Konvoi moge ini dinilai telah mengganggu pengguna jalan lain yang merasa dinomor duakan. Sepakatkah kamu dengan tindakan pengguna sepeda ini?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Konvoi motor besar Harley Davidson (yang lebih dikenal dengan moge) sabtu kemarin nampaknya tidak bisa berjalan lancar. Erlanto Wijoyono, seorang warga Codongcatur bersama Andika turun dengan sepedanya untuk mencegat para peserta konvoi yang tidak taat aturan lalu lintas. Lewat aksi yang dilakukan di perempatan Condongcatur, Sleman, DI Yogyakarta ini mereka mencoba mengingatkan para pengguna moge untuk lebih menghargai pengendara lainnya.
Aksi yang dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB ini, awalnya dilakukan Erlanto Wijoyono (32), warga Condongcatur bersama Andika (19), di Perempatan Condongcatur Sleman. Lalu kemudian seorang warga lain turut dalam aksi ini. [read_more id="214966"] Mereka menghadang dan sempat berdebat dengan salah satu pengendara motor berharga ratusan juta ini. Warga meminta pengendara moge menaati peraturan dan tidak membunyikan sirine. Aksi ini dilakukan menggunakan sepeda milik Wijoyono. Menurut Andika, aksi ini dilakukan setelah melihat pengendara moge yang melanggar aturan. Sebab, hari ini memang ada kegiatan komunitas pengendara moge di kota gudeg ini. "Beberapa dari pengendara Harley (Davidson) melanggar lalu lintas," ungkap Andika ditemui di perempatan Condongcatur, Sabtu (15/8/2015). Ia prihatin, karena aksi pelanggaran lalu lintas seperti dibiarkan saja oleh pihak kepolisian. Bahkan, menurut dia, aksi ini mendapatkan kawalan Polisi.
"Polisi diam saja, malah terkesan melindungi. Di perempatan Monjali (Museum Jogja Kembali) sudah ramai, dan kita sepakat melakukan aksi ini," tambahnya. Andika menuturkan, pengguna jalan lainnya merasa dinomorduakan. Padahal sama-sama membayar pajak. Dengan aksi ini, dia berharap, pengguna moge menghargai pengendara lainnya. "Kami mendukung acara (pengendara moge) di Yogyakarta, tetapi patuhilah rambu dan orang lain. Kita sama-sama mempunyai hak untuk menggunakan jalan raya. Harusnya saling menghormati pengguna jalan," tandas Andika. Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Pusat Komjen (Purn) Nanan Sukarna mengatakan karena jumlahnya ribuan pasti akan mengganggu perjalanan. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengaturan. Soal aksi pencegatan, pihaknya belum mengetahui. [read_more link="www.duniaku.net/2015/08/16/insiden-pencegatan-konvoi-moge-siapa-yang-salah/" title="Insiden Pencegatan Konvoi Moge, Siapa Yang Salah?"] "Kami yang bertanggung jawab kalau ada apa-apa. Kalau ada oknum anggota kami yang tidak benar maka perlu ambil tindakan tegas buat mereka," kata Nanan Sukarna pada upacara pengibaran bendera di acara HUT RI di Candi Prambanan yang diikuti ribuan bikers Harley Davidson seluruh Indonesia. Sementara terpisah, Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, tidak ada perbedaan pengguna motor gede dan biasa. Semuanya harus mentaati aturan dan tata tertibnya. "Kalau aturan lalu lintas semua harus tertib," papar Anny.
Aksi ini pun seketika menyebar di media sosial. Mulai dari twitter hingga path, aksi ini mendapat begitu banyak pujian. Lewat fanpage nya misalnya, Aksi seorang pesepeda berbaju hitam menghadang laju konvoi Moge di sebuah perempatan jalan di Yogya ramai diperbincangan publik di media sosial. Mulai dari twitter sampai path, aksi pemuda itu banyak dipuji. "
Katanya sering latihan safety riding,,,tp smua lampu merah diterobos aja,,,dan anehnya kagak polisi di pos kagak keliatan batang hidungnya," ungkap sebuah akun dengan username Mas Antok