Opini: 5 Kekurangan Saitama Sebagai Hero di One Punch Man
Ada banyak aspek yang harus dipelajari Saitama
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari segi kekuatan, Saitama mungkin yang terkuat di One Punch Man.
Meski begitu untuk aspek heroik, Saitama punya beberapa kekurangan.
Meski sudah banyak membasmi monster, nyatanya Saitama malah masih belum dapat respek sama sekali dari masyarakat yang selama ini ia lindungi. Rupanya, hal itu disebabkan Saitama tak dianggap sebagai pahlawan ideal.
Apa saja kekurangan Saitama sebagai hero di One Punch Man? Ini lima contohnya!
Baca Juga: Ini Alasan Blast Memang Cocok Jadi Hero Nomor 1 di One Punch Man!
1. Saitama jarang diperlihatkan menolong orang kesusahan
Salah satu mengapa Saitama tak pernah dihormati masyarakat adalah karena ia kurang disorot saat membantu orang-orang.
Momen ia terlihat membantu warga sipil sendiri terbilang sedikit. Contohnya adalah saat menyelamatkan gadis kecil yang nyaris dibunuh Vaccine Man dan menolong anak kecil saat Sonic berbuat onar di kota.
Kebanyakan aksi heroiknya adalah membantai para monster sendirian.
Jadi tak perlu heran, mengapa Mumen Rider lebih populer dari Saitama meski lebih lemah dari segi kekuatan.
Yah, itu karena Mumen Rider lebih terlihat rajin membantu orang sipil mulai dari tugas remeh seperti mengambilkan balon di pohon sampai evakuasi penduduk saat sedang darurat.
2. Sikap cueknya sangat parah
Salah satu kekurangan Saitama adalah sikap cueknya.
Memang sih saat sedang serius, terkadang Saitama begitu peka dan awas dengan keadaan sekitarnya. Namun terkadang, ia bisa menjadi apatis saat bertemu penjahat dari kalangan manusia.
Contohnya adalah saat ia bertemu sosok seperti Hammerhead yang merupakan buronan rank B, Saitama tak pernah bergerak untuk menangkapnya padahal info tentang kriminal tersebut sudah ia tonton di televisi sebelumnya.
Padahal yang namanya kriminal tetap saja berbahaya meski tak separah yang ditimbulkan oleh para monster.
Hal itu juga terjadi saat ia berhadapan melawan Garou di awal pertemuan mereka. Saat itu, Saitama hanya menganggap pemuda itu hanya penjahat biasa.
Reaksi itu juga kembali di perlihatkan setelah Garou mulai bermutasi menjadi monster. Pada saat itu, Saitama justru menganggap Garou hanya pahlawan berkostum keren dan sempat ingin pergi untuk mengajukan komplain karena apartemennya hancur.
Ia baru mau meladeninya Garou untuk bertarung setelah kena dipukul.
3. Tindakannya sering membuat kerusakan yang parah
Kebiasaan buruk ini tampaknya dikarenakan karena emosi Saitama yang mulai menumpul dan kekuatannya yang luar biasa. Makanya, Saitama jarang berpikir panjang setiap hendak menjatuhkan musuh-musuhnya.
Hal itu sudah pertama kali terlihat saat ia melawan raksasa Marugori. Saat memukul monster tersebut, Saitama tak memperhitungkan dampaknya sehingga kota B pun hancur tertimpa badan Marugori.
Terus reaksi Saitama hanya sekedar "ups" saat melihat kehancuran itu terjadi.
Kasus serupa juga terjadi saat Saitama menghancurkan meteor dengan tinjunya. Meski usahanya berhasil, dampaknya justru membuat semua pemukiman hancur. Makanya, masyarakat sampai protes pada pahlawan tersebut.
Padahal Saitama bisa saja tinggal melompat tinggi dan menghancurkan meteor lebih awal sehingga pecahannya terbakar habis oleh atmosfer.
Mungkin Saitama perlu belajar pada Blast yang bisa membaca situasi dengan mengalihkan semua serangan Garou demi keselamatan warga dan pahlawan lain yang kena radiasi.
4. Jarang belajar dan update informasi
Selain kekuatannya, Saitama tak diceritakan memiliki unggulan dalam segi wawasan dan kecerdasan.
Contohnya adalah ia sempat bertindak layaknya pahlawan sehingga dianggap aneh oleh orang sekitarnya. Rupanya, alasan itu karena Saitama tak terdaftar resmi di Asosiasi Pahlawan yang sudah berdiri tiga tahun sebelum dimulainya cerita utamanya.
Hal itu seolah menjelaskan kalau Saitama tak pernah peduli pada perkembangan informasi meski ia sering nonton berita.
Tidak hanya itu, Saitama juga payah dalam kecerdasan sehingga nilai ujian teorinya sangat buruk. Ia beruntung bisa masuk karena nilai ujian prakteknya yang bagus.
Padahal aspek kecerdasan dan kecepatan update informasi sangat penting agar sang pahlawan tidak salah ambil tindakan.
5. Terkadang suka malas-malasan
Kebiasan buruk ini terlihat saat Saitama mulai debut sebagai pahlawan resmi.
Di hari-hari pertamanya bekerja sebagai hero professional, Saitama justru bermalas-malasan dengan membaca komik. Ia baru langsung beraksi setelah diberitahu Genos kalau pahlawan ranking C yang malas kerja akan dipecat.
Namun jika kondisi kembali normal, Saitama ya kembali santai-santai lagi atau bermain game dengan King.
Padahal, Saitama bisa memanfaatkan momen santainya tersebut dengan sekedar berkeliling dan membantu orang yang kesusahan. Dengan begitu, respek masyarakat pun juga akan menjadi positif.
Itulah beberapa kekurangan Saitama sebagai hero di One Punch Man.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Baca Juga: Teori: Bisakah Garou Meniru Kekuatan Serius Saitama di One Punch Man?