Kali ini, kita kembali ke masa lalu dan membahas polisi neraka yang membasmi semua hal, Inferno Cop! Kenapa sih, anime absurd satu ini bisa sepopuler itu?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pada akhir tahun 2012, studio produksi Trigger mengguncang dunia dengan anime pendeknya: Inferno Cop! Kenapa sih anime ini bisa begitu populer?
[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/07/05/3-anime-baru-studio-trigger/" title="3 Anime Baru Studio Trigger Diumumkan, Gridman Salah Satunya!"] Hampir lima tahun berlalu sejak
Inferno Cop mengakhiri masa tayangnya yang cukup singkat. Lewat gelaran AnimeNEXT 2017 studio Trigger mengabarkan bahwa mereka sedang dalam tahap pengerjaan untuk membuat musim kedua dari petualangan polisi dengan kepala membara ini. Tapi, apa sih yang membuat
Inferno Cop menjadi sebuah
cult hit yang digemari banyak orang? [duniaku_baca_juga] [page_break no="1" title="Animasi"]
Animasi di dalam
Inferno Cop bisa dibilang jauh berbeda kalau dibandingkan dengan anime-anime pada masanya. Kalau anime-anime lain memiliki animasi yang natural, maka anime yang satu ini lebih seperti wayang. Setiap karakter hanya memiliki satu gerakan, yaitu gerakan seluruh badan. Lihat saja contohnya adegan balapan berikut:
Semua peserta balapan melakukan
drift yang luar biasa! [page_break no="2" title="Jalan Cerita? Apaan Tuh?"]
Kalau kita lihat ke belakang, banyak anime-anime yang berusaha menyampaikan cerita yang cukup besar dan megah. Seperti misalnya seorang anak sekolah yang berusaha menyelamatkan dunia dari kehancuran total, atau sekelompok anak muda yang bisa berubah menggunakan
notebook menjadi sosok lain yang berusaha menyatukan manusia dengan menggunakan media sosial. Tapi,
Inferno Cop tidak memiliki itu semua. Alih-alih sebuah cerita yang megah, setiap episode kita disajikan dengan sebuah situasi yang teramat
random, dan kita bisa melihat apa yang dilakukan oleh penegak hukum dari neraka ini untuk menyelesaikan situasi tersebut.
Misalnya, pada episode kedua, sang polisi tenggelam dan dihadapkan dengan musuh yang mampu bergerak cepat di dalam air. Dengan kecepatannya yang tinggi, musuh tersebut berhasil menyudutkan polisi dari neraka tersebut, hingga ia terpaksa menggunakan pistolnya. Tapi... ternyata monster tersebut kebal peluru! Episode-episode berikutnya juga tidak kalah absurd. Mulai dari pergi berlibur ke Mesir, hingga badannya berubah menjadi mobil. Dari awal,
Inferno Cop tidak menganggap dirinya serius dan juga tidak berharap penonton menganggapnya serius. [duniaku_adsense] [page_break no="3" title="Inferno Cop Adalah Kita"]
Yang aneh dan cukup mengejutkan dari serial pendek ini adalah dalam beberapa bagian ia bisa nampak sebagai sebuah kritik sosial terhadap masyarakat. Dalam episode 1 contohnya, ada seorang polisi biasa yang mencoba menghalangi kejahatan oleh geng Southern Cross terhadap seorang ibu yang sedang hamil. Tapi, saat geng tersebut bilang mereka membayar pajak, polisi tersebut melengos pergi. Beberapa kali juga mereka menampilkan penegak hukum yang tidak baik. Tapi mungkin bagian terpentingnya adalah bagaimana anime ini mengajarkan bahwa kita semua adalah
Inferno Cop. Mulai dari bagaimana kita yang seharusnya melakukan sesuatu tapi malah melakukan hal bodoh yang sama sekali tidak ada hubungannya, hingga bagaimana kita mungkin akan masuk neraka
(lol).
Pada akhirnya,
Inferno Cop bukanlah sebuah anime yang kalian tonton untuk mendapatkan esensi ceritanya, tapi apa yang kalian cari adalah pengalaman yang mampu diberikan. Kalau kalian belum pernah menonton anime ini, penulis menyarankan kalian untuk mengosongkan satu hari penuh (atau beberapa jam saja, sih sebenarnya) untuk duduk dan tenggelam dalam kisah heroik polisi tengkorak ini. Tenang, animenya bisa ditonton secara gratis kok di kanal YouTube mereka. Penulis harap, lewat retrospeksi ini kita semua tidak melupakan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh
Inferno Cop dengan menggunakan jurus pamungkasnya:
Devil's Satan Hellhound Grenda's Kind Hand. F B I! F B I!
Diedit oleh Fachrul Razi