TUTUP

Mengerjakan Beberapa Karya Sekaligus? Lihat Tips Ini Dulu!

Jika kamu termasuk pengamat industri kreatif lokal, kamu tentu bisa menyebutkan beberapa nama kreator yang mengerjakan beberapa karya sekaligus. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mereka membagi mood? Simak beberapa tips berikut!

Jika kamu termasuk pengamat industri kreatif lokal, kamu tentu bisa menyebutkan beberapa nama kreator yang mengerjakan beberapa karya sekaligus. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mereka membagi mood? Simak beberapa tips berikut!

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada beberapa kreator yang sanggup mengerjakan beberapa karya sekaligus. Di dunia perkomikan lokal, misalnya, kita bisa melihat orang-orang seperti Sweta Kartika, Annisa Nisfihani, dan Dini Marlina sebagai "kreator super" yang menggarap beberapa judul komik sekaligus.

[duniaku_baca_juga]

Tidak semua kreator punya kemampuan seperti ini, lho. Sebagaimana yang telah kami paparkan di artikel sebelumnya, Alex Irzaqi yang punya kemampuan menggambar setara dengan Sweta Kartika pun tidak bisa multitasking sebagaimana rivalnya.

Hal itu tentu memancing pertanyaan bagi para kreator pemula: kok bisa mereka mengerjakan lebih dari satu karya? Bagaimana cara mereka membagi mood untuk mengerjakan beberapa karya sekaligus? Simak tips-tipsnya, yuk!

[page_break no="1" title="Tips Pertama: Atur Prioritas"]

Clear Vista Consulting

Jika kamu mempunyai beberapa karya yang harus diselesaikan, kamu harus bisa mengatur prioritas pengerjaannya. Jangan semua karya dipikirkan dalam satu waktu yang sama. Kamu tentukan terlebih dahulu, mana yang lebih penting untuk diselesaikan duluan.

"Maksudnya gimana tuh, gan?"

Misalnya kamu punya karya A dan karya B. Dua-duanya harus kamu kerjakan karena sudah punya fanbase yang setia. Untuk mengatur prioritas dari kedua karya yang sama-sama penting tersebut, kamu bisa memikirkan beberapa opsi berikut:

  1. Mana karya yang paling mendekati deadline?
  2. Mana karya yang paling kompleks untuk dibuat?
  3. Mana karya yang fanbase-nya lebih galak?
  4. Tambahkan sendiri opsi pertimbanganmu ...

[read_more id="359849"]

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu penting agar kamu bisa menilai karya mana yang punya bobot paling besar untuk diselesaikan terlebih dahulu. Jika kamu sudah bisa menentukan prioritas, maka menentukan penyelesaiannya akan lebih mudah.

[page_break no="2" title="Tips Kedua: Bagi Waktu"]

Bagi pemula, membagi waktu merupakan hal yang cukup sulit. Pasalnya, tidak semua orang punya kebiasaan multitasking. Bagi yang sudah terbiasa dikejar deadline kantor mungkin gampang, tetapi bagaimana dengan kreator muda yang belum terbiasa dengan sistem kejar tayang?

Tenang, susah bukan berarti mustahil. Untuk mengatasi masalah ini, kamu hanya perlu membiasakan diri dengan dasar-dasar manajemen waktu, salah satunya adalah membuat jadwal.

[duniaku_baca_juga]

Katakanlah kamu punya tiga komikstrip, yakni komik A dengan genre romansa, komik B dengan genre aksi, dan komik C dengan genre horor. Bagaimana cara kamu menyelesaikan ketiga komik ini dalam satu minggu yang sama?

Membayangkan studi kasus di atas rasanya sudah pusing, bukan begitu? Tentu saja, hal itu karena kita membayangkan semuanya secara sekaligus, tetapi tidak mencoba merapikannya. Untuk mengatasinya, kamu perlu membuat penjadwalan.

Sumur Boto

Misalnya: komik A dikerjakan hari Senin, komik B dikerjakan hari Rabu, dan komik C dikerjakan hari Jum'at. Agar lebih tertata, kamu bahkan bisa menuliskan jadwal-jadwal tersebut di atas time table yang bisa dibeli di toko buku terdekat.

Selain efektif, pembagian waktu seperti itu juga bermanfaat agar kita lebih disiplin dan lebih konsisten dalam berkarya. Upaya ini akan mencegah terbengkalainya karya dan lautan WIP (Work In Progress).


Tips mengerjakan beberapa karya sekaligus belum selesai, masih ada tips penting di halaman selanjutnya!

[page_break no="3" title="Tips Ketiga: Give Yourself a Little Break"]

Istirahat. Ya, istirahat sejenak adalah salah satu hal penting untuk seorang kreator dari karya-karyanya. Ini dengan catatan tebal bahwa istirahat sejenak bukan berarti mager atau malas gerak.

Istirahat sejenak ini adalah untuk mengatur mood dan kesehatan kreator. Tentu, nggak ada yang mau kesehatan menjadi terganggu akibat terlalu keras berkarya. Berkarya itu tujuannya adalah untuk menghibur diri dan orang lain, bukan cuma orang lain, kamu harus ingat hal itu.

Itulah kenapa, di tips yang kedua, kami menyarankan agar penjadwalan dibuat selang-seling. Hal itu dilakukan agar hari-hari yang kosong bisa kamu gunakan untuk memompa mood dan semangat yang sempat hilang.

Berkaitan dengan kesehatan, beristirahat memang sudah terbukti akan mengembalikan energi dan kesehatan mental kita sebagai manusia. Dr Matthew Edlund, dokter spesialis tidur mengatakan bahwa istirahat sama pentingnya seperti tidur.

"Banyak dari kita yang terlalu sibuk sampai mempersepsikan istirahat sebagai kelemahan - sebagai sesuatu yang membuang-buang waktu. Padahal, faktanya, (istirahat) adalah kebutuhan biologis. Semua sains menunjukkan bahwa kita perlu istirahat untuk tetap hidup, sama seperti kita membutuhkan makan," ujar Dr Edlund.

Ingat, istirahat tidak sama dengan mager. Istirahat itu bersifat biologis (kebutuhan badan), mager itu bersifat psikologis (malas).

[page_break no="4" title="Tips Keempat: Sesuaikan Kapasitas Diri Kita"]

Tips mengerjakan beberapa karya sekaligus yang terakhir ini adalah yang paling esensial sebenarnya.

Jika kamu belum siap dan memang belum punya kapasitas untuk membuat beberapa karya sekaligus, tidak perlu memaksakan diri. Fokus saja membuat satu, tetapi terus dikembangkan sampai kamu betul-betul mengerti cara mengatur waktu, mood, maupun teknik dalam berkarya.

[duniaku_adsense]

Tidak usah terburu-buru, "pelan-pelan namun berkembang teratur" jauh lebih baik daripada "besar secara tiba-tiba namun tak terkendali". Ingat, setiap orang mempunyai kapasitas orang berbeda-beda, tidak usah memaksa mau menyetarakan diri dengan senpai.

Diedit oleh Snow