Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Indonesia, nama Hisense mungkin lebih familiar di telinga para pengguna Android Smartfren. Karena produsen asal China itulah yang memproduksi beberapa seri Smartfren Andromax, seperti Andromax i, T atau U2. Selama CES 2014 Hisense juga mencoba membuat namanya lebih dikenal di pasar global. Mereka pertama kali mengkonfirmasikan Hisense X1, smartphone raksasa dengan layar IPS berdimensi 6.8-inchi serta resolusi full HD 1080p. Dimensi layar tersebut mendekati ukuran lumrah sebuah tablet, sehingga seandainya Hisense juga menyematkan fungsi stylush, seharusnya pantas disebut sebagai phablet. Tidak seperti tipikal smartphone asal China lainnya, Hisense X1 mengajukan chipset papan atas, yaitu Qualcomm Snapdragon 800 dengan empat core prosesor pada kecepatan 2.3GHz, yang memang lebih dikenal dibandingkan nama-nama seperti MediaTek atau AllWinner di Barat. Apalagi Hisense juga percaya diri akan membawa smartphone super besar ini ke Amerika Serikat pertengahan tahun nanti, tentu saja setelah mereka merilisnya di China dalam waktu dekat ini. Selain chipset yang biasa digunakan di gadget kelas atas tersebut, Hisense X1 menjalankan Android 4.3 KitKat (namun versi yang dijual nanti langsung menjalankan Android 4.4), kamera utama 13-megapixel, RAM 2 GB, internal 16 GB plus micro SD serta baterai berkapasitas besar 3,900mAh. Sayangnya, meskipun juga ditujukan untuk pasar Amerika, ternyata Hisense X1 dengan ketebalan 9,7-mm ini masih bekerja di jaringan 3G HSPA+ saja, belum 4G LTE seperti pada Huawei Ascend Mate 2, meskipun yang dipajang selama CES 2014 adalah model 4G LTE dengan dua slot SIM GSM yang diperuntukkan untuk pasar China. Selain chipset dan layarnya yang lega, sepertinya tidak ada yang spesial dari Hisense X1. Material yang digunakan juga belum bisa masuk kelas premium, dengan panel belakangnya berbahan plastik dof, yang nyaman dalam genggaman dan mencegah selip. Sedangkan antar mukanya juga mendapat beberapa polesan, meskipun tidak sedramatis perubahan besar seperti pada TouchWiz-nya Samsung, Sense-nya HTC atau Color OS-nya Oppo.