Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karena manga Assassination Classroom kini telah tamat, mari kita lihat kembali 10 momen terbaik Assassination Classroom! (Spoiler Alert)
Assassination Classroom akhirnya tamat pada 14 Maret lalu. Manga karya Yuusei Matsui ini menarik banyak perhatian karena premis ceritanya yang menarik dan juga memiliki banyak sekali pesan moral di dalamnya. Meski telah tamat, tetapi banyak sekali hal yang terjadi dalam manga ini dan membekas di hati. Apa sajakah momen itu? Yuk, kita lihat kembali 10 momen terbaik Assassination Classroom di bawah ini!
Perlu diingat, bahwa semua yang ada dalam daftar ini kita ambil dari manga dan bukan anime/OVA/live-action. Selain itu, daftar ini bakalan penuh dengan SPOILER dari manga-nya. Jadi, jika kalian tidak mau kena spoiler, sebaiknya lewati saja artikel ini.
[WARNING: SPOILER ALERT!!]
Crossdress
Semenjak awal kemunculannya, banyak yang mengira kalau Nagisa itu cewek. Tentu saja, saya juga berpikir begitu—bahkan saya iseng membaca Assassination Classroom gara-gara melihat gambar Nagisa. Para laki-laki pasti kecewa begitu tahu kalau Nagisa itu seorang cowok. Meski begitu, dalam manga Assasination Classroom terdapat beberapa momen dimana Nagisa mengenakan rok dan berdandan layaknya seorang cewek.
Saya memang bukan pecinta trap—bahkan bisa dibilang benci—tapi untuk Nagisa Shiota, Hideyoshi Kinoshita, dan Tostuka Saika saya beri pengecualian (pengecualiannya banyak banget?). Melihat Nagisa ber-crossdress adalah salah satu momen terbaik Assassination Classroom—dan merupakan momen terbaik bagi para pecinta trap di luar sana.
Bloodlust
Bloodlust/nafsu membunuh adalah salah satu hal yang juga disorot dalam Assasination Classrom. Setiap karakter dalam manga ini memiliki Bloodlust mereka masing-masing dan menariknya, setiap Bloodlust itu memiliki metafor unik. Jika Bloodlust milik Nagisa digambarkan sebagai seekor ular, maka milik Kanzaki digambarkan dengan tengkorak.
Lanjut ke halaman 2…
[page_break no="8" title="Nagisa mencium Kayano"]
Nagisa x Kayano adalah salah satu pairing yang paling difavoritkan oleh fans Assasination Classroom (selain pairing Nagisa x Karma yang dibuat oleh para fujoshi). Ya, banyak sekali yang menantikan perkembangan proses kisah Nagisa x Kayano selama cerita ini berlangsung, dan momen Nagisa mencium Kayano adalah salah satu momen terbaik dalam Assasination Classroom yang bakalan membuat fans keduanya menjerit.
Sayangnya, dalam ending Assasination Classroom, keduanya tidak diceritakan telah resmi menikah atau tidak, tetapi salah satu halaman dalam chapter terakhir Assasination Classroom benar-benar mencurigakan:
Kayano… hamil? Kita butuh penjelasan atas hal ini!!
[page_break no="7" title="Karma Yang Semakin Dewasa"]
Akabane Karma menjadi salah satu karakter yang paling difavoritkan dalam Assasination Classroom. Seperti Nagisa, karakter yang satu ini juga sering disorot. Berawal dari seorang murid berandalan yang liar, karakter Karma mengalami perkembangan menuju dewasa dengan baik.
Dalam manga, kedewasaan Karma sendiri diperlihatkan ketika dia menundukan kepalanya agar Yada dilepaskan dari The Wolfpack, grup Mercenary yang ditugasi untuk membunuh Koro-sensei. Bukan sesuatu yang mudah untuk memohon dan meminta maaf disaat kita berada dalam posisi yang benar—terlebih lagi bagi Karma. Tetapi dia bisa melakukannya dan menunjukan bahwa dia telah lebih dewasa.
