TUTUP

Tren Youtuber Indonesia Masa Kini: Semakin Tersiksa, Semakin Laris?

Video challenge ini akan mengajarkan, bahwa ternyata cobaan hidup yang berat itu ternyata tidak seberat dorongan subscriber yang terpuaskan ketika kalian berhasil melalui level 5.

Jumlah Youtuber Indonesia tentu sangat banyak. Dari yang sudah memiliki banyak subscriber hingga yang iseng-iseng menggungah video ke Youtube. Hal ini tentu dipengaruhi dengan potensi pengguna internet di Indonesia yang jumlahnya mencapai ratusan juta.

[duniaku_baca_juga] Youtube kini menjadi lahan yang menjanjikan untuk mencari rejeki. Semakin banyak subscriber dan view, makin besar uang yang mungkin akan didapatkan pemilik akunnya. Akhir-akhir ini ada satu tren yang booming dikalangan Youtuber. Apa itu? Simak ulasan lengkapnya di sini! [page_break no="" title="Tantangan yang Ekstrem"]
“Youtuber” satu kata yang tentunya sudah tidak asing di telinga. Dari presiden, seleb, mahasiswa, pekerja kantoran hingga pelajar semua berlomba-lomba mengunggah video ke dalam Youtube. Youtube bahkan menjadi lahan pekerjaan bagi sebagian orang. Tidak sedikit remaja-remaja yang sering menonton Youtube bercita-cita untuk menjadi Youtuber. Jika kamu menelaah video-video Youtuber Indonesia terkenal, kamu akan melihat satu “tren” yang biasa disebut challenge atau tantangan. Biasanya challenge ini identik dengan hal yang ekstrim. Salah satu contohnya adalah Skip Challange, tantangan yang dapat mengakibatkan kematian. https://www.youtube.com/watch?time_continue=2&v=W7Ehk8m-PVM Tapi kali ini saya tidak akan membahas Skip Challange. Yang akan saya bahas adalah tren makan-makanan super pedas. Jika kamu memasukan keyword “richeese challenge” kamu akan menemukan lebih dari 12.000 video. Selain richeese yang biasanya dijadikan Challange adalah Samyang, bon cabe, buldak, mie abang adek, seblak, dan lain sebagainya. Sebenarnya makanan-makanan di atas masih memiliki rasa pedas dalam “batas yang wajar” tapi para Youtuber biasanya membuat makanan tersebut menjadi lebih pedas. Misalnya saja samyang, produk mie asal korea ini memang terkenal pedas. Tapi biasanya, para Youtuber menambahkan bon cabe level 30 atau menambahkan bumbu samyang hingga 4 saset. [duniaku_baca_juga] Contoh lainnya adalah mie abang adek. Mungkin sebagian dari kamu pernah mendengar apa itu mie abang adek. Mie abang adek menjual mie instan yang ditambakan cabai. Level terpedasnnya adalah 100 cabai, kamu pasti bisa membayangkan seberapa pedas mie itu. Tapi Youtuber bernama “Tanboy kun” merasa 100 cabai masih belum cukup sehingga ia memesan mie abang adek yang di tambah dengan 2 bungkus Samyang (padahal mie abang adeknya saja sudah sangat pedas). [page_break no="" title="Semuanya Demi Subscriber!"]
Ketika memakan makanan ekstrim tersebut apa ia menikmatinya? Tidak, ia sama sekali tidak menikmati mie yang ia makan. Tentu saja karena rasa pedas yang “tidak wajar” dari makanan tresebut. Keringatnya bercucuran dan nafasnya pun terlihat terengah-engah karena menahan rasa pedas. Dalam video berdurasi 12 menit tersebut ia sempat mengatakan “Berat bro seberat cobaan hidup”, berkali-kali juga ia mengatakan “Tapi gua tetep abisin demi subscriber “. Bukan hanya mie abang adek, hal ekstrim lainnya yang dilakukan tanboy kun adalah memakan 30 Potong Richeese Fire Wings lvl 5. Untuk kamu yang sudah pernah mencoba mungkin kamu sudah tau bahwa biasanya orang akan kewalahan menghabiskan 1 porsi ( 6 potong) fire wings level 5, tapi Youtuber ini memakan 30 potong sekaligus. Sekali lagi, apa ia menikmatinya? Jawabannya tidak. Berkali-kali ia mengatakan “demi subscriber,” yang berarti, ia tidak benar-benar ingin melakukannya jika bukan untuk para subscriber channel-nya. Dan jika kamu membandingkan jumlah viewer video Tanboy kun yang makan-makanan biasa dengan makan-makanan pedas ekstrim. Jumlah viewernya jauh lebih banyak ketika ia makan makanan yang super pedas. Youtuber lainnya adalah Han Yoo Ra, Youtuber cantik asal korea ini juga mengikuti tren makan pedas. Di akhir videonya yang berjudul Nuclear Samyang Buldak ia mengatakan “aku mau muntah.” Hal tersebut mungkin karena dia terlalu memaksakan diri memakan “Nuclear Samyang” yang nampaknya sangat pedas.. Entah apa yang terjadi dibalik kamera setelah para Youtuber ini memakan-makanan pedas seperti itu. Namun ... Youtuber Ini sampai masuk Rumah Sakit saat Shooting!! Lanjut di Halaman 2 ............. [page_break no="" title="Ternyata Ini Risikonya"]
