Diumumkan kalau latar waktu film Assassin's Creed akan lebih banyak terjadi di masa sekarang. Apakah ini pertanda buruk atas kualitas filmnya?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Diumumkan kalau latar film Assassin's Creed akan lebih banyak terjadi di masa sekarang. Pertanda buruk atas kualitas filmnya?
Fan sejati
Assassin's Creed pasti sudah tahu kalau latar di gamenya sebenarnya terbagi antara masa sekarang dengan masa lalu. Masing-masing gamenya menyajikan upaya Desmond Miles, lewat mesin Animus, untuk masuk ke dalam kehidupan nenek moyangnya yang terdiri dari banyak tokoh hebat. Jangan salah, latar masa sekarang di game
Assassin's Creed pun bukan sekedar tempelan. Upaya Desmond pada akhirnya menentukan nasib bumi. Tapi pada akhirnya, jualan utama game
Assassin's Creed adalah latar-latar di masa lalunya. Kamu diajak mengunjungi berbagai tempat eksotis, seperti Amerika di era kolonial, Italia di jaman Renaissance, dan masih banyak lagi. Kamu pun akan lebih banyak menghabiskan waktu di masa lalu ketimbang masa sekarang.
[read_more id="252217"] Walau begitu, produser eksekutif
Assassin's Creed rupanya berani beda. Alih-alih mengikuti format gamenya, dalam wawancara dengan [outbound_link text="IGN" link="http://www.ign.com/articles/2016/05/16/assassins-creed-movie-is-65-present-day-35-past"] Pat Crowley menyampaikan kalau latar film
Assassin's Creed 65% adalah di masa sekarang, dan hanya 35% di Spanyol era kuno. Kira-kira itu adalah kebalikan total dari gamenya. Kenapa perubahan ini perlu dilakukan? Justru aktor Michael Fassbender yang memberi jawabannya. Menurut sang pemeran Callum Lynch, tokoh utama film ini, ada beberapa hal dari gamenya yang ingin dihormati oleh tim produksi film. Meski begitu, sutradara juga ingin menyampaikan elemen-elemen baru. Karena pada akhirnya, yang mereka ciptakan ini adalah film, bukan video game. Mereka ingin menyajikan pengalaman sinematik, sehingga ada hal baru yang ingin mereka coba. Itu pertimbangan yang sebenarnya masuk akal. Mau dilihat dari sudut apa juga, video game dan film adalah dua medium berbeda. Satunya hanya menyajikan pasif plot ceritanya, satunya lagi melibatkan langsung pemain. Hal-hal yang terasa bagus di game bisa malah aneh saat diadaptasi menjadi film, bebas dari kendali pemain.
Masalahnya, era modern di game
Assassin's Creed itu bukan jualan utama gamenya. Terkadang, Desmond malah seperti sengaja disingkirkan dari media promo agar fans lebih bersemangat menjelajahi masa lalu. Pada akhirnya, kalau dipikir-pikir, kejadian di masa modern itu sebenarnya hanya dimasukkan untuk memberi justifikasi kenapa kamu bisa memainkan pembunuh dari era berbeda-beda, di lokasi berbeda-beda. Bahkan kalau kamu membaca adaptasi novel-novelnya pun kamu akan mendapati seluruh bagian Desmond dipotong. Namun mungkin justru karena itulah sutradara
Assassin's Creed, Justin Kurzel,
merasa tertantang. Pada akhirnya, fan lebih bersemangat menjelajahi masa lalu karena kebanyakan gameplaynya memang berkutat di sana. Tapi mungkin kali ini Kurzel jadi bisa menyampaikan kisah di latar era sekarang yang lebih menarik. Walau penulis masih beranggapan sebaiknya proporsinya minimal 50:50, bukan timpang ke era modern seperti ini. Film
Assassin's Creed akan dirilis Desember tahun ini.