12 Fakta Tamayo Kimetsu no Yaiba, Iblis yang Memihak Manusia
Ia menciptakan obat yang mengembalikan iblis menjadi manusia
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tamayo adalah salah satu karakter pendukung utama dalam serial Kimetsu no Yaiba. Ia merupakan iblis yang berpihak terhadap manusia, bekerja sama dengan Korps Pembasmi Iblis dalam upaya membunuh Muzan Kibutsuji.
Tak hanya itu, Tamayo juga menjadi sosok penting di balik kembalinya Nezuko menjadi manusia seutuhnya.
Yuk, kenal lebih jauh dengan karakternya! Simak fakta Tamayo Kimetsu no Yaiba berikut, ya!
1. Informasi dasar
Tamayo tampil sebagai perempuan yang secara fisik berusia 19 tahun, dengan bobot 40 kg dan tinggi 150 cm. Namun, secara kronologis, Tamayo adalah iblis yang usianya telah mencapai 500 tahun.
Tamayo selalu tampil anggun dengan kimononya. Tak lupa, ia menyanggul rambutnya menggunakan jepit rambut tama-kanzashi yang bermotif bunga.
Baca Juga: Daftar Karakter Kimetsu no Yaiba yang Mati, Pengaruhi Alur!
2. Dokter yang cerdas, bijaksana, dan menyukai kebersihan
Tamayo adalah iblis cerdas berhati lembut. Kepribadiannya benar-benar tak menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok iblis yang notabenenya memangsa manusia.
Kepada Yushiro, iblis yang menjadi asistennya, Tamayo berusaha mengajari dan menegaskan kepadanya agar tak bertindak kasar kepada orang lain.
Tamayo juga dikenal sangat membenci sesuatu yang kotor dan berantakan. Situasi tersebut dapat membuatnya terganggu dan sulit berkonsentrasi.
3. Muzan mengubahnya menjadi iblis dan menjadikannya sebagai bawahan
Muzan adalah iblis yang bertanggung jawab atas berubahnya Tamayo menjadi iblis. Saat itu, Tamayo mengidap penyakit serius dan tergiur dengan tawaran Muzan yang menjanjikan kesembuhan kepadanya.
Siapa sangka, Muzan membuat Tamayo bernasib sama sepertinya. Tamayo pun menghabiskan cukup banyak waktunya sebagai bawahan Muzan, meski dengan keterpaksaan.
4. Teknik darah iblisnya adalah Blood Bewitchment
Seperti iblis lain yang menerima darah langsung dari Muzan, Tamayo juga diperkuat dengan teknik darah iblis. Teknik miliknya yaitu Blood Bewitchment.
Blood Bewitchment adalah teknik yang memanfaatkan darah Tamayo sendiri, lebih tepatnya dengan aroma darahnya, yang akan aktif setelah ia merapalkan mantra khusus.
Teknik ini bisa dimanfaatkan untuk membuat targetnya berhalusinasi, memaksa si target mengungkap kebenaran, dan beberapa serangan.
5. Tamayo meracik obat untuk mengembalikan iblis menjadi manusia
Tamayo mungkin memang tak unggul dalam pertarungan secara langsung, tetapi kejeniusannya membuat dirinya sangat berbahaya.
Tamayo telah mengabdikan seumur hidupnya selama menjadi iblis sebagai dokter. Ia melakukan penelitian selama berabad-abad demi menemukan racikan obat yang tepat untuk mengembalikan iblis menjadi manusia.
Tamayo adalah sosok berjasa yang telah mewujudkan tujuan Tanjiro untuk menyembuhkan sang adik, Nezuko.
6. Merancang obat untuk membunuh Muzan
Selain Yushiro, Tamayo juga bekerja sama dengan ahli obat-obatan dari Korps Pembasmi Iblis, yakni Shinobu Kocho sang Pilar Serangga.
Mereka berhasil menciptakan obat anti-Kibutsuji, yaitu ramuan khusus yang ampuh untuk melemahkan tubuh Muzan.
7. Salah satu pihak yang berjasa selama Final Battle Arc
Tamayo benar-benar berjasa selama pertarungan akhir melawan sang Raja Iblis Muzan. Ia bersama Shinobu dan Yushiro berhasil menyelesaikan obat empat tahap yang sangat kuat untuk melemahkan Muzan dan mengubah struktur tubuh iblis tersebut kembali menjadi manusia.
Tamayo mengumpulkan kekuatannya pada tinjunya, lalu mengarahkan pukulannya dan memasukkan ramuan yang sebelumnya telah digenggamnya tersebut ke dalam perut Muzan.
Dalam prosesnya, Tamayo harus mengorbankan nyawanya sendiri. Namun, keberaniannya sukses membuat tubuh Muzan perlahan kembali berfungsi layaknya manusia.
Baca Juga: 12 Anime Mirip Kimetsu no Yaiba, Obat Rindu Penggemar!
8. Membunuh keluarganya sendiri
Setelah diubah menjadi iblis oleh Muzan, Tamayo segera kehilangan kesadarannya sebagai manusia. Ia menjadi tak terkendali dan haus darah.
Tamayo akhirnya menghabisi nyawa beberapa penduduk desa, termasuk keluarganya sendiri.
9. Pernah mencoba mengalahkan Muzan seorang diri
Tamayo sangat membenci dirinya yang telah menjadi iblis. Ia juga menyalahkan Muzan yang telah menipunya dengan menjanjikan kesehatan, yang kenyataannya malah diubah menjadi iblis.
Maka tak heran jika tumbuh rasa ingin membalas dendam dari lubuk hati Tamayo. Ia pernah melakukan percobaan untuk mengalahkan Muzan. Namun sayang, Tamayo yang masih lemah pada akhirnya gagal.
10. Diselamatkan oleh Yoriichi di masa lalu
Tamayo ada selama pertarungan antara Yoriichi Tsugikuni melawan Muzan. Saat itu ia menyadari bahwa membunuh Muzan yang sangat kuat bukanlah hal yang mustahil.
Setelah Muzan melarikan diri, Yoriichi menyelamatkan Tamayo. Yoriichi juga dibuat sadar bahwa tak semua iblis itu jahat, contohnya adalah Tamayo sendiri.
11. Tamayo melawan naluri iblisnya
Tamayo menghabiskan waktu ratusan tahun lamanya sebagai iblis dan dipaksa melawan nalurinya. Ia menahan diri untuk tak memangsa manusia, meski ini membuat tubuhnya merasakan sakit.
Sebagai gantinya, Tamayo memakan mayat hewan. Ia juga sempat mengonsumsi mayat manusia, tetapi setelahnya berhenti dan beralih ke darah manusia yang didonorkan sesuai izin.
12. Pengisi suaranya menikah dengan pengisi suara Obanai Iguro
Pengisi suara Tamayo dalam anime Kimetsu no Yaiba adalah Maaya Sakamoto, seorang seiyuu sekaligus penyanyi yang juga dikenal berkat perannya sebagai Quenella (Sword Art Online: Alicization).
Fakta menariknya, Sakamoto menikah dengan pengisi suara Obanai Iguro dalam seri yang sama, yaitu Kenichi Suzumura.
Nah, itulah sejumlah fakta Tamayo Kimetsu no Yaiba, iblis cerdas yang menciptakan ramuan untuk mengubah iblis menjadi manusia. Bagaimana pendapatmu tentang karakternya?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Diterbitkan pertama kali 24 November 2023, diterbitkan kembali 20 Mei 2024.