Ngerinya pertarungan ular vs manusia sebenarnya sudah biasa kita saksikan dalam film-film Hollywood berikut ini
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kasus ular memakan manusia yang terjadi belakangan ini tentu mengingatkan kita kepada berbagai film tentang ular yang begitu mencekam. Namun film tentang ular mana sajakah yang pantas disebut terbaik hingga saat ini?
Netizen sedang dibuat heboh oleh kasus penemuan jasad seseorang di dalam tubuh ular piton. Seekor ular sanca atau piton dengan panjang mencapai tujuh meter di Desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dilaporkan telah memangsa seorang petani kelapa sawit di desa tersebut. [duniaku_baca_juga] Kejadian itu mungkin sedikit banyak mengingatkan kita kepada film-film
thriller tentang pertempuran antara ular raksasa dengan manusia. Biasanya sang ular digambarkan sebagai makhluk mengerikan karena lilitan dan ukuran tubuhnya yang besar. Nah berikut deretan film tentang ular yang menyeritakan bagaimana ganasnya hewan melata ini. [page_break no="1" title="Anaconda (1997)"]
Hadir di tahun 1997,
Anaconda menjadi salah satu film paling menanjikan. Bahkan bisa dibilang
Anaconda (1997) merupakan film tentang ular terbaik hingga saat ini. Meskipun secara efek visual masih banyak mendapat kritik, tapi film garapan Luis Llosa sanggup memberikan teror mengerikan bagi penonton. Menghadirkan Jennifer Lopez sebagai tokoh utama,
Anaconda (1997) mengisahkan petualangan yang dilakukan oleh kru National Geographic demi membuat film dokumenter di hutan hujan amazon. Seperti sudah bisa ditebak, perjalanan ini pun menjadi malapetaka ketika mereka tak sengaja bertemu dengan sosok ular raksasa penunggu sungai amazon. Film tentang ular ini memperoleh pendapatan kotor 138 juta USD di seluruh dunia, meskipun biaya produksi hanya 45 juta USD. [page_break no="2" title="Snakes on a Plane"]
[duniaku_adsense] Film ini punya premis unik, di mana sebuah pesawat "dibajak" oleh ratusan ular dari berbagai jenis. Termasuk ular piton besar di dalamnya. Kejadian tersebut membuat Neville Flynn (Samuel L. Jackson), seorang agen FBI, yang kebetulan berada di pesawat tersebut turut terlibat dalam kasus ini. Film yang rilis tahun 2006 ini benar-benar memberikan rasa tegang kepada para penikmat film
thriller. Kesuksesan
Snakes on a Plane pun turut menginspirasi film lainnya yang berjudul
Snakes on Train [page_break no="3" title="Anacondas: The Hunt For the Blood Orchid"]
Setelah sebelumnya muncul di tahun 1996, sosok anaconda kembali diangkat ke dalam film bertajuk
Anacondas: The Hunt For the Blood Orchid. Kali ini latar diambil di sebuah pedalaman hutan Borneo, Kalimantan. Sekelompok peneliti melakukan perjalanan ke Kalimantan untuk menemukan anggrek darah yang dipercaya memiliki khasiat memperlambat penuaan. Sayangnya, sebelum mendapatkan anggrek darah, mereka malah harus berhadapan dengan sosok ular raksasa. [page_break no="4" title="Boa vs Python"]
Tak tanggung-tanggung, sutradara David Flores langsung memunculkan dua jenis ular paling menakutkan di dunia sekaligus, boa dan piton. Menceritakan seorang pengusaha ambisius yang ingin mengangkut seekor piton raksasa dengan panjang 80 kaki ke Amerika. Sayangnya dalam perjalanan piton tersebut lepas dan menimbulkan teror di tengah masyarakat. Karena hampir kehabisan cara untuk menangkap si piton, seorang agen FBI dan spesialis ular mengusulkan ide gila yakni menciptakan ular boa raksasa sebagai tandingan piton. Berhasilkah cara tersebut? [page_break no="5" title="Titisan Dewi Ular"]
Film tentang ular tak hanya berasal dari Hollywood saja. Sineas Indonesia tak mau kalah menghadirkan sosok ular ke dalam film. Bedanya ular di sini bukan dalam bentuk raksasa tetapi sebagai makhluk mistis dari seorang wanita cantik. Diperankan oleh aktris legendaris Suzanna, Titisan Dewi Ular menceritakan Kemala, seorang titisan dewi ular yang marah pada Dayan, pawang ular yang telah membunuh ribuan ular hanya untuk mencari mahkota kemala sakti. [read_more id="296800"] Nah film tentang ulang mana yang menjadi favoritmu?
Diedit oleh Fachrul Razi