TUTUP

#TGS2014 Yuk Kenal Lebih Dekat Studio Game Wakil dari Indonesia!

... mulai dari Touchten, Artoncode Indonesia, Kidalang, hingga Digital Happiness!

Booth Indonesia Game Studios dalam TGS 2013 lalu[/caption] Selama beberapa tahun terakhir, nama Indonesia selalu ikut memeriahkan pagelaran Tokyo Game Show (TGS). Tak terkecuali dengan tahun ini, dimana Indonesia juga mengirimkan beberapa wakilnya untuk mengikuti ajang tahunan tersebut. Dengan kembali mengusung nama Indonesia Game & Art Studios dan di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), beberapa studio papan atas Indonesia siap mengisi booth 1-C1 di Asia New Stars Area selama TGS 2014 berlangsung tanggal 18 hingga 21 September 2014 besok. Selain memamerkan karya mereka, Indonesia Game & Art Studios ini juga akan membagikan sebuah booklet yang berisi data-data dan portofolio hasil karya merek. Siapa saja developer Indonesia yang ikut meramaikan TGS 2014 dan mengisi booth di Indonesia Game & Art Studios ini? Yuk kita kenal mereka satu per satu!


[page_break no="1" title="Kidalang"]
Nama developer asal Bandung ini mungkin sudah tidak asing bagimu yang selalu mengikuti perkembangan industri game dalam negeri. Namanya semakin meroket bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia internasional setelah berhasil menyabet gelar dalam kompetisi Tizen App Challenge yang diselenggarakan di Barcelona, Spanyol bersamaan dengan diselenggarakannya Mobile World Congress (MWC) 2014 akhir Februari 2014 lalu. Lewat Sage Fusion 2, Kidalang berhasil menyabet dua gelar dalam ajang tersebut, yaitu juara pertama di kategori Roleplaying and Strategy serta game berbasis HTML 5 terbaik. Selain Sage Fusion 2 yang saat ini sudah bisa kamu mainkan di iOS, Android dan Blackberry Z10, Kidalang juga memiliki beberapa produk lain seperti prekuelnya, Sage Fusion dan juga sebuah visual novel An Octave Higher yang akan segera dirilis dalam waktu dekat.
[page_break no="2" title="Touchten Games"]
Berawal dari sebuah ide keluarga untuk memanfaatkan "angpao" agar tidak terbuang sia-sia, Touchten Games akhirnya menjelma menjadi salah satu kekuatan besar di industri game Indonesia saat ini. Bahkan dalam satu tahun terakhir, mereka bukan hanya fokus dalam pengembangan game saja, melainkan juga bertindak sebagai publisher untuk beberapa developer gam Indonesia, serta meluncurkan sebuah platform yang bisa memberikan insentif bagi para pemain game-game buatan mereka. Nama Touchten sendiri mulai melejit dengan Sushi Chain yang sempat masuk dalam top rank di iTunes. Setelah itu, kesuksesan terus diraih dengan game-game yang dirilis selanjutnya seperti Infinite Sky yang sampai berhasil menembus pasar China dan Jepang, hingga Train Legend yang sempat menjadi salah satu game yang difiturkan di Google Play Store. Beberapa game terakhir mereka juga merajai peringkat di beberapa toko aplikasi, seperti Teka Teki Saku yang berhasil melampaui peringkat dari beberapa aplikasi populer di Indonesia seperti Path.
[page_break no="3" title="Artoncode Indonesia"]
Artoncode Indonesia dikenal juga seringkali membuat gebrakan-gebrakan baru di industri game Indonesia. Mulai dari menggandeng Vandaria dan bersiap untuk menelurkan novel dan game mobile dari Winterflame, bekerja sama dengan developer asal Malaysia Ace Adventure untuk menghadirkan RPG dengan nuansa Kimia berjudul ChemQuest, hingga menggandeng Emtek Grup, perusahaan induk dari beberapa stasiun TV di Indonesia seperti SCTV dan O Channel untuk mewujudkan platform lintas animasi-game. Baru sekitar dua tahun di industri game Indonesia, Artoncode sudah menghasilkan tiga produk dan memenangkan kurang lebih enam gelar. Tiga produk yang sudah dirilis Artoncode antara lain Faunia Rancher, Faunia Paw yang dirilis bekerja sama dengan Lyto Mobi, dan aplikasi karaoke untuk anak-anak, Harmoni.
