Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dunia sinema epik, Gladiator (2000) menjadi salah satu film yang berhasil menggambarkan keagungan sekaligus kekejaman Kekaisaran Romawi. Film ini tidak hanya memukau penonton dengan aksi dan visual yang megah, tetapi juga dengan karakter para kaisar yang penuh intrik dan kompleksitas.
Kaisar-kaisar ini, dari Marcus Aurelius yang bijaksana hingga Commodus yang kejam, membawa dimensi mendalam pada cerita perjuangan dan pengorbanan. Kini, dua dekade setelah film pertamanya, Gladiator 2 (2024) menghadirkan kelanjutan kisah, menyoroti para kaisar baru yang mewakili harapan dan tantangan baru bagi Roma. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang karakter para kaisar dalam dua film ini dan bagaimana masing-masing dari mereka mencerminkan sisi terang dan gelap dari kekuasaan Romawi.
1. Marcus Aurelius (Gladiator)
Marcus Aurelius Antoninus (121–180 M) adalah kaisar Romawi dari 161 hingga 180 M sekaligus seorang filsuf Stoik. Ia dikenal sebagai salah satu dari "Lima Kaisar Baik" terakhir dan pemimpin terakhir dalam periode damai Pax Romana. Sebagai putra dari Marcus Annius Verus, Marcus Aurelius diadopsi oleh Antoninus Pius, pengganti Kaisar Hadrian, sehingga ia menjadi pewaris takhta. Ia berkuasa bersama saudaranya, Lucius Verus, dan mengatasi banyak konflik militer, termasuk perang melawan Kekaisaran Parthia dan berbagai suku Jermanik dalam Perang Marcomanni. Masa pemerintahannya juga diwarnai oleh wabah Antonine, yang menewaskan jutaan orang, termasuk kemungkinan Lucius Verus.
Marcus adalah penulis Meditations, karya yang mengungkapkan pemikirannya sebagai filsuf Stoik dan masih dihargai hingga kini. Ketika Marcus meninggal, ia digantikan oleh putranya Commodus, yang banyak dianggap gagal meneruskan kebijakan baik ayahnya.
Dalam film Gladiator (2000), Marcus Aurelius diperankan oleh aktor Richard Harris. Film ini menggambarkan Marcus sebagai sosok bijaksana yang menginginkan kebebasan Romawi kembali ke era republik, tetapi ia justru dibunuh oleh Commodus (diperankan oleh Joaquin Phoenix), yang haus akan kekuasaan. Meskipun film ini menampilkan banyak aspek fiksi, karakter Marcus tetap mencerminkan kepribadiannya sebagai pemimpin Stoik yang filosofis dan berpikiran damai.
Baca Juga: Review Gladiator II: Perjuangan Lucius Menapak Bayangan Maximus
2. Commodus (Gladiator)
Commodus (161–192 M) adalah kaisar Romawi yang memerintah dari 177 hingga kematiannya pada 192 M. Ia sempat memerintah bersama ayahnya, Marcus Aurelius, hingga menjadi kaisar tunggal setelah kematian sang ayah pada 180 M. Masa pemerintahannya sering dianggap sebagai akhir dari masa keemasan Pax Romana, periode perdamaian dan stabilitas Romawi yang telah berlangsung lama. Meski menghadapi lebih sedikit konflik militer dibanding ayahnya, pemerintahannya diwarnai oleh intrik politik dan konspirasi, mendorongnya menjadi pemimpin yang semakin otoriter. Ia bahkan menciptakan kultus diri yang mempersembahkan dirinya sebagai dewa dan gladiator, serta sering bertarung di Colosseum.
Dalam film Gladiator (2000), Commodus diperankan oleh Joaquin Phoenix sebagai sosok yang ambisius dan kejam, yang haus akan kekuasaan dan penghormatan. Film ini menggambarkan Commodus yang penuh obsesi untuk mendominasi Romawi dan membangun citra dirinya, bahkan sampai membunuh ayahnya, Marcus Aurelius, demi naik takhta. Kehidupan Commodus dalam film ini, meskipun banyak dibumbui fiksi, tetap mencerminkan sisi otoriternya yang senang tampil di arena gladiator, seperti yang juga tercatat dalam sejarah.
3. Geta (Gladiator 2)
Publius Septimius Geta (189–211 M) adalah kaisar Romawi yang memerintah bersama ayahnya, Septimius Severus, dan kakaknya, Caracalla, dari tahun 209 hingga 211 M. Setelah ayahnya wafat pada 211, Geta dan Caracalla diangkat sebagai kaisar bersama, tetapi hubungan keduanya penuh ketegangan dan persaingan. Upaya untuk berbagi kekuasaan gagal karena rivalitas yang memuncak dalam pembunuhan Geta oleh Caracalla, dengan bantuan para centurion, dalam pelukan ibu mereka, Julia Domna.
Pembunuhan ini diikuti oleh damnatio memoriae terhadap Geta, di mana namanya dihapus dari catatan publik, dan banyak pengikutnya dieksekusi atas perintah Caracalla. Hingga saat ini, hanya sedikit patung dan artefak yang menggambarkan Geta karena upaya penghapusan ini.
Di Gladiator 2, Geta diperankan oleh Joseph Quinn. Nasibnya digambarkan sama dengan sejarahnya. Tetapi ada sedikit perbedaan di sana-sini demi memunculkan musuh baru.
