Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anime memiliki lebih banyak kategori genre daripada kategori film lainnya. Terdapat sub-kategori bernama shonen dan seinen. Kategori ini digunakan untuk menentukan target usia dan pasar dari anime tersebut.
Kedua genre tersebut dijukuMeski hampir mirip, keduanya berbeda, lho. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini perbedaan shonen dan seinen dan contoh animenya.
1. Pengertian Shonen
Shonen memiliki arti 'anak lelaki' atau 'masa muda'. Kategori ini ditujukan untuk anak laki-laki dari usia 10-18 tahun. Meski ditargetkan untuk anak-anak, anime ini masih bisa dinikmati oleh orang dewasa karena ceritanya yang ringan.
Anime shonen mengangkat cerita persahabatan, kehidupan remaja, anime sport, hingga cerita cinta usia remaja. Berikut ini beberapa rekomendasinya:
- Naruto
- One Piece
- Captain Tsubasa
- Haikyuu!!
- Jujutsu Kaisen
- Kimetsu No Yaiba
- Slam Dunk
- Spy x Family.
2. Arti Seinen
Anime seinen ditujukan pada usia 17-40 tahun untuk kategori yang lebih tua. Mulai dari kisaran anak sekolah, kuliah, hingga orang dewasa.
Anime seinen seringkali memiliki jalan cerita yang rumit dan adegan yang lebih kompleks tentang kriminal, keharmonisan keluarga, hingga politik. Berikut rekomendasinya:
- Tokyo Ghoul
- One Punch Man
- Kaguya Sama, Love Is War
Baca Juga: 10 Hal Menarik dalam Anime Wandering Witch: Journey Of Elaina
3. Perbedaan Shonen dan Seinen
Anime seinen memiliki cerita yang lebih kompleks dan penuh plot twist, sedangkan anime shonen mengandung cerita yang sederhana.
Selain itu, anime shonen berfokus pada adegan penuh aksi dengan kisah yang rumit dan konsep yang lebih dewasa, sedangkan anime sheinen memiliki adegan yang ringan dan menghibur.
Nah, itu dia perbedaan anime shounen dan seinen. Ternyata perbedaan keduanya terdapat di kategori umur karakternya.