[page_break no="4" title="Anantarupa Studios"]
Anantarupa bisa dibilang merupakan salah satu developer game yang masih muda di Indonesia. Anantarupa adalah game serta IT Developer yang didirikan pada tahun 2011. Area pekerjaan mereka meliputi hampir semua aspek dalam pengembangan game, mulai dari asetbuilding sampai memproduksi keseluruhan game bagi platform iOS, Android serta PC. Anantarupa dikenal sebagai studio yang kerap memasukkan unsur-unsur lokal ke dalam sebuah game. Game pertama mereka adalah Majapahit Online Kshatriya Varna, sebuah game strategi berbasis web dengan kerajaan Majapahit sebagai fokus utamanya. Dari draft booklet yang kita terima, Anantarupa akan membawa Boma Naraka Sura ke TGS 2014 kali ini. Boma Naraka Sura sendiri sempat menarik perhatian dalam Increfest 2012 lalu, dan berhasil menjuarai kategori Games yang dilombakan. Anantarupa sendiri dalam TGS tahun ini mendapatkan tugas sebagai organizer untuk Indonesia Game & Art Studios.
[page_break no="5" title="Rolling Glory dan Manikmaya Games"]
Sudah sekian lama Manikmaya Games dikenal sebagai salah satu produsen board game bernuansa lokal di Indonesia, antara lain Mat Goceng dan Mahardika. Bukan hanya board game dalam bentuk fisik, melainkan juga board game dalam bentuk digital seperti Kucing Sumput yang lagi-lagi juga membawa unsur lokal di dalamnya. Sedangkan Rolling Glory, meskipun baru didirikan pada tahun 2012 tetapi sudah menelurkan banyak produk, baik dalam bentuk game maupun aplikasi. Salah satu produk yang berhasil mereka telurkan adalah The Great Adventure of Botchi, sebuah buku cerita interaktif yang dikhususkan untuk anak-anak mulai usia empat tahun. The Great Adventure of Botchi inilah yang mereka kembangkan bersama Manikmaya Games, dan akan menjadi salah satu menu mereka dalam Indonesia Game & Art Studios di TGS 2014. Selain enam studio yang tergabung dalam Indonesia Game & Art Studios di atas, Indonesia juga akan diwakili oleh Digital Happiness dalam ajang Sense of Wonder Night 2014. Sense of Wonder Night 2014 atau yang disingkat dengan SOWN 2014 merupakan ajang yang sudah berlangsung sejak tahun 2008 lalu. Tujuan dari SOWN adalah untuk mencari ide game baru yang bukan hanya mampu mengejutkan dunia, namun juga bisa merubahnya melalui sebuah “Sense of Wonder”. Digital Happiness menampilkan DreadEye, proyek lanjutan mereka setelah DreadOut yang dimainkan menggunakan Oculus Rift. Beberapa studio lain dari Indonesia juga terlihat akan mengisi booth dalam Asia New Stars Area. Berikut ini adalah daftarnya.
  1. Altermyth
  2. Bamboomedia Cipta Persada
  3. Enspire Studio
  4. Inmotion & Oray Studios
  5. SignDesign
  6. Tinker Games
  7. KreeApe Indonesia
Duniaku menjadi salah satu media resmi TGS 2014. Satu-satunya yang berasal dari Indonesia![/caption] Sebagai satu-satunya media partner resmi dari Indonesia, Duniaku akan terus mengabarkan bagaimana kiprah para developer Indonesia ini dan juga event TGS 2014 secara keseluruhan langsung dari Jepang. Ikuti terus ya! Duniaku Network adalah media partner #TokyoGamesShow untuk Indonesia.