangat cepat dan mendebarkan.
Kamu juga bisa memanfaatkan berbagai teknik Eve untuk mengelak, menepis, dan juga menyerang musuh.
Semakin jauh kamu main, semakin banyak juga kemampuan Eve yang akan terbuka.
Timing bisa jadi sangat penting dalam pertempuran, terutama kalau kamu mengincar perfect dodge (menghindar di momen yang ideal) serta perfect parry, dimana kamu kemudian bisa melanjutkan dengan serangan.
Dan bagi saya, input di versi penuh Stellar Blade ini lebih presisi dibanding demo, jadi pertempurannya pun terasa lebih fun.
Variasi musuhnya juga tergolong lumayan. Memang ada sejumlah musuh yang bakal kamu sering temui bahkan hingga di area-area baru, dan ada momen boss tertentu kamu hadapi lagi di side quest, dan mungkin saya memang mengharapkan ada setidaknya 2-3 boss yang lebih unik... tapi saya rasa sih untuk sekarang, variasinya sudah tergolong oke.
Biasanya di area baru, meski ada beberapa musuh familier, kamu juga akan menemui musuh-musuh yang jenisnya beneran baru, sehingga terasa lebih segar untuk dihadapi.
Apakah pertempuran di Stellar Blade punya kelemahan?
Kalau bagi saya pribadi... jika kamu main di tingkat kesulitan Normal, pertempuran Stellar Blade uniknya akan semakin mudah semakin jauh kamu main.
Di bagian awal sih game-nya bisa terasa sangat menantang karena kemampuan Eve yang kamu miliki masih sedikit.
Tapi seiring dengan semakin banyaknya equipment Eve yang bisa kamu pilih dan pasang, seiring dengan semakin terbiasanya kamu dengan sistem dodge dan parry, juga seiring dengan semakin banyaknya teknik dan kemampuan Eve, pertempuran pun bisa jadi justru terasa gampang.
Walau tentu saja, kamu masih bisa berada dalam masalah jika kamu dikeroyok oleh musuh dalam jumlah banyak, atau belum terbiasa dengan cara bertempur game ini.
Kamu bisa membuka tingkat kesulitan Hard yang memang lebih menantang, kalau kamu mau pengalaman yang lebih sulit. Tapi untuk itu kamu perlu menamatkan game-nya dulu.
3. Yang bikin saya frustrasi seringnya bukan pertempurannya...
Jadi, pertempuran di Stellar Blade sih asyik.
Lucunya, saya justru lebih sering frustrasi pada bagian di luar pertempuran ketimbang momen-momen melawan boss tangguh.
Awamnya yang bikin saya frustrasi adalah momen platformer (dimana kamu memanfaatkan kemampuan akrobatik Eve untuk melompat-lompat), terutama kalau ada gimmick ngeselin. Seperti salah satunya kamu harus menapak di platform dengan urutan yang tepat, kalau tidak platformnya akan jatuh dan kamu harus mengulang dari awal.
Kalau ada momen pertempuran yang bikin saya frustrasi, itu awamnya karena ada gimmick aneh juga, seperti arena dibatasi laser dan kalau kamu terkena laser itu kamu akan langsung mati. Bukan sekedar damage, tapi langsung mati.
Ada juga beberapa puzzle yang kadang bikin saya perlu berpikir keras untuk menuntaskannya.
4. Eve dan berbagai kostumnya
Desain Eve sudah jadi bahan debat sejak Stellar Blade diungkap. Ada yang pro, ada yang kontra.
Kalau kamu main Stellar Blade karena kamu memang terpikat dengan desain Eve, game ini menyajikan banyak sekali kostum yang bisa kamu dapatkan.
Beberapa kostum itu terasa hanya varian dari kostum lain, namun dengan warna berbeda. Tapi ada juga yang memang terasa unik.
Hampir semua kostum sih sebenarnya tidak ada dampak ke kemampuan Eve. (Yang beneran berdampak ke Eve itu perlengkapan seperti Exospine). Jadi kamu bisa pilih kostum yang sesuai selera kamu.
Kostum yang benar-benar berdampak itu hanya satu: Skin Suit, kostum yang Eve "kenakan" kalau kamu memutuskan melepas kostum lain.
Kostum yang satu ini akan membuat pertempuran jadi sulit, karena kamu tidak punya Shield. Intinya, kalau kamu kena musuh, damage-nya bakal lebih besar.
Itu bisa jadi pilihan menarik kalau kamu gamer yang suka main dengan tantangan lebih, tapi tidak direkomendasikan untuk yang baru main Stellar Blade.
Oh dan di game ini juga kamu bisa memberi Eve aksesoris seperti anting dan kacamata. Kamu pun bisa memodifikasi bagian depan rambut Eve jika kamu sudah menyelesaikan misi dari NPC rambut.
