Kesempatan emas bagi startup yang ingin mengembangkan skala bisnisnya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
GDG Pre Event yang diselenggarakan di Surabaya dan Yogyakarta berhasil mempertemukan perwakilan dari Monk's Hill dengan beberapa startup game dan industri digital lainnya.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/04/14/gdg-pre-event-monkshill/" title="GDG Pre Event, Kesempatan Emas untuk Tunjukkan Idemu Kepada Investor!"] Tepat awal minggu ini, Game Developers Gathering (GDG) 2015 memulai rangkaian acaranya dengan mengadakan GDG Pre Event. Dalam Pre Event ini, panitia GDG mengundang Monk’s Hill selaku partner event dari GDG 2015 untuk datang dan bertemu para pelaku
startup di Indonesia. GDG Pre Event ini sendiri dilangsungkan selama dua hari di dua kota berbeda, antara lain di Surabaya pada tanggal 11 Mei 2015 dan Yogyakarta pada tanggal 12 Mei 2015. Pihak Monk’s Hill sendiri dihadiri oleh Peng T Ong selaku
co-founder dan CTO-nya, Budiman Wikarsa dan Michelle Suteja sebagai
Analyst-nya. Tercatat ada puluhan
startup, baik
startup game maupun industri digital lainnya yang mendapatkan kesempatan
meeting 1:1 dengan para perwakilan dari Monk’s Hill tersebut. Karena memang syarat utamanya adalah membawa produk yang dikembangkan, maka beberapa peserta terlihat sangat antusias untuk menunjukkan
trailer dan
demo dari game atau aplikasi yang mereka kembangkan. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/08/studio-peserta-gdg-pre-event/" title="Selamat Kepada Studio yang Terpilih untuk Mengikuti GDG Pre Event!"] Di Surabaya sendiri, kami melihat ada beberapa studio game seperti I Play All Day Studio dan ArtLogic Games yang memamerkan
trailer ataupun
prototype game terbarunya. Di luar itu, ada juga beberapa
startup lain seperti dari Keepo dan Falkana Studio yang tidak ketinggalan untuk
pitching ide di hadapan investor. Acara ini juga dimeriahkan dengan
social lunch, dimana para peserta dan para perwakilan dari Monk’s Hill tersebut duduk bersama dalam satu meja untuk makan siang dan membahas isu-isu yang sering dihadapi oleh para
startup saat ini. Meskipun waktu yang disediakan untuk masing-masing
startup cukup singkat (sekitar 30 menit), namun tampak mereka sangat puas dengan kesempatan yang didapatkan ini. Yanuar Tanzil dari I Play All Day Studio mengungkapkan, bahwa apa yang dilakukan oleh Monk’s Hill ini baru tahap awal saja, karena sebelumnya mereka belum pernah berinvestasi ke dalam
startup bidang game. Untuk itu, mereka masih ingin mengenal seperti apa
startup game di Indonesia dan bagaimana prospek ke depannya. "Pembicaraannya memang masih dalam tahap awal, tapi mereka menunjukkan ketertarikan untuk mendanai perusahaan game. Cuma mereka masih belum menemukan sosok yang pas," ungkap Yanuar Tanzil, CEO dari I Play All Day saat ditanyai kesan-kesannya mengenai pertemuan ini. "Karena memang masih tahap awal, mereka masih dalam tahap mengenal. Bagi yang belum pernah mengalami pertemuan seperti ini, bisa dapat banyak pelajaran mengenai bagaimana cara berbicara kepada investor, dan memahami apa keinginan mereka," lanjutnya. Monk’s Hill sendiri akan kembali hadir dalam GDG 2015 Surabaya, dimana mereka juga akan mengisi sesi Startup Clinic. Tercatat ada sepuluh studio yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan “curhat” apapun masalah yang dihadapi startup-nya dalam Startup Clinic di Surabaya. Selain GDG 2015 Surabaya, Startup Clinic juga akan hadir di GDG 2015 Yogyakarta.