Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Ada aksi seru yang bisa memuaskan para fan, tapi kamu harus menunggu sampai 20-30 menit akhir untuk melihatnya. Lebih lengkapnya baca saja review Power Rangers ini!

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Ada aksi seru yang bisa memuaskan para fan, tapi kamu harus menunggu sampai 20-30 menit akhir untuk melihatnya. Lebih lengkapnya baca saja review Power Rangers ini!

Sinopsis

[duniaku_baca_juga]

Jason Scott, Kimberly Hart, Billy Cranston, Trini, dan Zack hanya siswa-siswi biasa di SMA Angel Grove. Yang membuat mereka berbeda paling hanya mereka semua, karena satu dan lain sebab, tergolong sebagai siswa bermasalah. Jason, Kimberly, dan Billy bahkan harus masuk ke kelas hukuman.

Hidup mereka menjadi lebih menarik setelah tanpa sengaja menemukan koin kekuatan yang bisa mengubah mereka menjadi tim Power Rangers. Masalahnya: apa mereka bisa menggunakan kekuatan itu? Kalau tidak, maka Rita Repulsa dan pasukannya akan dengan mudah memusnahkan seluruh penghuni bumi.

Ada Adegan Aksi Seru yang Bisa Memuaskan Fan

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

[duniaku_adsense]

Kamu-kamu yang berminat nonton Power Rangers pastinya ingin menonton filmnya untuk menyaksikan adegan aksi. Terutama adegan aksi yang melibatkan robot-robot besar. Jadi penulis akan membahasnya sebagai poin awal dalam review Power Rangers ini.

Ya, kamu akan melihat adegan seperti itu. Sebagai penonton serial Mighty Morphin Power Rangers tahun 90an lampau, penulis juga bisa menjamin kalau adegan aksi ini benar-benar fun. Rasanya seperti menyaksikan adegan-adegan pertempuran di serialnya, yang disajikan dengan modal lebih besar.

Sutradara film bahkan menyelipkan satu lagu klasik yang bisa membuat fan setia Power Rangers bersorak begitu mendengarnya.

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

[read_more id="302235"]

Masih ingat para Zord yang memancing kontroversi waktu dipamerkan bentuk mainannya? Mereka dijamin akan menjadi sorotan utama saat adegan-adegan aksi heboh ini dimulai. Bentuk CGI mereka benar-benar lebih oke dari yang kini tersaji di versi mainan resmi.

Megazordnya, seperti terlihat di trailer, masih tampak seperti bagian dari Transformers versi Michael Bay. Namun robot keren ini cukup mewakili fungsinya untuk menyajikan duel kolosal antara dua makhluk raksasa.

Tapi sebelum adegan aksi epik ini, kamu harus bertahan melalui drama remaja yang mendahuluinya.

20% Aksi 80% Drama

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Judul review Power Rangers ini benar-benar mewakili filmnya sendiri. Sebelum bisa melihat adegan aksi seru yang menjadi daya tarik utama, kamu harus terlebih dahulu melewati drama remaja yang cukup panjang.

Seberapa panjang? Yah, durasi Power Rangers adalah 124 menit. Penulis menghitung para Ranger baru aktif beraksi dengan kostum tempur mereka sekitar 30 menit terakhir.

Itu bukan berarti selama 90 menit lebih penonton hanya diperlihatkan kisah sinetron tentu saja. Para Ranger tetap harus berlatih bertempur. Ada juga satu adegan di mana salah satu Ranger mengendarai Zord tanpa izin. Tapi mereka melakukan semua itu tanpa berubah wujud.

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Sebenarnya penulis memahami kenapa sutradara Dean Israelite melakukan itu. Ia ingin memastikan penonton mengenali para Rangers sebagai manusia dulu sebelum mereka akhirnya menjadi pahlawan.

Masalah dari para Ranger pun diungkap satu persatu. Mulai dari penyebab kenapa Zack si Ranger Hitam begitu nekat, alasan kenapa Kimberly yang siswi populer harus masuk ke kelas hukuman, kenapa Trini menjadi penyendiri, serta masalah Jason dan Billy yang lebih mudah terlihat.

Sebelum bisa menjadi Ranger, para siswa-siswi SMA ini harus terlebih dahulu berkembang sebagai manusia dan memahami satu sama lain sebagai sahabat. Sebenarnya itu pesan moral yang cukup menarik.

Tapi itu membuat Power Rangers jadi lebih cocok sebagai tontonan untuk kamu-kamu yang sudah remaja dan dewasa. Kalau kamu orang tua yang ingin mengajak anak nonton aksi seru sekumpulan remaja berkostum mengendarai robot besar, dianjurkan kamu sengaja terlambat dan baru masuk ke bioskop di 30 menit akhir. Kalau tidak anak kamu bisa bosan.


