Ada dua game indie yang masing-masing memborong dua gelar di ajang ini. Bagaimana dengan kiprah developer dari Indonesia?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Slashy Hero dan EnigmBox masing-masing memborong dua gelar dalam Indie Prize 2016 Casual Connect Asia!
Indie Prize menjadi satu rangkaian acara yang tidak terpisahkan dari Casual Connect, termasuk Casual Connect Asia 2016 yang sudah berlangsung di Singapura tanggal 17 hingga 19 Mei 2016 kemarin. Ajang ini merupakan sebuah kompetisi
developer indie, dimana pemenangnya mendapatkan berbagai macam hadiah dan insentif yang membantu perkembangan studio mereka ke depannya. Selama tiga tahun berturut-turut (mulai tahun 2013, 2014 hingga 2015) game dari Indonesia selalu masuk dalam nominasi dan minimal membawa pulang satu gelar. Bagaimana dengan tahun ini?
Suasana Indie Showcase di Casual Connect Asia 2016 kemarin[/caption] [read_more id="252501"] Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya dalam
Dan benar saja. Di ajang Indie Prize 2016 ini pun developer-developer dari Eropa memborong cukup banyak gelar. Sebagai informasi, Indie Prize 2016 diikuti oleh 100 game dari seluruh dunia, yang sebelumnya sudah diseleksi dari kurang lebih 350 game yang mendaftar. Ada beberapa kategori baru yang dilombakan, yang sedikit membedakan antara perhelatan tahun ini dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun ini, Epam menjadi sponsor utama penyelenggaraan awards ini. Selain itu, perbedaan lain terletak di waktu penyelenggaraan. Jika di tahun-tahun sebelumnya Indie Prize selalu digelar di malam kedua penyelenggaraan Casual Connect, maka tahun ini Indie Prize digeser penyelenggaraanya di siang hari terakhir. Ada sisi positifnya juga pergeseran penyelenggaraan Indie Prize ini. Salah satunya adalah kini hari ketiga Casual Connect masih ramai seperti dua hari sebelumnya, terutama di Indie Showcase-nya. Tidak seperti tahun lalu, dimana hari ketiga sudah banyak developer yang pulang sehingga menyebabkan banyak meja Indie Showcase yang kosong. Sayang, untuk tahun ini developer dari Indonesia gagal mempertahankan prestasi dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada satupun game dari Indonesia yang menjadi pemenang, atau masuk dalam nominasi salah satu kategorinya. Karena tahun ini banyak developer dari luar Asia yang ikut serta, ini menjadi pertanda bahwa developer Indonesia harus meningkatkan kualitas game buatan mereka agar bisa bersaing di tingkat global, bukan cuma di Asia saja. Game dari Indonesia sendiri diwakili oleh empat nama, antara lain Ascender (GameChanger Team), Valthirian Arc: Red Covenant (Agate Studio), ORBIZ (Anoman Studio) dan DayDream: The Beginning (Joyseed Gametribe). Lantas, siapa saja pemenang dalam Indie Prize 2016 tahun ini? Berikut adalah daftar pemenangnya. Best Game Audio: The Big Journey (Catfishbox) Most Innovative Game: EnigmBox (Benoit Freslon) Best Game Design: Slashy Hero (The Gentlebros) Best Game Art: Lamia's Game Room (Digital Crafter) Most Promising Game in Development: Zombie Rollerz (Zing Games) Best Game Narrative: Desire (Sylvain Seccia) Best Multiplayer Game: Captain Strike (JOY Entertainment) Best Family Game: The Adventure Pals (Massive Monster) Best Gameplay: Slashy Hero (The Gentlebros) Best in Show: EnigmBox (Benoit Freslon) Audience Choice: Tap Summoner (OY Games) Selamat kepada para pemenang! Untuk developer Indonesia, semoga tahun depan bisa kembali ikut berkompetisi dan berprestasi di Indie Prize!