TUTUP

Berikut Inilah Lima Story Arc Terbaik One Piece!

Dari East Blue sampai ke New World, mulai dari melawan Alvida sampai Doflamingo. Cerita One Piece mana saja yang paling keren? Berikut ini daftarnya!

Manga One Piece sudah beredar dari tahun 1997. Hingga 2015, belum ada tanda-tanda judul populer yang satu ini akan segera tamat. Sudah ada segudang cerita disajikan di dalamnya, mulai dari perekrutan lima anggota inti dari East Blue hingga perebutan kekuasaan di Dresrossa. Cerita mana saja yang pantas disebut sebagai yang paling keren? Berikut ini lima story arc terbaik One Piece versi Duniaku!

[page_break no="5" title="Impel Down"]
[read_more link="https://static.duniaku.net/2015/07/story-arc-terbaik-One-Piece-Dressrosa.png">Story arc yang paling baru. Dresrossa dapat mencapai peringkat empat berkat banyaknya kejutan dan pengungkapan dalam satu arc ini. Kebanyakan berhubungan dengan Doflamingo, mulai dari fakta kalau dia adalah keturunan dari Bangsawan Dunia, sejarah bagaimana ia bisa menjadi seperti sekarang, hingga apa yang menyebabkan Law begitu menginginkan dia mati. Jangan lupakan juga fakta gelap tentang para mainan di Dressrosa, yang membuat konflik cerita ini terasa lebih genting. Juga kemunculan Sabo, yang ternyata benar-benar masih hidup. Apa Dresrossa epik? Tentu saja. Mulai dari turnamen untuk memperebutkan buah Mera-Mera, yang dengan sukses memperkenalkan begitu banyak karakter unik, hingga akhirnya pertempuran besar melawan Doflamingo dan para eksekutif di bawah kungkungan Birdcage, ini jelas adalah salah satu story arc terbaik One Piece. Bahkan ini bisa disebut sebagai story arc terbaik One Piece setelah time skip, karena pertemuan kembali di Sabaondy terlalu singkat, serta Fishman Island dan Punk Hazard tak terlalu berkesan. Kekurangan Dresrossa sebenarnya justru adalah pertarungan terakhir melawan Doflamingo. Tempo cerita mulai dari kedatangan ke pulau ini hingga bebasnya para mainan dari pengaruh Sugar sebenarnya sudah oke. Namun setelah Birdcage diaktifkan, plot cerita mendadak jadi terasa lambat. Pertarungan lawan Doflamingo pun lebih terasa dipanjang-panjangkan ketimbang epik, bahkan setelah "disuntik" dengan kejutan kemunculan Gear 4. Tapi jangan salah, Dressrosa jelas masih bisa dianggap sebagai salah satu story arc terbaik One Piece. Namun story arc yang satu ini masih belum bisa bersaing dengan tiga besar, yang semuanya terjadi sebelum time skip. Lanjut halaman 2... untuk melihat peringkat ketiga dan kedua dari daftar ini!
[page_break no="3" title="Alabasta"]
[read_more link="https://static.duniaku.net/2015/07/story-arc-terbaik-One-Piece-Enies-Lobby.png">Jujur, sebenarnya penulis pun kebingungan apa harus menempatkan ini di peringkat pertama atau kedua. Terutama karena Enies Lobby didukung dengan penampilan seluruh anggota topi jerami sebelum debutnya Brook, sesuatu yang tidak dimiliki peringkat pertama. Pada akhirnya Enies Lobby ditempatkan sebagai peringkat kedua pun bukan karena kalah kualitas, tapi hanya karena kalah skala pertempuran saja. Walau masif, skala epik di Enies Lobby masih kalah sedikit dibandingkan juara pertama. Inilah arc di mana Luffy harus berhadapan langsung dengan contoh kesombongan Pemerintah Dunia. CP9 menangkap Nico Robin, yang menyerahkan diri demi keselamatan sahabat-sahabat barunya. Tidak bisa menerima itu, Luffy dan rekan-rekannya mengejar. Dibantu oleh Franky Family dan beberapa