TUTUP

Tokimeki Sensor: Alat ini Bisa Mengetahui Kamu Nijikon atau Tidak!

Sepertinya menarik untuk dicoba....

Jepang sepertinya terus menghasilkan ide-ide unik terkait dengan budaya otaku. Jika beberapa otaku masih ragu apakah ia menyukai makhluk 2D (nijikon) atau ia masih cukup normal untuk memilih makhluk 3D. Kini para otaku yang masih galau ini bisa pastikan ia nijikon atau tidak dengan Tokimeki Sensor ini!

Sebuah perusahaan yang memproduksi semi-konduktor, ROHM. Memamerkan alat terbaru mereka pada pameran elektronik CEATEC Japan, yang diberi nama Tokimeki Sensor (Sensor denyut jantung). Dengan alat ini, kalian bisa memastikan apakah kalian lebih menyukai makhluk 2D dan pantas dilabeli sebagai nijikon. Atau kalian cukup normal untuk lebih memilih makhluk 3D. Alat ini akan memonitor denyut jantung kalian saat ditembak oleh karakter 2D dan 3D dengan sensor cahaya. Denyut jantung kalian kemudian akan diukur untuk dipastikan apakah kalian nijikon atau tidak.

Pertama-tama kalian akan ditembak oleh karakter 2D yang muncul di layar.

Kemudian kalian berpaling ke jendela sebelahnya dan akan ditembak oleh orang yang berpenampilan mirip dengan karakter 2D sebelumnya. Kalian bahkan akan diberi replika surat cinta agar lebih mendalami situasi romantis ini.

Setelah itu layar akan menampilkan meteran yang menunjukkan tingkat ketertarikan kalian pada makhluk 2D atau 3D.

Kemudian kalian juga bisa berfoto bersama membentuk lambang hati dengan pilihan hati kalian yang sesungguhnya.

Atau dengan keduanya jika mungkin ternyata kalian cukup fleksibel untuk bisa menyukai keduanya.

Awalnya ide ini berasal dari postingan april mop di halaman facebook ROHM.

[embedly url="https://www.facebook.com/RohmSemi/posts/642459652555070:0"]

Namun ternyata postingan ini mendapatkan reson yang cukup baik dari para netizen. ROHM pun kemudian memutuskan untukmewujudkan ide gila ini.  Alat ini pun akhirnya dibuat dengan kerjasama dengan TECHMAC.

"Sensor cahaya bukanlah sebuah teknologi baru, namun kami memamerkan alat ini dalam pameran ini sebagai perwujudan visi kami: mewujudkan mimpi dengan menciptakan alat", ujar Konishi Mayu, kepala periklanan ROHM.

Sepertinya lambat laun publik Jepang semakin terbiasa dengan berbagai efek samping dari budaya otaku seperti munculnya nijikon. Walaupun hal ini tidak semerta-merta menghapus pandangan negatif yang melekat kepada otaku khususnya mereka yang mengidap nijikon. Bagaimana dengan kalian? Berminat untuk mencoba alat ini? Atau mungkin ada beberapa dari kalian yang merasa mampu membuat alat yang serupa?

sumber: [outbound_link text="itmedia" link="http://www.itmedia.co.jp/lifestyle/articles/1510/08/news083.html"] dan [outbound_link text="monoist" link="http://monoist.atmarkit.co.jp/mn/articles/1510/06/news133.html"]