10 Hal Positif dari Menonton Upin dan Ipin, Banyak Hal Baik!

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Upin & Ipin

Upin & Ipin

Upin & Ipin saat ini telah menjadi salah satu animasi terpopuler, baik di negara asalnya, yakni Malaysia, maupun beberapa negara tetangga, terutama Indonesia.

Upin & Ipin merupakan serial animasi anak yang diproduksi oleh Les' Copaque Production. Kartun 3D ini diciptakan oleh H. Burhanuddin Md Radzi selaku founder studio animasi terkait bersama sang istri, yaitu Hj. Ainon Ariff.

Sejak penayangan perdananya pada 14 September 2007 silam, Upin & Ipin sukses merebut hati para penontonnya melalui berbagai aspek penting yang ditawarkan, mulai dari plotnya yang ringan, karakter yang beragam, hingga banyaknya hal baik yang bisa dipetik selama menontonnya.

Menjadi tontonan yang menghibur adalah poin utama keberhasilan suatu serial, tetapi penonton juga menuntut nilai-nilai positif yang bisa mereka pelajari dari serial tersebut, dan inilah yang membuat Upin & Ipin begitu dicintai banyak orang.

Nah, berikut ini berbagai hal positif dari menonton Upin & Ipin yang harus kamu tahu. Simak daftarnya, yuk!

1. Penonton belajar untuk saling memaafkan

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Hal positif pertama yang bisa kita dapatkan dari menyaksikan Upin & Ipin ialah anjuran untuk memaafkan satu sama lain. Salah satu contohnya dapat dilihat ketika Upin dan Ipin bersedia memaafkan Fizi yang telah menyakiti hati mereka. Padahal, temannya tersebut termasuk cukup sering mengatakan sesuatu yang menyinggung.

Kita juga bisa belajar untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan, baik itu disengaja maupun tak disengaja. Misalnya, saat Upin dan Ipin membuat Kak Ros marah karena kelalaian mereka. Meski Kak Ros terbukti sangat garang bahkan tak ragu untuk memukul, si kembar tetap meminta maaf karena menyadari kesalahannya.

2. Belajar hidup rukun

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Animasi Upin & Ipin menyoroti kehidupan yang tenang nan damai di Kampung Durian Runtuh. Di sana, tinggallah banyak penduduk dengan karakteristik yang beragam. Ada yang bijak seperti Opah dan Tok Dalang, bahkan ada yang kerap berbuat ulah seperti Abang Roy.

Terlepas dari beragam atau bertolak belakangnya kepribadian warga yang satu dengan yang lain, mereka selalu berusaha untuk hidup rukun sebagai tetangga.

Hal tersebut menunjukkan contoh penting yang sudah sewajarnya dilakukan orang-orang sebagai makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri dan akan saling membutuhkan satu sama lain.

3. Mengajarkan kita untuk menghormati orang yang lebih tua

Cikgu Jasmin pindah - Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Upin & Ipin selalu mempertontonkan konten khas di mana mereka yang lebih muda akan menghormati yang lebih tua. Inilah yang dicontohkan langsung melalui sikap Upin, Ipin, dan teman-temannya ketika bertemu dengan orang yang usianya di atas mereka, seperti Kak Ros, Cikgu, Tok Dalang, Opah, dan lain-lain.

Di masa kini, sejujurnya nilai sopan santun tersebut sudah mulai hilang di masyarakat. Jangankan dengan orang luar, terhadap keluarga sendiri saja terkadang anak-anak lupa untuk menunjukkan rasa hormat mereka.

Menunjukkan rasa hormat bukan berarti bahwa kita akan selalu sejalan dengan orang yang lebih tua. Namun, sebagai manusia yang menjunjung tinggi nilai adat atau moral, maka sikap tersebut berarti bahwa kita menghargai mereka sebagai orang yang lebih dewasa dan diharapkan dapat membimbing kita.

Baca Juga: Teori: Apa yang Terjadi Jika Opah Upin & Ipin Meninggal?

4. Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Menonton Upin & Ipin juga bisa meningkatkan rasa cinta kita terhadap tanah air. Dalam episode "Kami 1 Malaysia", Les' Copaque Production sekaligus menjadikan episode tersebut sebagai persembahan khusus untuk merayakan Hari Kemerdekaan Malaysia.

Saat itu, Opah yang telah hidup sejak zaman penjajahan bercerita tentang kesulitan dan kerja keras para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Oleh karena itu, kita yang hidup di era damai wajib mensyukuri situasi saat ini sembari mempertahankan semangat juang para pahlawan.

Salah satu cara menunjukkan rasa cinta tanah air bisa dibuktikan dengan kebanggaan kita dalam menggunakan produk dalam negeri daripada barang impor. Dengan begitu, kita secara otomatis telah ikut serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bangsa.

5. Belajar menghargai perbedaan

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Hal positif dari menonton Upin & Ipin berikutnya yakni menumbuhkan sikap toleransi alias saling menghormati keberagaman yang ada.