Namun, video yang diunggah Samsolese ID ini memperlihatkan seberapa berbahayanya memaksakan diri memakan makanan yang terlalu pedas. Dalam video tersebut salah satu anggota Samsolese ID, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit setelah melakukan buldak challenge. Dalam video dijelaskan, challage terpaksa harus dihentikan karena sesaat setelah melakukan challenge memakan buldak nampaknya ia mengalami sakit di uluhati yang teramat parah sehingga membuatnya tidak dapat bernafas, tensinya saat itu bahkan mencapai 190 (normal 120). Dan lagi-lagi jika kamu membandingkan video-video Samsolese ID yang lainnya, video Buldak challenge ini memiliki jumlah viewer yang lebih banyak. Beberapa penjabaran di atas tentu sudah cukup menggambarkan bahwa semakin ekstrim dan semakin tersiksa para Youtuber ini karena makanan pedas, maka semakin laku dan semakin banyak pula viewer yang menonton video mereka. Sepertinya para Youtuber ini pun telah menyadari bahwa challenge makan pedas ini dapat mendomplang viewer akun Youtube mereka, oleh karena itu tidak heran jika video-video challenge makan pedas tersebar dengan jumlah yang banyak. [page_break no="" title="Makin Tersiksa, Makin Banyak yang Nonton"]
Yang jadi pertanyaan adalah, mengapa ketika para Youtuber ini menderita karena makan makanan pedas viewer mereka justru banyak? Apakah para penontonnya senang melihat mereka kepedasan dan menderita? Komentar dalam video-video tersebut juga tidak sedikit, “lanjutkan ka” banyak juga yang justru memberi referensi apa yang selanjutnya harus dicoba. Mungkinkah mereka yang secara tidak sadar senang melihat para Youtuber tersebut menderita memiliki tendensi psikopat atau antisosial atau yang lebih parah skizofrenia? Apakah memang benar demikian? Atau mungkin mereka menonton hanya untuk kesenangan belaka? Yang jelas, mungkin seharusnya para Youtuber ini memberikan batasan dan lebih berhati-hati. Mendapatkan banyak subscriber tentu suatu hal yang menjanjikan. Namun demikian, keselamatan juga tentu harus dipertimbangkan. Mungkin sebagian dari kamu menganggap bahwa “itu hanya makanan pedas,” tapi tahukah kamu bahwa memaksakan diri atau memakan-makanan pedas dengan jumlah yang berlebih seperti yang dilakukan Tanboy kun pasti berbahaya. [duniaku_adsense] Di sini saya tidak akan menjelaskan seperti apa bahaya memakan makanan yang terlalu pedas karena saya bukan dokter atau ahli gizi. Tapi mungkin kamu bisa mencarinya sendiri di Google seperti apa bahayanya. Jika kamu memasukan keyword “bahaya memakan makanan terlalu pedas” maka kamu akan menemukan lebih dari 300.000 artikel yang membahas mengenai hal tersebut. Yang berarti hal tersebut memang tidak bisa disepelekan. Jika sesekali mungkin bukan masalah, tapi jika terlalu sering tentu akan berbaya. Oleh karena itu, selain para Youtubernya sendiri yang harus membatasi diri, challenge makanan pedas bukan suatu masalah selama tidak terlalu ekstrim dan masih dalam batas kemampuan Youtuber itu sendiri. [page_break no="" title="Apa Sebaiknya yang Bisa Dilakukan Viewer?"]
Para viewer juga mungkin seharusnya tidak “mendorong” mereka untuk melakukannya lagi dan lagi, apalagi jika alasannya hanya untuk kesenangan belaka. Jika kamu memang menyukai Youtuber-youtuber yang kamu subscribe, mungkin akan lebih baik kalau kamu mendukung mereka dengan hal-hal yang positif. Jangan sampai petaka yang dialami Samsolese ID justru menjadi tontonan dan dikonsumsi publik. Jadi bagaimana pendapat kamu mengenai tren challenge makanan pedas yang sepertinya sedang viral di Youtube ini? Apa kamu setuju bahwa memaksakan diri untuk makan-makanan pedas itu berbahaya? Apa kamu mau mendukung Youtuber favorit kamu untuk melakukan hal positif dan tetap sehat? Tuliskan komentar dan pendapat kamu di kolom komentar ya!