Jadi... kalau kamu murni main game ini karena terpikat dengan Eve, fitur-fitur begini rasanya akan memuaskan kamu.
5. Ceritanya awalnya terasa menjanjikan, tapi pada akhirnya hanya terasa lumayan
Permulaan berdarah Stellar Blade dan nuansa post-apocalypse yang tersaji di area-areanya sempat membuat saya merasa kalau game ini berpotensi memiliki cerita menarik.
Tapi pada akhirnya penyajiannya, termasuk beberapa twist pentingnya, terasa membuat plot game ini biasa saja.
Yang mungkin jadi salah satu faktor masalah ini: saya menghabiskan sekitar 30 jam lebih untuk menamatkan game ini. Namun sebagian besar waktu itu saya habiskan untuk menyelesaikan berbagai sidequest-nya.
Cerita utama game ini terasa kurang maksimal disajikan dalam durasi utama game, dan bisa terasa cukup singkat. Saya cukup terkejut saat saya masih asyik main, namun kemudian menyadari saya akan masuk ke point of no return, titik dimana kalau kamu melanjutkan cerita maka kamu akan terkunci ke misi terakhir hingga mencapai ending, tidak bisa melanjutkan eksplorasi.
Rasanya seharusnya ada tambahan misi utama sebelum titik itu, untuk mencerna pengungkapan yang kita terima sebelumnya.
Selain itu penyajian plotnya sendiri memang mungkin terasa agak biasa untuk model begini, tidak ada yang terasa terlalu wow atau baru.
6. Eksplorasi dan mengerjakan sidequest sih terasa asyik
Stellar Blade ini awalnya cukup linear. Tapi setelah menyelesaikan misi-misi awal, kamu akan mengunjungi Xion, kota terakhir manusia.
Dari situ kamu akan mulai bisa mengerjakan beragam sidequest. Nantinya akan ada juga area-area terbuka untuk dieksplorasi, dimulai dari Wasteland yang berada di luar Xion.
Eksplorasi untuk menemukan bahan upgrade, kostum, dan berbagai hal lain, serta menyelesaikan sidequest terasa cukup asyik bagi saya.
Biasanya setelah kamu menyelesaikan misi besar, akan tersedia banyak sidequest yang dapat kamu ambil di Xion, baik melalui bulletin board atau dengan bicara ke NPC. (Awamnya saya menghabiskan 5-6 jam menyelesaikan sidequest-sidequest ini baru lanjut ke misi besar selanjutnya).
Ada juga beberapa misi yang justru bisa kamu temui dengan berinteraksi dengan NPC di wilayah-wilayah tertentu.
Quest bulletin board sih biasanya standar, kamu tinggal melakukan tugas tertentu, lalu kembali ke bulletin board untuk menerima hadiah.
Sidequest yang bicara dengan NPC ini awamnya menarik. Ada beberapa yang ceritanya bisa terasa emosional atau mengejutkan.
7. Mancing
Salah satu mini game paling menonjol di Stellar Blade adalah mancing.
Bagi saya sih, mini game ini cukup asyik untuk dimainkan secara santai. Mekaniknya cukup mudah dipahami, dan terasa cukup fun juga.
Saya malah menyayangkan mini game mancing ini terbukanya agak lama. Kamu harus bicara dulu dengan NPC bernama Clyde di area Great Desert, dan kamu butuh waktu untuk bisa sampai sana.
Padahal beberapa area untuk mancing sudah bisa kamu lewati sejak awal.
Area tempat saya mancing di video di atas bahkan ada di stage awal.
Namun ada keluhan juga dari netizen yang suka mengumpulkan trophy, tantangan untuk mengumpulkan 20 ikan unik serta mengoleksi 49 macam kaleng dari memancing ini bisa menguras waktu dan terasa kurang asyik.
Dan... ya, kalau kamu mengincar trophy, bukan sekedar mancing santai, mengoleksi ikan dan kaleng ini beneran bisa bikin frustrasi.
8. Kesimpulan
Stellar Blade ini secara keseluruhan adalah game yang solid.
Kalau kamu tertarik main Stellar Blade karena desain Eve, maka kostum-kostum dan aksesoris yang bisa kamu dapatkan (yang jumlahnya tergolong banyak di base game) bakal bikin kamu makin suka sama dia.
Pertempuran game ini terasa sangat asyik, dan jadi aspek yang paling berkesan bagi saya.
Eksplorasi dan sidequest-nya juga terasa oke.
Tapi cerita game ini terasa hanya lumayan, dan justru saya bisa ketemu bagian yang bikin frustrasi di luar pertempuran, seperti bagian dengan unsur platforming.
Secara keseluruhan saya akan memberi Stellar Blade nilai 4,25 dari 5 bintang. Ini cocok untuk pemilik game PS5 yang mencari game aksi seru.
Nah itu review Stellar Blade versi saya. Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: PlayStation Siap Rayakan Rilisnya Stellar Blade di Indonesia!