Di Kampung Durian Runtuh, kita tak hanya diperkenalkan pada para penduduk dengan karakteristik yang beragam. Lebih dari itu, warga di sana juga berasal dari ras dan agama yang berbeda-beda.

Ada Upin dan Ipin yang beragama Islam, Mei Mei yang beragama Konghucu, Jarjit yang merupakan penganut Sikhisme, hingga Devi yang merupakan penganut agama Hindu.

Dengan keberagaman yang ada, semua penduduk selalu berupaya hidup berdampingan dan menghormati satu sama lain. Bahkan, mereka akan bersama-sama meramaikan perayaan-perayaan tertentu seperti Idul Fitri, Imlek, hingga Diwali.

6. Penonton ikut mempelajari ragam budaya

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Tontonan yang sukses adalah tontonan yang mampu menghibur para penontonnya. Tak sampai di situ, dengan menyajikan konten-konten edukatif seperti kebudayaan suatu negara atau wilayah tertentu, maka serial tersebut berhasil memperoleh poin plus dan layak untuk dipertahankan.

Ada faktor penting mengapa latar utama Upin & Ipin hanyalah sebatas kampung kecil yang sepertinya cukup jauh dari perkotaan. Pasalnya, wilayah-wilayah seperti itulah yang masih sangat lekat dengan unsur budaya setempat.

Budaya-budaya tersebut meliputi makanan tradisional seperti nasi lemak, berbagai permainan tradisional seperti layang-layang dan kelereng, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kenapa Upin Ipin TK Terus? Ini Situasi Sebenarnya!

7. Menjalankan kewajiban sebagai umat beragama

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Kalau menilik ke belakang, tepatnya pada awal mula Upin & Ipin diciptakan, animasi ini memang secara khusus dihadirkan sebagai kartun Islami, yakni guna mengajarkan anak-anak akan pentingnya menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.

Oleh karena itu, aspek keagamaan merupakan aspek penting lainnya yang bisa dipetik dari menonton Upin & Ipin.

Animasi ini menganjurkan kita untuk taat beribadah, berdoa saat sebelum dan sesudah makan, saat hendak tidur maupun setelah tidur, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan hal umum yang diajarkan di agama manapun.

8. Mengajarkan berteman tanpa memandang status sosial

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Upin & Ipin memberi contoh tentang pentingnya menjunjung tinggi rasa kebersamaan tanpa memandang sesuatu yang berpotensi menciptakan jarak antara satu sama lain, termasuk dalam hal pertemanan.

Menyaksikan Upin & Ipin bisa mendorong kita untuk berteman dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.

Di kumpulan anak-anak Kampung Durian Runtuh khususnya, kita melihat bagaimana Ehsan yang berasal dari keluarga kaya tak pernah memilih-milih dalam berteman. Begitu pula dengan Susanti yang notabenenya merupakan pendatang dari kota besar di Indonesia.

9. Penonton anak-anak bisa jadi lebih berani

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Upin & Ipin pada dasarnya adalah animasi yang secara khusus diperuntukkan bagi penonton berusia anak-anak, dan di sini mereka juga dapat belajar untuk lebih berani dalam hal-hal tertentu.

Di episode "Sakit Ke?" misalnya, Upin, Ipin, dan teman-temannya telah memberi contoh agar para penonton bisa lebih berani untuk disunat, sebab tindakan tersebut memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Di episode "Gosok Jangan Tak Gosok" pun demikian. Upin dan Ipin yang awalnya takut diperiksa dokter gigi dan berniat menipu Opah akhirnya mendapatkan keberanian dan membuktikan bahwa dokter gigi tak semenakutkan itu, apalagi jika kita rajin merawat gigi kita sendiri.

10. Ajakan untuk merawat barang lama yang masih layak

Upin & Ipindok. LCP/ Upin & Ipin

Upin & Ipin juga menghadirkan poin positif dengan mengajarkan kita untuk merawat barang-barang lama yang masih layak, misalnya seperti yang ditunjukkan dalam episode "Masih Ada Sayang", di mana Upin dan Ipin hendak membuang mainan lama mereka.

Tentu saja banyak hal baik dari poin ini. Dengan merawat barang-barang yang kita miliki, kualitasnya akan terus terjaga, sehingga kita tak perlu terus-menerus membeli barang yang serupa dengan embel-embel 'mengikuti tren'. Lalu, kita pun turut serta dalam upaya mengurangi limbah dari barang yang hendak kita buang tersebut.

Selain itu, menyimpan barang lama sama dengan menjaga kenangan indah yang berhubungan dengan barang terkait.

Nah, itulah sejumlah hal positif dari menonton Upin & Ipin. Bagaimana menurutmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Baca Juga: 7 Fakta Fizi di Upin Ipin, si Cengeng yang Suka Asal Ngomong!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU