Review Film Ultraman Ginga S: Showdown! The 10 Ultra Warriors
Tsuburaya Production kembali menghadirkan film Ultraman setelah tiga tahun lamanya tidak memproduksi film Ultraman dan kini kembali dengan Ultraman Ginga S
sumber: Tsuburaya Production[/caption]
Tsuburaya Production kembali menghadirkan film Ultraman setelah tiga tahun lamanya tidak memproduksi film setelah Ultraman Zero dan kini kembali dari serial Ultraman Ginga S. Berikut review untuk film Ultraman Ginga S: Showdown! The 10 Ultra Warriors.
Sinopsis
Raido Hikaru (Takuya Negishi) yang sebelumnya melakukan perjalanan keliling dunia kembali lagi dari perjalanannya dan harus berhadapan dengan Etalgar.
Etalgar sebelumnya sudah bertarung dengan Ultraman Cosmos walaupun akhirnya kalah dan memaksa Ultraman Cosmos terkunci dalam penjara cermin yang dimiliki oleh seorang putri bernama Arina.
[duniaku_baca_juga]
Arina yang berasal dari planet lain dirasuki oleh Etalgar untuk mengunci semua Ultraman karena dianggap telah menghancurkan planetnya. Selain mengunci Ultraman Cosmos, Arina juga mengunci enam Ultraman lainnya yang merupakan Ultraman legendaris.
Mampukah Hikaru dan kawan-kawan mengalahkan Etalgar dan menyelamatkan Arina?
Menghadirkan Banyak Ultraman
Film yang dirilis pada tanggal 14 Maret 2015 ini menghadirkan kembali beberapa Ultraman yang pernah hadir di layar televisi Indonesia seperti Ultraman Tiga, Dyna, Gaia, Cosmos, Nexus, Max, dan Mebius. Walaupun kelima Ultraman tersebut, kecuali Ultraman Cosmos, tidak memiliki peran besar dalam film ini dan hanya mendapatkan pertarungan dengan musuh yang pernah ada di dalam serial mereka masing-masing.
sumber: Tsuburaya Production[/caption]
Sedangkan pemilik kekuatan Ultraman Cosmos, yakni Haruno Musashi, memiliki peran penting dalam film ini karena mengetahui latar belakang dari Arina. Selain itu, Kehadiran dari Ultraman Zero membuat cerita dalam film ini menjadi lebih seru. Zero yang menjadi mentor baru menggantikan Ultraman Taro, membantu Hikaru dan Shou (Kiyotaka Uji) untuk mendapatkan perubahan terbaru.
Koichi Sakamoto yang bertugas menjadi sutradara dalam film ini menyajikan aksi yang banyak dengan menggunakan efek visual yang ia lakukan pada serial Ultraman Ginga S. Selain itu, ia juga membawa kembali Taiyo Sugiura sebagai Haruno Musashi yang sebelumnya sempat vakum setelah berperan dalam Ultraman Saga.
Selain itu, Taiyo Sugiura yang berusia 34 tahun dalam film ini menunjukkan kepiawaiannya baik dalam berakting maupun aksi pertarungan sama seperti saat ia berakting dalam serial Ultraman Cosmos beberapa tahun yang lalu.
sumber: Tsuburaya Production[/caption]
Selain Taiyo Sugiura, Koichi Sakamoto juga membawa bintang besar lainnya dalam dunia tokusatsu seperti Arisa Komiya yang sebelumnya berperan sebagai Yoko Usami dalam serial Tokumei Sentai Go-Busters. Namun kini ia harus berakting sebagai karakter antagonis, yakni Arina. Selain itu, Mamoru Miyano yang beperan sebagai pengisi suara Ultraman Zero hadir kembali sebagai pengisi suara dari putra Ultraseven ini.
Pengisi suara dari Usada Lettuce dalam serial Tokumei Sentai Go-Busters, yakni Tatsuhisa Suzuki, kembali beradu peran dalam film ini sebagai pengisi suara dari penjahat utama,Etalgar. Walaupun hanya berperan dalam mengisi suara Ultraman Dyna dan Ultraman Gaia, Takeshi Tsuruno dan Takeshi Yoshioka mampu menjalankan perannya dengan baik, sama seperti saat berperan dalam serial mereka masing-masing.
sumber: Tsuburaya Production[/caption]
Film yang berdurasi 63 menit ini mampu membawa penonton merasakan kembali kenangan masa kecil mereka ketika menyaksikan serial Ultraman diawal tahun 2000an. Selain itu, beberapa perubahan yang sudah lama tidak dihadirkan, dibawakan kembali dengan sangat baik.
Kurangnya latar belakang dari karakter Arina membuat cerita yang dibawakan dari film terasa kurang mendalam, mungkin dikarenakan pada awal film yang hanya dimulai dengan pertarungan Etalgar dengan Cosmos dan bukannya masa lalu Arina ketika planet tempat kelahirannya dihancurkan oleh Etalgar lalu menculiknya.
[read_more id="334062"]
Namun, film ini lebih berfokus pada cerita yang dibangun melalui Haruno Musashi yang kehilangan kekuatan Ultraman Cosmos dan ingin menyelamatkan Ultraman yang lainnya serta mengembalikan kesadaran Arina dari pengaruh Etalgar. Peran Hikaru dan kawan-kawan dalam film ini terkesan hanya membantu Musashi menyelamatkan Ultraman dan Arina.
Kesimpulan
Dibandingkan dari serial Ultraman Ginga S, film ini terasa kurang "menggigit" walaupun ada beberapa artis yang pernah berperan dalam berbagai serial tokusatsu sebelumnya. Selain itu, baik penonton laki-laki maupun perempuan mendapatkan porsi fanservice yang seimbang.
Secara keseluruhan film Ultraman Ginga S: Showdown! The 10 Ultra Warriors masih bisa dinikmati oleh penggemar Ultraman yang sudah lama tidak menyaksikan film Ultraman setelah tiga tahun lamanya.
Diedit oleh Fachrul Razi