 

Kira-kira dua pembahasan dalam review Power Rangers di atas sudah cukup mewakili apa saja yang harus kamu perhitungkan saat menyaksikan filmnya. Untuk pembahasan yang lebih mendalam, termasuk cocok tidak anak kecil menonton film ini, lanjut saja ke halaman kedua!

Apakah Cocok untuk Anak-Anak?

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger Image credits: Comicbook.com[/caption]

[duniaku_baca_juga]

Film seperti Deadpool dan Logan menyajikan kisah superhero bernuansa dewasa yang tidak cocok untuk ditonton anak-anak. Bagaimana dengan Power Rangers?

Seperti sudah dibahas di halaman sebelumnya review Power Rangers ini, ada durasi yang cukup panjang antara drama remaja yang dihadapi para Ranger hingga mereka beraksi sebagai pahlawan. Anak-anak yang belum bisa merasakan relasi dengan persoalan para Ranger bisa dibuat bosan duluan.

Selain itu ada juga beberapa unsur yang harus diperhatikan orang tua. Pertama ada satu adegan fan service yang melibatkan Kimberly. Kedua ada unsur LGBT minor di film ini, melibatkan Ranger Kuning.

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

[duniaku_adsense]

Tidak, tidak ada interaksi LGBT eksplisit di dalam filmnya. Namun di satu bagian filmnya, Trini mengakui kalau dirinya sebenarnya adalah lesbian. Mungkin kalau kamu punya anak dan ingin mengajaknya nonton, unsur ini bisa jadi bahan pertimbangan.

Kalau kamu tidak keberatan dengan unsur-unsur tersebut sih tak ada lagi hal berbahaya bagi anak-anak di film ini. Aksi-aksi serunya tergolong aman.

Tidak Menawarkan Hal Baru

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

[read_more id="279298"]

Masalah lain yang akan disorot oleh review Power Rangers ini adalah: film ini sebenarnya cukup generik. Sudah ada banyak judul film superhero yang beredar di pasaran dan Power Rangers tidak menawarkan hal baru.

Seperti film-film lain yang menampilkan banyak pahlawan dalam satu tim, kamu akan melihat para Ranger harus saling menyisihkan ego dan persoalan pribadi untuk dapat bekerja sama. Kamu akan melihat mereka menghadapi kegagalan dan bangkit sebagai pahlawan. Alur perjalanan mereka tersaji dengan cukup biasa.

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Rita Repulsa sebagai antagonis juga terkesan generik. Ia adalah penjahat dengan motif sederhana dengan karakterisasi yang tidak jauh dari penjahat-penjahat serial TV Amerika untuk anak-anak. Setidaknya, kekuatan Rita juga tersaji kuat dan dia masih terlihat mengancam sehingga penonton bisa penasaran apa para Ranger bisa mengalahkannya.

Tapi kesan generik ini bukan sepenuhnya hal buruk. Ada satu hal yang rasanya bisa diapresiasi oleh para pecinta genre superhero: di film ini, konflik intinya hanyalah pahlawan lawan penjahat, disajikan dengan nuansa cerah mirip serial TV-nya.

Setelah sebelumnya penonton disuguhi pertarungan antara pahlawan (Civil War, BvS), serta kisah kepahlawanan yang membuat depresi (Logan), kisah kepahlawanan standar Power Rangers mungkin memang yang kita butuhkan untuk penyegaran.

Kesimpulan

Review Power Rangers - 80 Persen Drama Remaja 20 Persen Aksi Seru Para Ranger

Setelah pembahasan panjang di atas, sepertinya kamu sudah bisa menyimpulkan sendiri inti dari review Power Rangers ini.

Saat artikel ini ditulis, hanya 45% kritikus Rotten Tomatoes yang memberi film ini skor bagus. Angka ini mungkin sudah turun lagi saat kamu membaca artikel ini.

Tapi filmnya sendiri tak seburuk itu. Memang, pembangunan karakternya agak terlalu lama. Memang, kisahnya tak menyajikan unsur-unsur baru yang bisa membedakannya dari film superhero lain. Meski begitu, film ini tetap memiliki adegan aksi memikat. Untuk ukuran bintang-bintang baru dan muda, para aktor utama pemeran Ranger juga bisa membuat kamu peduli pada karakter mereka.


 

Sudah menonton Power Rangers? Apakah kamu setuju dengan review Power Rangers ini? Ataukah kamu merasa keberatan? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU