Kalau kamu penggemar genre aksi atau western, Magnificent Seven 2016 ini pilihan yang menarik untuk dinikmati!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Film yang satu ini pasti akan menghibur fan genre aksi dan western. Kok bisa? Simak saja review Magnificent Seven ini untuk melihat jawabannya!
Sinopsis Kota Rose Creek dalam bahaya. Industrialis korup yang juga sinting dan amoral, Bartholomew Bogue, hendak menguasai paksa wilayah tersebut. Kompensasi yang ia tawarkan sangat minim, dan ia tak ragu membunuhi penduduknya hanya karena kesalahan paling kecil. Emma Cullen dan Teddy Q, penduduk Rose Creek, memutuskan mencari pemburu bayaran untuk mencoba melindungi kota mereka. Seperti yang bisa dilihat dari gambar di atas, pada akhirnya mereka berhasil membawa tujuh orang dari berbagai kalangan. Termasuk di antaranya Sam Chisolm, pemburu bayaran kulit hitam, Josh Faraday si penjudi dengan kemampuan tembakan mahir, Red Harvest sang pejuang Indian, Billy Rocks si pembunuh keturunan Asia, hingga Vasquez yang bandit kelahiran Meksiko. Apakah tujuh orang ini cukup untuk menghentikan Bogue dan pasukannya? Ataukah mereka sudah ditakdirkan untuk gagal?
Lebih Ringan dari Versi Aslinya [read_more id="269324"] Yang dimaksud versi asli dalam review
Magnificent Seven ini tentunya adalah
Seven Samurai, epik klasik Akira Kurosawa yang kemudian diadaptasi jadi
Magnificent Seven orisinil. Nuansa kelabu dari
Seven Samurai, seperti para petani pengecut yang egois, kurang terasa di sini. Demikian juga dengan motif simpatik geng Calvera di
Magnificent Seven 1960, yang terpaksa menjarah tanpa ampun untuk memperoleh makanan demi kelompoknya. Tapi ringan bukan sepenuhnya berarti buruk. Dengan kumpulan protagonis yang sepenuhnya diperlihatkan di sisi baik, menghadapi geng Bogue yang begitu kejam hingga seakan mereka dikeluarkan dari kartun 80an, penonton tidak akan kesulitan untuk menentukan harus mendukung pihak yang mana. Apalagi film ini memang sangat
fun. Adegan aksi tembak-tembakan yang keren, kadang diiringi dengan humor, membuat filmnya mudah dinikmati dari awal hingga akhir. Jangan lupakan juga karisma dari para aktornya. Chris Pratt masih menyajikan kesan
bad boy menawan, seperti yang ia tunjukkan sebagai Star-Lord di
Guardians of the Galaxy. Denzel Washington kembali memerankan karakter protagonis super, seperti yang ia perlihatkan di
Man on Fire dan
Equalizer. Walau Denzel terasa membawakan karakter yang sejenis dengan sebelum-sebelumnya, akting dan pembawaannya masih sangat bagus, seperti biasa. Ethan Hawke juga mencuri perhatian sebagai Goodnight Robicheaux, penembak jitu dengan masalah tersembunyi. Vincent D'Onofrio, Byung-hun Lee, Martin Sensmeier, dan Manuel Garcia-Rulfo juga mampu menyajikan karakter mereka dengan baik, walau Vasquez yang diperankan Manuel Garcia-Rulfo rasanya masih bisa diperdalam lagi. Film ini terasa kurang memiliki karakter Kikuchiyo, karakter dengan latar belakang perpaduan ronin dan penduduk desa, yang di
Magnificent Seven orisinil juga diwakili oleh Chico. Sekilas Vasquez sepertinya akan menempati posisi tersebut, tapi ternyata tidak. Selain para koboi baik, Peter Sarsgaard juga menyajikan Bartholomew Bogue, si penjahat, dengan baik. Industrialis korup ini akan mudah dibenci oleh penonton.
Visual dan Musik yang Menarik Musik dan visual yang tersaji di
Magnificent Seven semakin membuat film ini enak dinikmati. Gubahan dari lagu tema klasik
Magnificent Seven terdengar beberapa kali di film, membangkitkan emosi yang berbeda-beda tergantung dengan nuansanya. Visual
Wild West-nya pun cukup menarik perhatian. Antoine Fuqua selaku sutradara memang terbukti mampu menyajikan sebuah kisah dengan
stylish.
Kesimpulan Kesimpulan
review Magnificent Seven ini adalah: film ini tak akan dianggap sebagai klasik seperti
Seven Samurai maupun
Magnificent Seven asli. Tapi film ini tetap menarik untuk ditonton sebagai film aksi
fun berlatarkan Wild West. Kalau kamu butuh hiburan asyik dan seru,
Magnificent Seven sangat direkomendasikan.