BIKIN BINGUNG: Gimana Sih Cara Mempelajari Jurus Terlarang yang Membunuh Penggunanya?
Ada jurus terlarang di dunia Naruto yang membuat penggunanya mati. Kalau sekali digunakan bisa membuat penggunanya mati, bagaimana cara berlatihnya dong?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada jurus terlarang di dunia Naruto yang membuat penggunanya mati. Kalau sekali digunakan bisa membuat penggunanya mati, bagaimana cara berlatihnya dong?
Mulai dari jurus segel yang digunakan oleh klan Uzumaki hingga Hachimon yang digunakan oleh Gai dan Rock Lee, banyak sekali jurus terlarang di dunia Naruto yang menyebabkan penggunanya terbunuh atau mati. Nah, hal ini tentu membuat kita bertanya-tanya: bagaimana caranya berlatih jurus terlarang kalau sekali digunakan jurus tersebut akan membunuh penggunanya?
[duniaku_baca_juga]
Sebelum membaca lebih lanjut artikel ini, saya sarankan bagimu untuk menarik nafas dalam-dalam dan pastikan pikiran fresh terlebih dahulu karena mungkin pembahasan artikel ini akan relatif berat dan membuat kepala pusing.
Gambar hanya pemanis... :p[/caption]
Jika di dunia nyata, logikanya, kita berlatih melakukan sesuatu berkali-kali hingga akhirnya kita berhasil melakukannya. Barulah setelah itu kita dibilang “bisa” melakukan hal tersebut. Misalnya, kita berlatih lemparan tiga angka dalam olahraga basket. Kita berkali-kali latihan melempar dari jarak tiga angka hingga akhirnya kita bisa memasukkan bola ke dalam ring basket.
Saat itulah, kita baru bisa dibilang “bisa” melakukan tembakan tiga angka. Tentunya, masalah jago-enggaknya atau berhasil-gagalnya kita dalam hal tersebut di waktu yang lain adalah urusan lain. Yang penting di sini adalah: bisa—dan untuk memastikan hal tersebut, setidaknya kita harus bisa melakukannya sekali.
[read_more id="360267"]
[duniaku_adsense]
Nah, menggunakan logika yang sama, bisakah seorang ninja disebut “bisa” menggunakan jurus terlarang jika jurus tersebut membunuh penggunanya? Misalnya saja, seperti yang sudah saya sebutkan tadi, hachimon di mana penggunanya bisa membuka gerbang chakra yang ada di tubuhnya. Jika gerbang ke delapan dibuka, maka penggunanya akan mati.
Bagaiman caranya Guy tahu dia bisa menggunakan gerbang ke delapan jika membuka gerbang ke delapan saja—katakanlah saat berlatih—maka penggunanya mati? Seperti yang kita tahu, dalam serial Naruto, Gai tetapi selalu ditampilkan bahwa dia benar-benar menguasainya.
Hal yang sama juga patut dipertanyakan pada jurus-jurus terlarang seperti Shiki Fujin yang digunakan oleh Hokage ke-3 untuk menyegel Orochimaru atau Hokage ke-4 untuk menyegel Kyuubi dengan memanggil Shinigami.
Jika memanggil Shinigami saja bisa membunuh penggunanya, bagaimana kita atau mereka para penggunanya tahu kalau mereka bisa menggunakan Shiki Fujin?
Atau Kisho Tensei yang digunakan oleh Chiyo untuk menghidupkan kembali Gaara? Atau jurus-jurus terlarang lainnya yang sekali digunakan maka akan membunuh penggunanya? Bagaimana mereka tahu mereka “bisa” menggunakannya jika sekali “bisa” maka mereka akan terbunuh?
Hal ini tentu menciptakan paradoks yang cukup membingungkan. Meskipun begitu, ada beberapa penjelasan yang mungkin cukup masuk akal untuk menjelaskan fenomena paradoks jurus terlarang ini. Yah, meskipun begitu, penjelasan ini tidak berlaku untuk semua jurus terlarang.
Penasaran? Lanjut ke halaman 2!
Dalam Naruto, para pengguna jurus terlarang ini—meski beberapa karakter ada yang tidak disebutkan secara gamblang bahwa dia menguasai jurus terlarang—tetapi setiap karakter selalu ditampilkan sedemikian rupa hingga kita para pembaca percaya bahwa karakter tersebut benar-benar menguasai jurus terlarang.
Bagaimana sih, mereka yakin bisa menggunakan jurus terlarang yang membunuh diri mereka?
