6 Fakta Sekolah di Jepang yang Unik. Apakah Sama dengan Animenya?
Mungkin kamu sering melihat keadaan sekolah di anime yang dipenuhi murid-murid cantik atau ganteng. Tapi apakah keadaan sekolah di anime ini sama dengan keadaan sekolah di Jepang? Nah berikut ini realitanya!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kamu sering melihat keadaan sekolah di anime yang dipenuhi murid-murid cantik atau ganteng. Belum lagi, keadaan sekolah yang menyenangkan seperti impian setiap murid di dunia. Tapi apakah keadaan sekolah di anime ini sama dengan keadaan sekolah di Jepang? Nah berikut ini realitanya!
Pepatah “masa sekolah adalah masa yang paling indah” sepertinya benar adanya. Berbagai pengalaman seru yang tak terlupakan mulai dari jatuh cinta, persahabatan, sampai melakukan kegiatan-kegiatan “kriminal” pasti pernah kamu alami di masa ini.
Mungkin alasan itu jugalah yang menjadi faktor mengapa begitu banyak anime yang mengambil tema sekolah sebagai jalan cerita utamanya. Biasanya anime genre school ini bakal dipadukan dengan genre-genre lainnya seperti comedy, romance, mistery sampai ecchi.
[read_more id="294616"]
Tapi apakah gambaran sekolah di anime ini sama dengan realita sekolah di Jepang sana? Nah ternyata banyak hal menarik yang tidak terpikirkan oleh kita mengenai sekolah di Jepang.
[page_break no="1" title="Sekolah Tergantung Pilihan Pemerintah"]
Mungkin ini yang paling membedakan sekolah di Jepang dengan di Indonesia, yaitu mengenai pilihan sekolah. Di Jepang, sekolah untuk murid SD dan SMP akan ditentukan oleh pemerintah setempat, sehingga bukan lagi kemauan si anak atau orang tua.
Jadi tugas orang tua hanya mendaftarkan anaknya ke Balai Kota setempat. Selanjutnya, pemerintah akan mempertimbangkan sekolah terdekat untuk si anak.
[page_break no="2" title="Tidak Ada Upacara Bendera"]
Bagi kamu yang sering malas untuk mengukiti upacara bendera yang durasinya hampir satu jam, mungkin pindah ke sekolah di Jepang menjadi salah satu solusinya. Pasalnya, sekolah di Jepang tidak mengharuskan para muridnya untuk melakukan upacara bendera setiap minggu. Namun hal ini tak mengurangi rasa nasionalisme para murid.
[page_break no="3" title="Dilarang Mengendarai Kendaraan Bermotor"]
Karena jarak dari rumah ke sekolah tidak begitu jauh, para murid di Jepang dilarang untuk membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Memasuki tingkat SMA, barulah murid-murid diperbolehkan membawa kendaraan. Itu pun bukan motor atau mobil, tapi sepeda.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa sepeda masih banyak diminati sebagi mode trasportasi, bahkan di Tokyo sekalipun yang berstatus sebagai ibukota.
[page_break no="4" title="Banyaknya Festival Budaya"]
Sekolah di Jepang tak hanya diisi oleh kegiatan belajar mengajar saja, lebih dari itu masih banyak kegiatan seru lainnya yang membuat para murid tetap betah di sekolah. Salah satunya adalah diselenggarakannya berbagai macam festival yang diadakan rutin tiap tahun.
Jenisnya mulai dari pekan olahragara, camping tour, sampai yang paling ditunggu adalah festival budaya atau disebut Bunkasai. Dalam festival Bunkasai, para siswa dibebaskan untuk mendekorasi kelasnya secantik mungkin. Selain itu, ada juga stand-stand jajanan Jepang yang menarik.
[page_break no="5" title="Dilarang Bermain Gadget"]
Meskipun Jepang dikenal sebagai negara terdepan dalam urusan menciptakan berbagai macam teknologi canggih, namun ada peraturan keras dimana para murid dilarang membawa gadget ke sekolah.
[duniaku_adsense]
Peraturan ini dibuat bukan semata-mata agar para murid fokus belajar tapi juga meniadakan perbedaan kelas sosial antara si kaya dan si miskin.
[page_break no="6" title="Waktu Belajar yang Gila-Gilaan"]
Mungkin ini yang menjadi faktor penting mengapa Jepang menjadi salah satu negara maju di dunia. Pasalnya, kegiatan belajar mengajar di Jepang kurang lebih dilakukan selama tujuh jam mulai dari pukul delapan pagi sampai empat sore.
[duniaku_baca_juga]
Selepas selesai sekolah, masih banyak murid yang mengambil kursus di luar jam belajar mereka. Bahkan beberapnya juga masih melakukan pekerjaan paruh waktu. Alhasil para murid di Jepang baru akan tidur malam rata-rata diatas pukul 23.00.
Mungkin beberapa hal mengenai sekolah di Jepang di atas, bisa kita tiru untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Setuju?
Diedit oleh Febrianto Nur Anwari