tukang kayu Galley-La, menyerbu markas besar CP9. Tak salah lagi, Enies Lobby adalah titik balik bagi Luffy dan rekan-rekannya. Di sini mereka ditunjukkan mengalami peningkatan kekuatan besar-besaran (debut Gear 2 dan Gear 3, Monster Point, Diable Jambe) serta mengalami perkembangan karakter signifikan (Nico Robin, yang akhirnya setelah semua ini bisa yakin kalau dia sudah menemukan sahabat sejati). Bahkan "kematian" salah satu kru awal Bajak Laut Topi Jerami, kapal Going Merry. Sebagai antagonis, CP9 juga benar-benar ditampilkan layak menjadi tukang pukulnya Pemerintah Dunia. Tanpa kekuatan Logia, mereka dapat merepotkan Luffy dan kawan-kawannya dan memaksa mereka untuk menjadi lebih kuat bila ingin menyelamatkan Robin. Selain itu, Buster Call yang disajikan di sini benar-benar menunjukkan bagaimana mengerikannya kekuasaan Pemerintah Dunia dan Angkatan Laut, hingga bila ada perintah mereka akan membiarkan satu pulau dihancurkan dengan kekuatan penuh. Bahkan walau perintah itu tidak disengaja. Keunggulan lain arc ini? Melihat perlahan-lahan bagaimana sosok sombong Spandam, bos CP9 yang bahkan lebih lemah dari prajurit standar Angkatan Laut, dihancurkan perlahan-lahan fisik dan harga dirinya oleh para anggota Topi Jerami. Bahkan sebenarnya itu saja cukup untuk mengantar Enies Lobby menjadi story arc terbaik One Piece, kalau saja pesaingnya sedikit lebih lemah. Lanjut ke halaman 3... untuk mengetahui cerita mana yang menjadi peringkat pertama di daftar story arc terbaik One Piece ini!
[page_break no="1" title="Pertempuran Marineford"]
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/07/27/review-one-piece-794/" title="Masa Lalu Sabo Terkuak! 9 Hal Menarik One Piece 794"] Kelemahan dari plot Pertempuran Marineford? Tidak ada anggota topi jerami lain yang membantu Luffy. Sejak kejadian bersama Kuma di Sabaody hingga perang besar ini, Oda memisahkan Luffy dari rekan-rekan sejatinya, yang telah menempuh berbagai situasi hidup mati bersama. Kurang sreg saja pertama menghadapi story arc yang satu ini dan menyadari kalau tidak mungkin kru Luffy dapat menolongnya. Selain itu? Tak bisa diragukan lagi, inilah titik tertinggi One Piece saat ini! Pertempuran Marineford memiliki semua yang dibutuhkan untuk mendapat predikat story arc terbaik One Piece. Setidaknya untuk saat ini. Pertempuran epik? Jelas, malah itulah intinya. Oda menunjukkan secara maksimal kemampuannya menyajikan cerita perang antara manusia-manusia berkekuatan super. Momen epik yang ada di satu story arc ini begitu banyak, hingga kalau disebutkan dan dijelaskan satu-satu bisa menghabiskan satu artikel sendiri! Mulai dari kemunculan Luffy dan Whitebeard, Luffy berhadapan dengan tiga admiral, hingga kemunculan tak terduga kapal Shanks, Marineford benar-benar penuh momen memukau. Kejutan? juga banyak. Bahkan pembaca veteran pun rasanya tak akan menyangka melihat Ace terbunuh, mengingat betapa sulitnya karakter di One Piece untuk mati permanen. Ada juga pengungkapan Blackbeard yang mampu memakan dua buah iblis tanpa efek berarti, seluruh pihak yang bertempur menyadari potensi haki Luffy, hingga... ya, kemunculan tak terduga Shanks yang sudah disebutkan sebelumnya. Drama? Ada. Komedi? Jelas ada, ini toh masih cerita One Piece. Semua itu dipadu menjadi satu, menjelma menjadi story arc terbaik One Piece sejauh ini. Bahkan ending menyedihkan story arc ini pun tak dapat menurunkan kualitasnya.