Pertama kalinya PopCon hadir di Surabaya. Bagaimana serunya event ini? Simak liputan dari Duniaku di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tahun ini PopCon tampil sedikit berbeda dengan menggelar event "pemanasan" di Surabaya lewat PopCon Surabaya 2016. Seseru apa acaranya?
Setiap tahun, gelaran PopCon Asia selalu menjadi barometer jika ingin melihat bagaimana perkembangan industri kreatif di Indonesia. Hampir semua elemen industri kreatif hadir di acara ini, mulai dari komikus, animator, developer game, hingga komunitas
cosplayer. Nah, ada yang berbeda dalam gelaran PopCon Asia 2016 ini, karena selain menggelar event utama pada bulan Agustus 2016 mendatang, PopCon Asia 2016 didahului dengan
event PopCon Surabaya 2016 yang sudah digelar pada tanggal 4-5 Juni 2016 kemarin di Surabaya, guna menyambut hari jadi Kota Pahlawan ini yang ke 723. Bagaimana keseruan PopCon Surabaya 2016 ini?
Jika dibandingkan dengan
event utama PopCon Asia yang selalu digelar di Jakarta, memang skala di Surabaya lebih kecil.
Venue acara yang digelar di Gedung Siola Surabaya ini juga bisa dibilang tidak terlalu besar. Namun antusiasme penggiat industri kreatif di Surabaya sangat besar. Tidak sebanding dengan
venue acara, sehingga membuat
venue terasa sesak, baik oleh karena karena kerumunan pengunjung maupun pelaku industri kreatif yang membuka
booth di acara ini. Acara PopCon Surabaya 2016 ini sendiri dibuka dan dihadiri secara langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Ruang workshop super penuh, sampai ada yang duduk di lantai![/caption] PopCon Surabaya 2016 sendiri terbagi menjadi beberapa acara. Ada komikus, animator, ilustrator,
developer game, dan juga elemen industri kreatif lain yang membuka
booth di lantai dasar, beserta satu panggung utama yang menyajikan berbagai
talkshow menarik selama dua hari pelaksanaan. Dan di lantai atas ada dua kelas tambahan, satu kelas yang diisi sesi
sharing dari beberapa praktisi industri kreatif dari berbagai bidang dalam
Lightning Session, dan satu kelas lagi adalah kelas
workshop. Keramaian bukan hanya terjadi di area
show lantai dasar saja, melainkan di dua kelas ini juga. Buktinya, ada banyak peserta yang sampai rela duduk di lantai karena kehabisan slot kursi peserta!
Salah satu sesi talkshow yang menghadirkan kreator si Juki, Faza Meonk (tengah) dan Sweta Kartika (kanan)[/caption] Sesi
talkshow baik yang ada di panggung utama maupun di kelas
Lighting Session dibawakan oleh beberapa praktisi industri kreatif yang sudah banyak makan asam garam di bidang mereka. Sebut saja di ranah
developer game, ada nama CEO dari Educa Studio, Andi Taru dan juga CEO dari Anantarupa Studios, Ivan Chen yang memberikan materi seputar karya industri kreatif di berbagai media dan juga industri game. Lalu dari komikus ada nama Faza Meonk, kreator dari komik tingkah laku konyol Si Juki yang memiliki basis penggemar cukup besar di Indonesia. Ada juga dari industri perfilman dan animasi seperti Andi Martin dari Kratoon, Dennis Adhiswara dari Layaria, serta Vidi Aldiano dari Kreavi. Beberapa komikus lokal Surabaya juga memeriahkan acara ini, seperti Is Yuniarto dan John G. Reinhart yang terkenal lewat Garudayana-nya.
Booth memang didominasi dengan para artist, ilustrator dan komikus. Namun ada juga beberapa
booth yang cukup menarik pengunjung di acara ini, seperti
booth komunitas Game Developer Arek Suroboyo (GADAS) yang membawa game multiplayer Angler yang sukses membuat banyak pengunjung berteriak seru. Lalu ada juga
booth dari Mojiken Studio yang menampilkan
demo game
She and The Light Bearer hasil kolaborasi mereka dengan Toge Productions.
Suasana di booth Game Developer Arek Suroboyo (GADAS)[/caption]
Mencicipi game terbaru Mojiken Studio, She and The Light Bearer[/caption] Bukan hanya game digital saja, ada pula
booth board game dari Manikmaya Games yang menjual berbagai
board game buatan Indonesia seperti
Mat Goceng dan
Waroong Wars. Sayangnya, tidak disediakan meja khusus bagi para pengunjung yang ingin bermain
board game. Lalu ada juga
booth menarik dari komunitas
PaperCraft Indonesia, PERI yang menampilkan berbagai
figure mereka yang dibuat dari kertas, mulai dari Iron Man, Stormtrooper, hingga berbagai macam Gundam. Semuanya dibuat dari kertas!
Booth Boardgame dari Manikmaya Games[/caption]
Booth PERI Surabaya. Semua ini dibuat dari kertas lho![/caption] Secara keseluruhan, tahun pertama penyelenggaraan
PopCon "mini" di Surabaya ini bisa terbilang cukup sukses, dan kabarnya ada kemungkinan akan digelar kembali tahun 2017 mendatang. Namun ada beberapa kekurangan seperti
venue yang kurang luas dan juga kurang representatif (karena di beberapa bagian masih ada proses renovasi bangunan, yang sedikit banyak mengganggu pengunjung) serta kurangnya satu elemen yang sebenarnya bisa membuat acara ini lebih meriah lagi:
COSPLAY! Yap, tentu akan lebih menarik jika acara ini dimeriahkan dengan hadirnya
cosplayer lokal Surabaya, yang membuka sesi foto bersama dengan pengunjung atau hanya sekedar pemanis acara saja. Acara puncak PopCon Asia 2016 menurut rencana akan digelar di JCC Jakarta pada tanggal 12-14 Agustus 2016 mendatang.