TUTUP

Kok Beda? Ini 6 Game dengan Rating Bagus tapi Buruk di Mata Gamer

Belum tentu hasil review itu sependapat dengan gamer.

Kritik dan review seakan menjadi salah satu acuan apakah sebuah game layak dimainkan atau tidak. Baik dalam bentuk tulisan ataupun video, review dan kritikan dirasa sangat perlu, apalagi bila ada game-game kelas satu dengan harga mahal yang dirilis di pasaran. Daripada menghabiskan uang dengan membeli sebuah game yang mengecewakan, ada baiknya gamer saat ini melihat dan menelaah hasil review dari berbagai macam media massa serta memutuskan apakah si gamer tersebut harus membeli game itu atau tidak. Tapi sialnya, ada beberapa hasil review yang tidak sejalan dengan pikiran gamer. Karena kenyataannya, ada game dengan rating bagus tapi buruk di mata gamer. Ada banyak faktor yang memengaruhi, tapi kebanyakan tentu saja masalah selera atau banyak masalah di dalam game tersebut yang membuat gamer jengkel. Seperti yang rekan saya katakan soal Final Fantasy XV, mayoritas review mengatakan game ini biasa saja, tapi menurutnya game tersebut cukup baik untuk dimainkan! Duniaku.net kali ini benar-benar tertarik untuk membuktikan bahwa sebenarnya kritik atau review dari media ternama belum tentu pas dengan apa yang kita rasakan. Tanpa basa-basi yang terlalu banyak, langsung saja yuk kita bahas satu per satu, cekidot! Source: Guide 2 Games[/caption] Metacritic Score: 90 User Score: 6,6 Di tahun 2008, Rockstar Games menciptakan sebuah game yang sangat ambisius bernama Grand Theft Auto IV. Pada saat itu GTA seakan menjadi salah satu raksasa di dunia game genre open world. Kesuksesan dari seri GTA San Andreas-lah yang nampaknya membuat gamer sangat menunggu kehadiran game ini. Pantaslah ketika game ini dirilis ke pasaran, semua kritikus menyerbu game ini dan mengulas apa yang ada di dalam game tersebut dari segala sisi. Hasilnya, nilai luar biasa bagus didapatkan GTA IV dan nilai yang sempurna menjadi ganjarannya. Tapi satu yang tidak diprediksi adalah game ini menjadi game dengan rating bagus, tapi buruk di mata gamer. Ya, gamer hanya memberikan skor 6,6 yang bisa dibilang tidak terlalu bagus untuk game AAA. Memang untuk urusan realitas, GTA IV sangat bagus. Kita bisa melihat bagaimana kota Liberty City hidup, bagaimana mengemudikan mobil, dan juga banyak hal-hal realistis lainnya. Satu yang dilupakan adalah, terlalu realistis justru akan membuat kita kesal! Ya, berkendara di game ini menjadi kurang atraktif, menembak dengan pistol juga kian sulit karena terlalu realistis tadi. Dari segi cerita juga GTA IV terlalu serius, narasi serius, dan banyak adegan-adegan serius lainnya yang membuat GTA IV menjadi cukup membosankan bagi sebagian gamer. Belum lagi untuk versi PC-nya, game ini dioptimisasi tidak sebaik mungkin dan menjadi salah satu game yang cukup berat untuk dimainkan di PC. Source: eTeknix[/caption] Metacritic Sore: 85 User Score: 6,4 Far Cry 2 merupakan sebuah game dengan rating bagus tapi buruk di mata gamer yang kedua. Seperti yang kita ketahui, Far Cry 2 adalah seri sekuel yang sangat dinantikan pada saat itu. Hype tersebut dibayar tuntas dengan penilaian yang sangat baik dari berbagai macam kritikus, bahkan game ini mendapatkan nilai yang bagus dari Metacritic yaitu 85. Memang dari segi grafis, game ini mengalami banyak peningkatan karena Dunia Engine yang semakin bagus. Tapi apa sih sebenarnya yang bikin game ini jelek di mata gamer? Salah satu yang membuatnya menjadi seri buruk di mata gamer adalah karena mekanisme gameplay-nya yang ribet. Ya, peluru di game tersebut cepat habis sehingga kalian mau tidak mau bakal selalu berusaha untuk mencari senjata atau peluru yang baru dengan intensitas tinggi. Bila menghadapi musuh banyak, kalian bakal mudah mati ketika kehilangan peluru dengan cepat. Selain itu, yang membuatnya buruk selanjutnya adalah adanya wabah malaria di game ini! Ya, kalian sakit dan selalu butuh obat-obatan. Caranya, lakukan perjalanan dan eksplorasi untuk mendapatkan obat-obatan tersebut. Bagi gamer yang suka tantangan, tentu saja hal ini akan menantang. Tapi bagi gamer casual, tentu saja hal tersebut sangat menjengkelkan. Kedua faktor itulah yang paling mempengaruhi penilaian Far Cry 2 di mata gamer. Lalu, apa yang bagus? Ya tentu saja motherboard B360 Gaming Pro Carbon dari MSI! Terinspirasi dari desain concept car dengan elemen carbonmotherboard ini memberikan performa terbaik! Dengan kustomisasi penuh, B360 Gaming Pro Carbon dari MSI telah menyematkan fitur Mystic Light yang memberikan hingga 16 juta warna. Tentunya, motherboard ini pun diciptakan dengan komponen terbaik untuk menciptakan performa teratas di kelasnya! Lihat saja penampakannya di tautan berikut ini , dan siap-siap terkesima! Ada game dengan rating bagus tapi buruk di mata gamer apalagi ya? Yuk langsung meluncur ke halaman selanjutnya saja. Source: Digital Trends[/caption] Metacritic Score: 89 User Score: 5.7 Mass Effect 3, bila membicarakan seri yang satu ini, pasti dari kalian akan ingat mengenai ending-nya yang dianggap butut. Ya, masalah ending ini menjadi hal yang sangat besar sehingga mempengaruhi penilaian dari gamer itu sendiri. Terlebih lagi Mass Effect 3 merupakan seri pamungkas dari trilogi Mass Effect.  