[read_more id="351925"]
Ada beberapa contoh analogi menarik untuk paradoks jurus-jurus terlarang ini. Misalnya seperti melompat dari gedung. Untuk melompat dari lantai dua, maka kamu harus mencari cara untuk naik ke lantai dua, misal: dengan menaiki tangga atau lift. Baru setelah mencapai lantai dua, kamu bisa melompat dari sana.
Tentunya, cara untuk naik ke lantai berikutnya sama. Kamu bisa naik ke lantai tiga dan empat lalu melompat dari sana. Nah, begitu kamu sampai lantai ke empat, maka kamu tahu—atau setidaknya bsia mengira-ngira—kalau melompat dari lantai yang lebih tinggi maka kamu akan mati.
Analogi ini bisa digunakan untuk menjelaskan paradoks dari Hachimon milik Guy. Kita bisa misalkan setiap membuka gerbang chakra adalah melompat dari lantai, dan setiap tingkatan gerbang adalah lantai gedung.
Lalu, cara membuka gerbang yang lebih tinggi tersebut adalah dengan “menggunakan tangga atau lift” untuk naik ke lantai berikutnya.
Dengan begitu, kamu tidak perlu benar-benar membuka gerbang ke delapan Hachimon untuk benar-benar tahu apakah kamu bisa menguasai hal tersebut.
Masuk akal bukan?
[read_more id="354839"]
Akan tetapi, penjelasan ini rasanya tidak berlaku untuk beberapa jurus terlarang lain dalam dunia Naruto. Misalnya, seperti yang sudah disebutkan di halaman sebelumnya, Shiki Fujin atau Kisho Tensei. Bagaimana kamu tahu kamu bisa menggunakan jurus tersebut jika menggunakannya kamu mati?
Shiki Fujin digunakan untuk memanggil Shinigami dan kemudian menyegel orang, lalu penggunanya mati. Bagaimana kamu tahu kamu telah memanggil Shinigami selain dengan “pernah” setidaknya sekali memanggilnya?
Atau Kisho Tensei yang digunakan oleh Chiyo untuk menghidupkan kembali Gaara dengan mengirimkan nyawanya ke tubuh Gaara. Dalam Naruto, disebutkan bahwa pengembang jurus ini adalah Chiyo dan dia seorang yang bisa menggunakannya.
Bagaimana dia tahu dia bisa memindahkan nyawanya jika dia tidak pernah mengirimkan jiwanya barang sekali saja?
Untuk kedua kasus ini, ada dua kemungkinan…
…yang mana akan dijelaskan di halaman selanjutnya!
Jadi, kemungkinan yang paling mungkin adalah kedua jurus tersebut, ketika digunakan, memang benar-benar akan membunuh penggunanya. Akan tetapi, karena entah suatu kebetulan atau keajaiban atau apalah sebutannya itu, penggunanya selamat ketika menggunakan jurus-jurus tersebut.
Sayangnya hal ini tidak pernah disebutkan di dunia Naruto: bahwa ada beberapa penggunanya yang pernah melakukan jurus terlarang dan selamat. Kecuali mungkin Guy yang masih hidup setelah diselamatkan oleh Naruto yang telah diberi kekuatan oleh Hagoromo.
Itupun Guy menggunakan Hachimon yang sudah dijelaskan di halaman sebelumnya.
[read_more id="360468"]
Asumsi lain adalah mereka—para pengguna jurus terlarang ini—hanya bisa mengira-ngira bahwa mereka “bisa” menggunakan jurus tersebut. Jadi, hanya berdasarkan asumsi.
Untungnya, asumsi mereka selalu terbukti benar dalam Naruto. Rasanya akan lucu dan ironis jika Chiyo mengatakan bahwa dia bisa menghidupkan kembali Gaara dengan Kisho Tensei tapi gagal karena Chiyo cuma berasumsi bahwa dia bisa menggunakan jurus tersebut. Antara Gaara tetap mati, atau Chiyo dan Gaara sama-sama mati.
[duniaku_adsense]
Jika penggunanya pernah selamat—meskipun katakanlah sangat jarang—apakah jurus terlarang yang disebut-sebut “dapat membunuh penggunanya” ini pantas mendapatkan sebutan demikian?
Hal ini kembali menciptakan paradoks baru. Dan layaknya pertanyaan “ayam dulu atau telur dulu?” tampaknya tidak ada yang tahu jawabannya kecuali sang pencipta yang maha kuasa. Nah, menurutmu sendiri bagaimana mengenai jurus-jurus terlarang yang dapat membunuh penggunanya ini?