Warner Bros tidak lagi bisa main-main. Kalau film Justice League gagal di pasaran, efeknya bisa mempengaruhi seluruh film DC!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Warner Bros tidak lagi bisa main-main. Kalau film Justice League gagal di pasaran, efeknya bisa mempengaruhi seluruh film DC!
[duniaku_baca_juga] Sekedar menegaskan: ini bukan berarti penulis memperhitungkan
Justice League gagal. Justru tampaknya akan sulit film ini tidak meraih kesuksesan, mengingat ini akan menjadi penampilan pertama Batman, Wonder Woman, Superman, Flash, Cyborg, dan Aquaman sebagai satu kelompok. Tapi seperti film-film bermodal besar lain, sedikit kesalahan atau faktor tak terduga saja akan menyebabkan film seperti
Justice League gagal. Dan bila itu terjadi maka efeknya akan berkepanjangan. Mari kita lihat beberapa hal yang bisa terjadi. [page_break no="1" title="Warner Bros Semakin Takut Menggunakan Karakter Selain Batman"]
[read_more id="288237"] Warner Bros tidak pernah punya keraguan dalam menggunakan Batman. Bagaimana tidak?
The Dark Knight dan
The Dark Knight Rises masih bertahan di rekor
box office hingga saat ini. Dari semua karakter DC Comics, Batman sih sudah teruji kemampuannya. Karena itu rasanya pasca
Man of Steel Warner Bros sampai mengawali DC Extended Universe dengan
Batman V Superman. Jika film
Justice League gagal maka yang akan menanggung efeknya bukan Batman melainkan karakter DC lain. Bisa-bisa ketimbang mengambil risiko menyajikan petualangan solo karakter DC, Warner Bros malah menampilkan kelanjutan film DC Extended Universe sebagai petualangan Batman, sementara pahlawan lain dijadikan bintang tamu saja. Tapi dari sisi film Batman pun Warner Bros masih punya masalah lain lagi. [page_break no="2" title="Ben Affleck akan Semakin Ragu Membuat Film Batman"]
Ada indikasi sekarang ini Ben Affleck ragu untuk menyutradarai film Batman. Lihat saja respons dia bila diwawancara soal ini. Jawabannya selalu berubah-ubah. Dalam satu kesempatan dia bilang dia akan menyajikan filmnya dengan sempurna, jadi ia tidak akan buru-buru. Dalam kesempatan lain Affleck mengaku tidak akan menyutradarainya sekalian bila tak ada naskah menarik. Menurut penulis, Affleck masih perlu diyakinkan lagi soal kualitas film DC Extended Universe. Karenanya jawabannya dalam wawancara tampak selalu berubah-ubah sesuai nuansa hatinya.
Justice League akan menjadi penentu vital dalam minat Affleck. Bila film ini sukses menuai pujian dan juga uang, maka jangan kaget bila tiba-tiba Affleck mempercepat proses filmnya. Masalahnya adalah apa yang terjadi jika film
Justice League gagal. Alih-alih konsen menggarap film Batman, minat Affleck jangan-jangan malah akan surut sepenuhnya. Jadi
Justice League benar-benar akan menjadi penentuan segalanya bagi seluruh lini DC, bukan hanya Batman saja. [page_break no="3" title="Film-Film Berpotensi Dibatalkan"]
Ini berhubungan dengan poin nomor satu, tentu saja. Beberapa proyek DC yang sudah direncanakan memiliki masalah sendiri-sendiri. Batman, misalnya, masih menanti Ben Affleck mendapat ide bagus. Sementara itu
The Flash - seperti bisa dibaca di
Variety - sempat kehilangan sutradaranya. kalau sampai
Justice League gagal, maka proyek-proyek ini antara akan dirombak total atau malah dihentikan. Pastinya itu bukan hal yang diinginkan oleh fan maupun studio filmnya.
Apa lagi kemungkinan buruk yang dapat terwujud kalau sampai Justice League gagal? Kamu bisa lanjut membaca di halaman kedua! [page_break no="4" title="DC Universe akan Di-
Reboot Lagi"]
Ini sih sudah jelas. Bila film
Justice League tidak sukses, maka hampir pasti Warner Bros akan meminta
reboot kontinuitas. Tidak seperti
Spider-Man, keputusan ini akan mempengaruhi seluruh proyek DC Extended Universe yang telah direncanakan menjadi semesta besar. Aktor-aktor akan diganti, sutradara baru ditarik, dan kemungkinan besar film-filmnya akan kembali dari nol lagi. Mengingat saat ini Marvel sudah masuk ke Phase 3, itu jelas bukan hal yang diharapkan oleh Warner Bros. Bila studio ini harus mundur dari nol lagi, kans untuk dapat menciptakan semesta
superhero yang keren sekaligus menguntungkan pun akan anjlok. [page_break no="5" title="Studio Lain akan Takut Bereksperimen"]
Walau bagus, film Marvel terasa selalu memiliki formula yang sama. Mengingat sejauh ini mereka sukses dan belum ada pesaing yang mengancam, Marvel Studio pun tak punya alasan untuk mengubah taktik dan pola film. Lewat
Batman v Superman dan
Suicide Squad, Warner Bros menyajikan rasa berbeda untuk kisah pahlawan super. Kamu mungkin menyukai filmnya, mungkin juga tidak. Tapi harus diakui baik
BvS maupun
Suicide Squad memiliki rasa yang unik dan beda dari yang biasa disajikan oleh Marvel. Bila
Justice League juga gagal, maka bila studio lain ingin mencoba mengadaptasi film pahlawan super juga bisa jadi mereka akan takut bereksperimen. Mereka akan langsung menggunakan pola film Marvel. Itu akan membuat pasar film seperti ini jadi membosankan.
Memangnya apa tolak ukur keberhasilan film
Justice League? Mengingat skala film ini jauh lebih besar dari
Batman v Superman, sudah tentu Warner Bros harus bisa mengungguli film pendahulunya itu. Minimal dari segi pendapatan.
BvS berhasil mendapatkan 873 juta dolar tahun lalu. Sementara itu dari segi kritikus, hanya 27% dari 256 kritikus yang dikumpulkan
Rotten Tomatoes menganggap
BvS bagus. Asal
Justice League bisa lebih sukses dalam dua kategori itu, maka film ini akan tergolong sukses dan lima kemungkinan buruk di atas tak akan terwujud.