Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dari review film Duniaku.net yang ditulis Lazuardi Pratama, kita bisa melihat bahwa tidak jarang juga klaim yang mengatakan film Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan adaptasi Joko Anwar! Percaya tidak percaya, film yang lagi-lagi mengandalkan sinematografi yang sejatinya diam dan luar biasa dari Yunus Pasolang ini rupanya punya banyak hal yang bisa diapresiasi dan ditandai oleh sineas film lokal, lho! Nah, ada banyak hal yang ditawarkan di dalam film Kafir. Jangan sampai luput, karena justru elemen-elemen ini yang bisa bikin kamu lebih paham sama apa yang kamu takuti di luar sana! Terutama untuk film-film horor, jelas sejatinya tujuan utama mereka adalah untuk membuat penontonnya merasa ngeri, bukan? Nah, dengan berpatokan pada membangun urat takutmu, ini dia hal-hal yang membuat Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan! Kembali kita teringat dengan film-film yang semakin mengikuti kiblat James Wan, seperti yang dikatakan pada review tersebut. Apalagi kalau sudah menonton Hereditary, jelas sekali kita tidak diajak untuk menonton film horor yang tidak ada bedanya dengan atraksi rumah hantu-hantuan yang efeknya sebentar! Kafir juga suka membangun ketegangan yang lambat laun menumpuk, tapi justru tidak serta merta menghabisi ketegangan kita dengan sebuah momen 'Ciluk, Ba!', atau lebih populer dengan istilah jump scare! Penghabisan dari ketegangan ini justru tidak hanya visual, tapi secara emosional. Merasa berat hati dan was-was saat menonton Hereditary? Nah, itu juga yang terjadi dalam Kafir! Kalau kita melihat kembali lagi, yang membuat film Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan juga tidak hanya mayat si anu dan wajah si itu! Kafir justru memanfaatkan tema santetnya sebaik-baiknya! Hal-hal tidak kasat mata yang membuat kamu bergidik ngeri itu justru terasa sekali tidak perlu dijelaskan dan kamu pun bisa mengerti kalau adegan itu adalah bagian dari teror santet tersebut! Bahkan, meskipun kamu sudah tahu santet memegang peranan utama dalam film ini, kamu tetap menunggu lingkaran basah di atas loteng itu akan memuntahkan seorang kuntilanak atau semacamnya, bukan? Nah, seperti lagu Kelam Malam, film tersebut sudah mengkondisikan dirimu untuk bergidik! Ada juga bagian-bagian terlewatkan yang membuat film Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan di halaman sebelah! Di dalam film horor, bagian-bagian damai acapkali malah hanya ada sekadar untuk ada saja, alias sebagai bagian rehat sejenak sebelum kena 'Ciluk, ba!' lagi! Yang membuatnya justru memperkuat alasan kenapa film Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan ini justru karena bagian-bagian kalem tersebut semakin memperkuat cerita di dalam filmnya di saat semua misteri di dalam Kafir terungkap dalam segmen akhir! Masih banyak rumah hantu yang bisa menyediakan setan-setan yang lebih menyeramkan, daripada membuang-buang potensi film sebagai medium bercerita! Film horor yang menyeramkan, seperti yang dipamerkan dalam Kafir justru juga memberi kejelasan tentang kenapa bagian-bagian seram film itu sampai membuat ngeri tokoh-tokohnya. Dan tentunya, seketika kamu mengerti, kamu pun mulai ikut bergidik karena takut menerima hal yang sama, bukan? Relatability kuncinya. Dua poin terakhir yang tidak kalah gregetnya bisa kamu temukan di halaman sebelah! Apakah setan dalam film Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan? Belum tentu. Tapi kalau aktor yang lebih seram dari Ayu Laksmi tentu saja sang dukun, yang diperankan Sudjiwo Tejo! Sebagai Jarwo, bukan hanya tampang dan posturnya saja yang menyeramkan. Yang lebih gilanya lagi, setiap tindak tanduk Jarwo mengisyaratkan hasrat yang lebih jahat lagi terjadi di balik layar bersama Sri, wanita yang menjadi tokoh utama film ini! Dengan latar belakang yang lebih dijelajahi dengan kaya baik dalam akting maupun sinematografi, hal ini yang menjadi satu poin tambahan mengapa Kafir lebih seram dari Pengabdi Setan! Meskipun memiliki penutup yang berbeda, keberadaan Pengabdi Setan yang baru dan juga Kafir adalah isyarat tentang basinya horor bertema religi yang digaungkan sampai mati melalui televisi. Dan dengan semakin banyaknya film yang sudah menolak nada yang sama, tentu sudah waktunya kita tidak manut dengan film masa lalu lagi. Apa yang membuat Pengabdi Setan kalau sebaliknya, ia bisa lebih bagus dari Kafir? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!