TUTUP

Kocak! Live-Action Rurouni Kenshin Batal Tayang, Digantikan Dokumenter Memancing!

Live-action Rurouni Kenshin batal tayang dan digantikan oleh... dokumenter memancing!

Trilogi live-action Rurouni Kenshin batal tayang di televisi Jepang karena kasus pornografi anak yang dijalani kreatornya, Watsuki Nobuhiro.

Industri hiburan Jepang sedang berbenah diri seminggu ini setelah Watsuki Nobuhiro, kreator di balik manga Rurouni Kenshin dan franchise anime Samurai X, tertangkap mengoleksi pornografi anak.

[duniaku_baca_juga]

Walaupun Watsuki belum secara resmi ditangkap atau divonis, ia masih diinvestigasi oleh pihak kepolisian atas dugaan pelanggaran undang-undang tentang prostitusi dan pornografi anak. Kabar kasus Watsuki ini pertama kali muncul pada Selasa (21/11) lalu ketika ia ketahuan mempunyai sejumlah kaset DVD yang berisi video gadis di bawah umur.

“Aku suka gadis kira-kira kelas 5 SD sampai kelas 2 SMP,” ujarnya kepada penyidik. Pernyataan terus terang yang semakin mencederai namanya di mata publik.

Kasus Watsuki ini kemudian menjadi heboh di Jepang dan berdampak langsung pada kelanjutan nasib franchise Rurouni Kenshin. Begitu Watsuki dikabarkan menyimpan koleksi pornografi anak, penerbit Shueisha mengumumkan akan menghentikan sementara serial manga terbaru Rurouni Kenshin: Hokkaido Arc.

[read_more id="348408"]

Padahal, manga tersebut baru saja dikerjakan mulai September dan menjadi comeback manga Rurouni Kenshin setelah tamat tahun 1999 lalu. Selain itu juga, manganya sudah selesai dicetak dan siap didistribusikan Desember mendatang untuk kemudian dipublikasikan di majalah Jump Square Januari 2017.

Bagai jatuh tertimpa tangga adalah peribahasa yang tepat untuk nasib Watsuki. Kali ini tangga yang jatuh adalah tentang film live-action-nya. Trilogi Rurouni Kenshin batal tayang di sebuah stasiun televisi Jepang.

Film pertama Rurouni Kenshin rilis di tahun 2012 dan tidak ramai-ramai amat bagi publik Jepang. Namun kedua sekuelnya yang rilis enam minggu terpisah di tahun 2014 lalu melambungkan popularitas franchise ini.

Atas dasar tersebut, jaringan televisi satelit Jepang, NECO, berencana menayangkan ketiga film tersebut secara berurutan pada 25 November malam ini. “Kami menganggap kasus si kreator sangat serius dan akan mengganti tayangannya dengan program lain,” ujar NECO dalam pernyataannya.

Salah satu dari sedikit live-action Jepang yang berhasil ini kemudian diganti dengan tayangan anime crossover Lupan III vs. Detective Conan The Movie dan dokumenter tentang nelayan Jepang.

Sebagai live-action, Watsuki ternyata tak banyak berkontribusi terhadap produksi film. Ia hanya diberi kredit sebagai original creator. Tetapi, NECO masih bersikeras dengan apapun yang ada hubungannya dengan Watsuki.

Rurouni Kenshin batal tayang dan mundurnya media Jepang ini semakin memperkecil kemungkinan terjadinya sekuel keempat live-action Rurouni Kenshin yang sedang dirumorkan. Itu tangga selanjutnya yang jatuh menimpa Watsuki.

Sumber: Japan Today

Diedit oleh Doni Jaelani