Lanjut ke halaman 3…
[page_break no="6" title="Kelas E vs The Wolfpack"]
Memasuki arc terakhir, Kelas E harus melawan The Wolfpack—grup mercenary yang bertugas untuk mengamankan gunung tempat Koro-sensei dieksekusi. The Wolfpack sendiri diceritakan sebagai tentara bayaran yang sangat kuat, bahkan pemimpinnya, Craig Houjou, dikatakan tiga kali lebih kuat daripada Karasuma. Hal itu terbukti ketika mereka dengan mudahnya menculik seluruh murid kelas E dengan cepat.
Meski pernah “kalah” sekali, seluruh murid Kelas E pun kembali berhadapan dengan The Wolfpack. Pertemuan kedua dua tim ini berakhir berat sebelah dengan kemenangan Kelas E. Momen di mana para anggota The Wolfpack satu per satu tumbang oleh murid Kelas E benar-benar merupakan salah satu momen terbaik dalam Assassination Classroom.
[page_break no="5" title="Kelas E Menang Pertandingan Baseball"]
Salah satu tema terbesar dalam Assasination Classroom adalah social justice. Seluruh murid Kelas E selalu ditindas dan diperlakukan tidak adil oleh guru dan murid-murid lain karena kemampuan mereka yang inferior dibandingkan dengan murid lain. Perlakuan tidak adil tersebut tentunya membuat para pembaca marah dan ingin sekali rasanya membalas perlakuan mereka. Nah, salah satu chapter dalam Assasination Classroom memperlihakan bagaimana kerja keras dapat mengalahkan mereka yang ‘superior’.
Pada chapter 34 – 36 manga Assasination Classroom, saat turnamen olahraga antar kelas, diceritakan bahwa Kelas E hanya boleh berpartisipasi sebagai “tim hiburan” di mana mereka bakalan dihajar habis-habisan dalam pertandingan Baseball. Tim Kelas E yang diremehkan pun berlatih dengan keras dan giat hingga akhirnya memenangkan pertandingan Baseball melawan klub Baseball sekolah. Pertarungan strategi yang seru dan kemengan E dalam pertandingan tersebut layak menjadi salah satu momen terbaik Assassination Classroom.
Lanjut ke halaman 4…
[page_break no="4" title="Pandangan Murid-Murid Lain Terhadap Kelas E Yang Mulai Berubah"]
Yep, kelas E yang biasa dipandang sebelah mata pun akhirnya mulai merengsek naik dan dapat berkompetisi dengan mereka yang lebih superior. Semua latihan dan kerja keras yang dilakukan oleh kelas E pun terbayarkan ketika mereka kembali mengalahkan kelas A.
[page_break no="3" title="Perpisahan Kelas E dan Koro-sensei"]
Mungkin yang satu ini lebih tepat disebut sebagai momen paling menyedihkan dalam manga Assasination Classroom. Setelah satu tahun murid-murid kelas E menghabiskan waktu bersama Koro-sensei, akhirnya tibalah saatnya bagi mereka untuk “membunuh” Koro-sensei. Perpisahan Koro-sensei dengan murid-muridnya benar-benar menyentuh…
Lanjut ke halaman 5…
[page_break no="2" title="Nagisa vs Takaoka"]
Tokoh utama dalam manga Assassination Classroom, Nagisa Shiota, adalah seorang cewek cowok yang tidak memiliki kemampuan yang menonjol. Fisik dan kecepatannya jauh berada di bawah murid laki-laki yang lain. Meskipun begitu, Nagisa memiliki keahlian khusus dalam hal membunuh sebagai seorang assassin.
Pada chapter 41, kita dapat melihat bagaimana Nagisa menggunakan bakatnya dalam membunuh ketika melawan guru pengganti, Takaoka. Momen saat Nagisa berjalan pelan mendekati Takaoka dan mengalahkannya benar-benar salah satu momen terbaik dalam Assassination Classrom—dan mungkin adalah momen paling keren dalam manga ini.
[page_break no="1" title="Nagisa Menjadi Guru"]
Itulah tadi 10 momen terbaik Assasination Classroom. Bagaimana denganmu, apakah momen terbaik dalam Assasination Classroom yang paling kamu sukai? Suarakan pendapatmu dikolom komentar ya…