Game ini mendapatkan review dan kritik yang sangat bagus yaitu 89, tapi karena masalah ending, game ini menjadi sangat buruk di mata gamer yaitu 5,7 saja! Selain masalah ending, sebenarnya Mass Effect 3 ini memiliki hal lainnya yang membuat nilainya begitu jatuh di mata gamer. Ya, yang membuatnya kemudian menjadi buruk adalah karena misi sampingannya yang tergolong repetitif serta malas-malasan. Jalan cerita yang kurang nendang dan misi sampingannya yang terkesan gitu-gitu doang membuat citra game ini buruk! Bahkan khusus masalah ending, Bioware sampai memberikan update yang membuat ending dari game ini seperti apa yang diinginkan para gamer. Source: Change.org[/caption] Metacritic Score: 86 User Score: 5,1 Game dengan rating bagus tapi buruk di mata gamer yang keempat adalah DmC: Devil May Cry yang dirilis pada tahun 2013. Sejak awal diperkenalkannya game ini memang bisa dibaca bahwa nantinya game tersebut akan banyak dibenci. Mengapa? Karena game ini mengubah penampilan ikonik Dante yang kita kenal, menjadi Dante yang sangat berbeda segala-galanya! Saya pribadi membenci hal tersebut karena telah terbiasa dengan sosok Dante yang kocak dengan rambut putihnya. Di sini, rambut Dante berubah model, menjadi hitam, dan Dantenya cenderung serius. Perubahan total inilah yang membuat gamer tetap menganggap game ini jelek dan memberikan nilai yang cukup kecil yaitu 5,1. Padahal para kritikus memberikan nilai yang besar yaitu 86 di Metacritic. Untuk gameplay memang game ini patut diacungi jempol, tapi game ini tidak punya cita rasa Devil May Cry  sama sekali karena perubahan Dante yang cukup membuat shock. Nah, ada apalagi ya game dengan rating bagus tapi buruk di mata gamer? Langsung bro ente gas saja ke halaman selanjutnya Metacritic Score: 77 User Score: 3,6 Setelah bertahun-tahun menunggu kelanjutan dari Street Fighter IV, pada akhirnya di tahun 2016 gamer kedatangan kelanjutan seri itu yakni Street Fighter V. Tapi alih-alih mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, gamer justru dibuat kesal dengan apa yang dilakukan oleh Capcom. Ya, mereka memberikan batas untuk game Street Fighter V. Bila ingin menikmati game ini dengan pengalaman penuh, kalian harus membayar lagi harga yang cukup mahal. Inilah yang kemudian membuat gamer kesal bukan main! Waktu delapan tahun untuk membuat game ini berakhir dengan hal mengecewakan, hasilnya gamer memberikan nilai kecil untuk game ini meskipun di review game tersebut mendapatkan skor yang lumayan yaitu 77. Hasilnya game ini tidak begitu booming di pasaran dan mudah-mudahan sih ketika ada kelanjutan game ini Capcom benar-benar belajar dari kesalahan. Metacritic Score: 88 User Score: 3,4 Hantaman telak didapatkan oleh seri pamungkas dari Call of Duty: Modernwarfare. Ya, di seri ketiga, mereka mendapatkan penilaian buruk dari gamer! Memang dari segi cerita game ini bisa disebut sebagai penutup yang cukup ciamik. Tapi kemudian penilaian buruk dari gamer datang karena game ini memiliki beberapa masalah teknis yang membuat kesal. Masalah teknis yang hingga ini pernah saya rasakan sendiri kala memainkan seri ini. Selanjutnya adalah fitur online yang mengecewakan. Semua senjata di dalam game ini merupakan senjata dari game sebelumnya. Artinya tidak ada senjata baru di dalam game ini. Belum sampai di situ, map di mode multiplayer juga acak-acakan sehingga gamer kesulitan mencari musuh, padahal di mode online, map adalah hal yang luar biasa vital. Kalian bisa tewas berulang-ulang di game ini dengan intensitas yang banyak. Alih-alih menikmati, justru kita akan mati terus menerus!


Nah, sepertinya itulah game dengan rating bagus tapi buruk di mata gamer. Hal ini membuktikan bahwa selera gamer bisa saja berbeda dengan selera para reviewer. Intinya, review bagus belum tentu gamenya bagus juga, begitupun sebaliknya. Bila penasaran, tak ada salahnya untuk membeli game tersebut dan kemudian menilai sendiri apakah game itu layak main atau tidak. Sumber: Whatculture