4. Caracalla (Gladiator 2)
Marcus Aurelius Antoninus, atau lebih dikenal sebagai Caracalla, adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari 198 hingga 217 M. Caracalla merupakan putra tertua Kaisar Septimius Severus dan permaisurinya, Julia Domna. Dia diangkat sebagai kaisar bersama oleh ayahnya pada 198, dan pada 209 adiknya, Geta, juga diangkat menjadi kaisar bersama. Setelah ayah mereka meninggal pada 211, Caracalla dan Geta berbagi kekuasaan, tetapi konflik antara keduanya berakhir tragis ketika Caracalla memerintahkan pembunuhan Geta untuk menguasai kekaisaran secara tunggal.
Caracalla terkenal karena beberapa kebijakan penting, termasuk Konstitusi Antonine atau Edik Caracalla, yang memberikan kewarganegaraan Romawi kepada semua pria bebas di kekaisaran. Ia juga membangun Pemandian Caracalla yang megah dan memperkenalkan mata uang baru, antoninianus. Namun, pemerintahannya juga diwarnai ketidakstabilan dalam negeri dan serangan bangsa Jerman. Caracalla meninggal pada 217, dibunuh oleh seorang tentara yang tidak puas.
Di Gladiator 2, Caracalla yang diperankan oleh Fred Hechinger diperlihatkan sebagai kaisar yang tiran dan kejam. Sumber-sumber kuno seperti Cassius Dio menggambarkannya lebih sebagai prajurit daripada kaisar. Nama "Caracalla" sendiri berasal dari pakaian khas yang sering ia pakai. Ia dikenal karena melancarkan kampanye militer besar, namun masa pemerintahannya dipenuhi pembunuhan dan pembersihan terhadap lawan-lawan politiknya, terutama setelah membunuh Geta dan menghapus semua jejak tentang saudaranya dalam sejarah Romawi, termasuk memerintahkan pembunuhan sekitar 20.000 pendukung Geta.
5. Macrinus (Gladiator 2)
Marcus Opellius Macrinus adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari April 217 hingga Juni 218 M bersama putranya yang masih muda, Diadumenianus. Lahir di Caesarea, Mauretania Caesariensis (sekarang Cherchell, Aljazair) dari keluarga berkasta equestrian asal Berber, Macrinus menjadi kaisar pertama yang bukan berasal dari kelas senatorial dan juga kaisar pertama yang tidak pernah mengunjungi Roma selama pemerintahannya. Sebelum naik takhta, ia menjabat sebagai prefek praetorian di bawah Kaisar Caracalla dan akhirnya bersekongkol membunuhnya demi melindungi dirinya sendiri.
Setelah Caracalla tewas, Macrinus diangkat sebagai kaisar pada April 217 di provinsi timur Romawi dan dikonfirmasi oleh Senat, meskipun ia tidak sempat kembali ke Roma. Dia mencoba memulihkan stabilitas ekonomi dan diplomatik yang rusak akibat kebijakan Caracalla, termasuk membuat perjanjian damai dengan kerajaan-kerajaan seperti Parthia, Armenia, dan Dacia. Namun, reformasi fiskal yang dilakukan Macrinus menimbulkan ketidakpuasan di kalangan militer Romawi.
Melihat kesempatan dari situasi ini, Julia Maesa, bibi Caracalla, memimpin pemberontakan untuk mendukung cucunya yang berusia 14 tahun, Elagabalus, sebagai kaisar. Macrinus dikalahkan di Pertempuran Antiokhia pada 8 Juni 218. Dia mencoba melarikan diri ke Roma tetapi ditangkap di Chalcedon dan dieksekusi di Kapadokia. Putranya, Diadumenianus, juga ditangkap dan dieksekusi saat mencoba mencari perlindungan di Parthia.
Macrinus yang diperankan oleh Denzel Washington menjalankan perannya sebagai penjahat yang berada di belakang layar. Dia sukses memimpin Roma ketika dia berhasil membuat Geta membunuh Caracalla dan menghabisi Geta begitu ada kesempatan.
6. Lucius Verus (Gladiator 2)
Lucius Aurelius Verus adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 161 hingga kematiannya pada tahun 169, bersama saudara angkatnya, Marcus Aurelius. Ia merupakan bagian dari Dinasti Nerva-Antonine dan menandai pertama kalinya Kekaisaran Romawi diperintah oleh dua kaisar secara bersamaan.
Lahir pada 15 Desember 130, Verus adalah putra tertua Lucius Aelius Caesar, anak angkat pertama Kaisar Hadrian. Setelah ayah kandungnya meninggal pada tahun 138, ia diadopsi oleh Antoninus Pius, yang kemudian menjadi kaisar setelah Hadrian wafat. Ketika Antoninus Pius meninggal pada tahun 161, Marcus Aurelius menjadi kaisar dan mengangkat Verus sebagai rekan-kaisar.
Selama masa pemerintahannya, Verus banyak terlibat dalam perang melawan Parthia, yang berakhir dengan kemenangan Romawi dan beberapa pencapaian teritorial. Setelah ikut serta dalam Perang Marcomanni, Verus jatuh sakit dan meninggal pada tahun 169. Senat Romawi kemudian menobatkannya sebagai "Divus Verus" atau "Verus Ilahi."
Yes, kamu tidak salah baca, Lucius Verus yang menjadi karakter utama Gladiator 2 ini seharusnya adalah saudara angkat sang kakek. Jadi Gladiator benar-benar mengacaukan berbagai sejarah Romawi demi kepentingan cerita dan karakter.
Nah itu enam kaisar Romawi di Gladiator 1 dan Gladiator 2.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Hercules: The Legend Begins, Layaknya Film Gladiator dan 300 yang Dilebur Menjadi Satu